Prolog

63 4 0
                                    

    Seorang gadis berusia 16 tahun sedang melamun diiringi dengan air mata yang mengalir deras di pipinya. Gadis itu adalah Evyana Anggraini, gadis cantik yang meratapi kisah cinta pertamanya yang bertepuk sebelah tangan.

    Sudah berapa kali Evya berusaha melupakan seseorang yang sudah merebut hatinya tapi nihil usahanya hanya sia-sia. Jika saja orang yang dicintainya bukan milik orang lain, ia akan memperjuangkannya. Tapi gadis itu sadar bahwa pria yang ia cintai itu tak sendiri melainkan kekasih sahabatnya sendiri.

    Iya bisa saja bersikap egois, tapi ia masih memiliki hati nurani. Baginya tak apa ia merasakan sakit hati dari pada menyakiti dua orang sekaligus. Kan toh, cinta tak harus memiliki meski sempat terbesit dihatinya ingin memiliki.

    Setelah lelah melamunkan hal yang tak mungkin. Evya melangkahkan kakinya ke meja belajarnya, lalu mengambil buku diary yang biasa menjadi tempatnya untuk mencurahkan seluruh perasaan. Karena baginya menceritakan kepada orang lain selain mamanya itu sama saja dengan melangkahkan dirinya kedalam masalah. Tak lama kemudian Evya langsung menulis di kertas yang masih kosong.

Cinta itu terlalu sulit untuk ditebak
Tapi saat aku tahu bahwa itu cinta
Seakan alam tak merestui hal itu
Kenapa cinta harus datang disaat tempat dan waktu yang tidak tepat
Kenapa?
Apakah aku tak bisa merasakan namanya cinta?
Ingin rasanya aku menagis
Hingga rasa sakit ini hilang
Tapi ya sudah lah
Karena aku hanya bisa berharap waktu dapat merubah segalanya.


9 April
Evyana Anggaraini

    Setelah puas menulis semua keluh kesah yang ada dihatinya, Evya langsung tidur.

🍁🍁🍁🍁🍁

   Malam telah berganti pagi. Tapi kini seorang gadis masih sibuk dengan alam mimpinya, tak menghiraukan suara gedoran pintu dan bunyi alarm yang disampingnya.

Dorrr dorr
Kringggg

"Evya bangun sudah siang," teriak seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik meski usianya berkepala empat.

  Karena merasa tidurnya terusik, Evya berusaha mengumpulkan nyawanya sambil melihat jam dinding.

"Oh masih jam 06.24," kata Evya dengan tenang. Tapi itu tak berselang lama setelah semua nyawanya terkumpul, mata Evya langsung membelalak dan bergegas menuju kamar mandi.

   Setelah merasa cukup dengan penampilannya, Evya langsung bergegas ke meja makan.

"Pagi ma, pah, bang," kata Evya sambil menghabiskan segelas susu.

"Kenapa buru-buru? Berangkat sama abang kan," tanya Reyhan kepada adiknya, Reyhan zorgani biasa dipanggil Reyhan atau Rey adalah abang Evya yang berumur 19 tahun.

"Gak usah aku mau pake bis aja, lagian kampus abang arahnya beda."

   Ucapan Evya hanya dibalas anggukan saja oleh Dafa. Setelah berpamitan dengan kedua orang tua dan abangnya. Evya bergegas menuju halte bis terdekat. Tak lama menunggu akhirnya bisnya pun tiba.
    Evya memang tak suka dengan keramaian sehingga ia memilih untuk duduk di dekat jendela paling pojok. Tak lama kebosanan melanda Evya hingga akhirnya Evya memasang handset di telinganya. Kini lagu telah berganti tetapi rasa bosan masih melanda apalagi melihat pagi ini jalanan macet.
  
     Evya termenung mendengar suatu lagu yang seakan mengisahkan dirinya. Sesekali Evya mengikuti lirik lagu tersebut.

Tak pernah lepas kau dalam ingatanku
Tak pernah bisa aku melupakanmu
Ku jatuh cinta pada orang yang salah
Kau kekasih sahabatku

  Melupakan memang sulit namun cinta memang tak bisa disalahkan.

Rinduku ini bagaikan di ujung hati
CInta ini bagai ilusi yang tak bertepi

  Rindu, ya memang rindu. Tapi untuk memilikinya hanyalah sebuah ilusi yang tiada habisnya.

Cinta mengapa singgah di hatiku
Kau salah memilih tempat dan waktu
Tak tahan aku menahan rasa
Aku tersiksa

   Cinta datang tak terduga, tak mengenal tempat dan waktu. Menahan rasa sakit saat melihat dia bersama orang lain.

Cinta galau aku menimbang
Rasa aku atau sahabatku
Pantaskah ku abaikan
Hati yang menangis menginginkanmu

   Aku hanya ingin yang terbaik. Jika dia bahagia dengan sahabatku. Aku tak apa, biarlah aku yang mundur.

🍁🍁🍁🍁🍁

.

Bersambung
.
.
.
.
.

Ohayyo, Kon'nichiwa, konbanwa, oyasuminasai.

Hehee autornya gak tau kapan kalian baca ceritanya jadi di sebutin semuanya 😆😆😆

Arigato untuk yang mau baca, tapi jangan lupa untuk beri vote komen.

RievyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang