02

654 66 14
                                    

Jessica melempar ponselnya asal ke jok belakang mobilnya, Dia benar benar tidak habis pikir akan perbuatan nekat Yuri. Dengan kesal dia mengemudikan mobilnya dengan kecepatan diatas rata rata untuk menuju ke kantor kepolisian.

Jessica melihat Yuri yang sedang menundukkan wajahnya di sudut meja Bersama teman temannya tentunya. Mereka semua menatap Jessica dengan bingung, Berbeda dengan Yul. Dia mendekat kearah mereka semua, Dan berdiri tepat di hadapan Yul.

"Kamu puas sekarang Yul?"

"Jess, mendingan selamatin kita kita sekarang, tidak usah menghakimi Yuri seperti itu" ujar salah seorang teman Yuri dan di angguki oleh teman temannya yang lain

"Kalian semua diam, aku tidak berbicara pada kalian semua" Ucap Jessica dingin. Teman teman Yuri langsung diam mendengar suara Jessica yang tidak biasanya. Setelah mencibir, mereka semua kembali diam.

"Kamu ikut aku sekarang"

Dengan kesal, Jessica menarik tangan Yuri menuju ke ruangan pemeriksaan di kantor kepolisian itu. Jessica berusaha meyakinkan bahwa Yuri tidak bersalah, Dia hanya korban disana. Dan selama itu pula, Yuri hanya diam menunduk. Tidak berani menatap Jessica ataupun orang orang yang ada disana.

Setelah melakukan berbagai tes, Yuri akhirnya di bebaskan karena hasilnya positif ia tidak menggunakan obat²an haram itu meski pun ia harus mendapatkan peringatan keras agar tidak lagi menggabungkan diri dengan orang seperti teman temannya.

"Terima kasih atas pengertiannya pak, Saya permisi dulu"

Jessica kembali menarik tangan Yuri berjalan keluar kemudian menuju ke mobilnya, dan ia dengan kasar membuka pintunya kemudian menyuruh Yuri masuk. Namja itu hanya menuruti saja permintaan yeoja itu. Jessica langsung memutar mobil kemudian duduk di bangku kemudi dan melajukannya penuh emosi.

Jessica menghentikan mobilnya tepat di depan rumah Yuri, Dia masih tidak menatap namja itu. Selama perjalanan tadi mereka juga hanya saling diam, Tidak ada yang berniat membuka suaranya.

"Keluar" Perintah Jessica dengan nada dingin.

Yuri hanya diam dalam posisi yang sama, Tanpa sadar air matanya sudah menetes membasahi kedua pipi. Dia masih tidak beranjak dari duduknya.

"Aku bilang keluar!!" Bentak Jessica dengan nada tinggi.

Yuri masih terus menundukkan kepalanya, air matanya tidak berhenti mengalir. Yuri lalu menghapus kasar air matanya tetapi tetap saja masih terus keluar, Bahkan semakin deras. Dan kini suara tangisannya sudah tidak bisa ditahannya lagi membuat Jessica memejamkan matanya erat.

Dengan tergesa, Jessica keluar dari mobilnya dan memutar mobilnya kemudian membuka pintu mobil yang lain. Dia menarik Yuri dengan kasar untuk keluar dari mobilnya, Dia tidak perduli lagi dengan tangisan namja itu. Dia sudah lelah untuk terus mengingatkan namja itu tentang betapa salah kelakuannya selama ini.

"Kenapa nangis??"

Yuri tetap diam seraya tangannya sibuk mengusap air matanya yang semakin menetes, Dia menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan Jessica.

"Apa yang membuatmu menangis??" Jessica kembali bertanya dengan tajam "Aku sudah lelah memperingatkan mu Yul, Bahkan sekarang kamu sudah berani memakai obat obat terlarang. Apa yang membuatmu menjadi seperti ini??" Bentak Jessica di akhir kalimatnya, ia masih menatap tajam namja itu.

"Dan ini apa??" Jessica mengangkat bungkusan rokok di tangan kanannya yang ia temukan di dalam saku namja itu. "Kau merokok?" Tanya Jessica dengan tatapan tidak percaya.

Jelas saja Yeoja itu tidak percaya. Dulu, saat masih berpacaran dengannya, Yuri masih belum berani menghisap bungkusan laknat itu. bahkan jika ia tanpa sengaja menghirup asapnya dari orang  sekitarnya, namja itu akan mengeluh dan akan terus terbatuk batuk tanpa henti. Tetapi sekarang namja ini benar benar sudah melebihi batas kelakuannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 05, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang