01. Seventeen

7.5K 239 16
                                    

Playlist : Give 'em Hell - Everybody Loves an Outlaw

🌹🌹🌹

"Say that you want me."

🌹🌹🌹

1:00 AM ~ Marseille, France.

"Kali ini apa?"

"Virgin girl."

Pria yang sedang duduk diatas motor hitam itu tersenyum tipis. Sergio. Siapa yang tidak mengenalnya? Bahkan mungkin namanya menjadi langganan topik perbincangan para perempuan. Bagaimana tidak? Pria tampan, kaya raya, dan tubuhnya yang tampak diukir itu bukan lagi sebuah hal rahasia.

"Kau suka?" Wanita yang terus bergelayut di samping Sergio itu berbisik dengan nada manja.

Yang ditanya hanya terkekeh pelan, merangkul pinggul disampingnya lalu berbisik, "Sudah takdirku untuk mendapatkannya."

Dua peserta balap bersiap untuk pertandingan. Wanita dengan heels merah yang berada disebelah Sergio tadi berjalan sambil melenggak-lenggokkan pinggulnya ke tengah arena balap, sembari bersiap untuk memulai.

Bendera sudah diangkat tinggi dan siap diayunkan untuk balap liar malam ini.

"Satu."

Sergio memicingkan matanya sekilas pada pria di sampingnya lalu kembali fokus pada instruksi.

"Dua."

"Tiga!"

Terdengar riuh tepuk tangan ketika kedua pria tersebut melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.

Sergio, pria yang selalu menang dalam balap liar sudah pasti sulit untuk dikalahkan. Tapi kali ini, lawan dari pria itu bukanlah orang sembarangan.

"Kau mau taruhan?" tanya salah satu pria.

Pria di sampingnya menjawab tanpa mengalihkan pandangannya pada dua motor yang melaju dengan cepat di depannya, "Kali ini sebanding. Kau tau? Reno terkenal sangat baik dalam hal balap liar. Keduanya sama-sama punya reputasi besar."

Reno mempercepat laju motornya saat di persimpangan, sehingga dapat mendahului lawannya.

"Kalah kau!" sambil tertawa, Reno melirik ke arah kaca spion motornya lalu kembali fokus pada track.

Sialan.

Sergio menatap sengit motor yang mendahuluinya. Ia harus mendapatkan hadiah itu malam ini. Dia yang menciptakan takdirnya sendiri, maka dari itu tidak akan ada yang bisa merubah takdirnya malam ini.

"Tidak semudah itu, Pirang!"

🥀🥀🥀

Gadis 22 tahun yang sedang kesulitan tidur karena kesalahannya sendiri mengusap wajah nya dengan gusar. Lihat saja, sudah hampir pagi dan dia belum tidur sama sekali. Padahal, esok hari banyak pekerjaan yang harus diselesaikan.

"Ayolah Alea, tidak bisakah kau menutup matamu sendiri?"

Carissa Alinea, sebenernya ia lebih suka dipanggil Alea daripada sebutan lainnya. Tapi, rekan-rekan kerjanya selalu saja memanggilnya 'Carissa'.

Jam dinding sudah menunjukkan pukul 2 pagi, pasrah kalau besok dia tampil dengan mata panda dan badan yang lesu. Belum lagi kalau nanti dia mengantuk lalu pekerjaannya tidak selesai.

"Andai saja perutku dapat mencerna batu, persetan dengan uang."

Ucapnya dalam hati sambil mengacak rambutnya yang memang sudah berantakan karena kegiatannya sejak tadi hanya berguling-guling di kasur.

SPEAK NOW [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang