Prolog

111 37 14
                                    

Flashback On

"Alva, kok lo deket banget sih sama dia?" tanyanya pada lelaki yang kini berdiri tepat didepannya, wajahnya datar, tatapan yang sulit diartikan begitu jelas tercetak, bibirnya yang tipis namun menggoda, lelaki itu kelihatannya bad mood. Lalu dia menggeleng pelan kearahnya.
"Nggak usah ganggu gue lagi, Fin!" Cewek itu menggeleng keras mendengar penuturan cowoknya.

"Gue bakal tetep deketin lo, lo cowok gue Al."
"Nggak lagi sekarang." Jawab cowok itu dengan wajahnya yang setia dengan ekspresi datar.
"Lo apa-apaan sih, Al? Jangan kayak gini dong. Hubungan kita nggak ada sangkut pautnya sama dia, gue sayang-"
"Gue harus pergi..." Potong cowok itu, membuat Fina berdecih.
"Gak gue izinin!" Ucap Fina seraya mencekal tangan cowok itu. "Lepasin.Nggak!" Bentak cowok itu menoleh ke ceweknya.
"Gue nggak mau, gue nggak mau kehilangan Lo, Al!" Ucap cewek itu dengan gelengan kepala, air matanya pun lolos begitu saja.
"GUE.NGGAK.MAU.SAMA.CEWEK.KAYAK.LO!" Ucap cowok itu dengan penuh penekanan dan melepaskan tangannya dari cekalan cewek itu. Lalu pergi dari sana.
"Gue bakal bikin lo menyesal, karna Lo udah permainin perasaan gue" gumam cewek itu melihat punggung cowoknya yang kini menjauh lebih tepatnya Alvarendra Primajaya, seraya mengepalkan kedua tangannya. Kemudian cewek itu ikut meninggalkan tempat itu -dihalaman belakang sekolah.

Flashback End

***

Saat berada di koridor kakak kelas, baru beberapa langkah, kedua teman dekatnya Eka dan Fifi menghampirinya langsung merangkulnya.

"ANJAY LAMA JUGA LO DATANGNYA, FIN!" itu suara Eka yang memang suka banget ngegas.
"Sorry, gue tadi abis selesain apa yang udah mau gue selesain". Jawab Fina ngasal membuat keduanya langsung melotot.
"Lu abis selesain masalah apa jir?!" Tanya Eka.
"Kan-kan... Mulai lagi, kepo Mulu loh. Sini emak kasi tau." Ujar Fina lalu Eka mendekat dan segera memukul bahu Eka membuat sang empunya terpekik.
"Sakit, anjay!" Ucap Eka seraya mengelus bahunya. Fina berdecih.
"Abisnya sih, lo tuh kudu dicuci dulu tuh mulutnya. Isinya gitu-gitu semua, trus banyak nanya lagi." Tukas Fina.
Namun saat sedang asik bergurau, langkah ketiganya terhenti ketika dua orang cowok berdiri tepat di depan mereka bertiga. Reflesh Fina memasang wajah juteknya.
"Nyariin gue, Ka?" Tanya Eka genit. Ka atau lebih tepatnya Azka langsung menyerngit jijik.
"Sorry ya, gue nyariin Fina bukan lo!" Balas Azka kejam.
Fifi berdecih.
"Ngalangin jalan aja." Tambah Fifi seperti biasa. Jutek.

Cowok yang disamping Azka adalah temannya namanya Kiano, biasa dipanggil Kian. Kian dengan segera menyodorkan coklat kepada Fina.
"Nih dari gue, terima." Ucap kian. Bukannya jawaban atau sahutan apapun, Fina langsung menarik kedua temannya untuk menggir ke samping dan melanjutkan langkahnya. Kian yang di abaikan begitu saja langsung pergi dari sana. Sudah berapa kali ia ditolak dan diabaikan Fina. Kian termasuk cowok yang berani mendekati Fina, sebab yang mengincarnya bukan hanya kian, melainkan seniornya juga tak kalah banyak.

***

Eka dan Fifi sudah menduga Fina akan kembali dingin pada setiap lelaki yang ada disekolahnya. Percayalah, sifatnya akan jauh berbeda dari aslinya ketika dia bertemu dengan seoranag pria. Fina yang humoris, Fina yang perakitan dan menyebalkan akan berubah 180° ketika berhadapan dengan pria yang berniat mendekatinya.

"Gue nggak mau masuk ke lubang yang sama". Batin Fina berucap seiring perjalanan cintanya yang kelam.

***

Aku update ini malam kan
Kan aku tepatin janji dong
Maaf diatas agak gaje, nanti di next part bakal ngerti apa maksudnya di atas😍
Oke maaf ya kependekan 😂

Feeling Of Fina (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang