Prolog

466 33 2
                                    

Tubuh lelah sakura bangkit dari pembaringan dengan matanya masih tertutup. Rambut pink pendeknya berantakan, dan di sudut bibirnya di penuhi jejak air liur.

"Woooyyy!!! Bangun dodol!! Udah pagii!!" teriak ino membuka pintu kamar sakura entah sudah berapa kali dengan kesal.

Sakura yang belum sepenuhnya sadar mencoba membuka matanya yang saling tertutup seperti terkena lem.

Ino menggeram kesal. Pasalnya, sahabat pinknya ini sangat susah di bangunkan. Sontak membuatnya mendekati sakura lalu menarik selimut yang di pakainya lalu mengguncang-guncangkan tubuhnya.

"Ngg~~" gumamnya tak jelas. Mata emeraldnya mencoba menatap ino sejenak. Dan, dia merasakan ino menjadi dua. Rasanya dia agak pusing.

"Ino.. Kau punya kembaran??" tanyanya mendekatkan dirinya pada ino dengan memiringkan kepalanya menatap wajah ino yang posisinya sedang berdiri menatap sakura menahan kekesalannya. Sakura menggeleng-gelengkan kepalanya pelan.

"Wooyy!! Dodoll!!! Lo tuh di bilangin udah jam stengah 8!!! Pengen lo terlambat di mknya orochimaru sensei!!!!" teriaknya ketika menarik ujung telinga sakura setelah tadi mulutnya di dekatkan di telinga sakura.

Sakura sontak, sadar sepenuhnya dari linglung akibat tidurnya. Dengan gerakan cepat bak cacing kepanasan dia berdiri dari tempat duduknya menuju kamar mandi.

Ino menggelengkan kepalanya maklum dengan kelakuan sakura yang setiap harinya begitu. Apa menjadi mahasiswa kedokteran membuat doa setiap hari harus giat belajar tanpa mau memperdulikan penampilannya. Dia sungguh cemas, akan sakura yang nantinya akan menjadi perawan tua karena belum mendapatkan pacar sama sekali.

Sakura membuka pintu kamar mandinya. "Ino sayang,,," panggilnya lalu tersenyum lebar lalu memajukan kedua tangannya kepada ino membentuk love-love ala korea lalu kembali menutup pintu kamar mandi.

"Habis mandi, turun buat makan yaahh! Nyokap lo udah nyiapin makanan" pintanya. Sakura bergumam tak jelas dari kamar mandi. Sepertinya, dia sedang menggosok giginya.

Tak sampai berapa menit, sakura sudah keluar kamar mandi dan telah berganti pakaiannya. Tak lupa dia mengenakan kaca mata. Rambut pink panjangnya di ikat ke atas. Sambil melihat cermin, dia mencoba menyemangati dirinya sendiri.

"Hmm.." dengusnya penuh semangat. "Kau bisa sakura!!!" ucapnya penuh semangat. Dia lalu keluar dari kamarnya menuju meja makan.

Baru saja, dia hendak akan mendudukkan bokongnya di kursi makan, alarm jam tangannya telah berbunyi. Sontak dia auto panik dan segera berdiri.

"Gak sarapan dulu saku??" tahan mamanya. Sakura menggeleng keras. Dia lalu mencium mamanya segera lalu bergegas meninggalkan mamanya yang berada di ruang makan, dan ino yang berada di ruang santai menonton TV plush makan keripik.

"Berbii,, gue pamit yaahh!!!" pamitnya. Ino menggelengkan salah satu tangannya dengan pandangannya yang masih serius di acara televisi yang dia nonton. Sementara, dari ruang makan mamanya berlari menyusul sakura yang ternyata sudah melaju dengan sepeda pinknya.

"Aaahh..." mamanya kembali memasuki rumahnya.

"Ada apa tante??" tanya ino kini fokus pada mama sakura. Mama sakura mengangkat tas berisikan alkes sakura. Ino menatap tas itu dengan mulut yang sedikit terbuka. Keduanya lalu menarik nafas pendek. Memang,, sakura selalu saja ceroboh...
.

"Hn" gumaman sarkastis sasuke terdengar saat dia turun dari mobil sportnya. Di telinga kanannya terpasang headset bluetooth. Dia nampak berbincang dengan seseorang, dan menurutnya perbincangan dengan orang itu sangat membosankan.

Tak beberapa lama, dia mendengar suara seseorang yang berteriak. Mata tajamnya sontak menatap orang itu.

Seorang gadis berambut pink baru saja terjatuh dari sepedanya dan dia mengalami lecet pada sikunya. Untung saja, gadis itu mengenakan rok panjang putih gading jadinya, lututnya tak mengalami lecet. Hanya bagian sikunya yang lecet dan salah satu gagang kacamatanya membengkok.

Dia berjalan mendekati gadis itu. Sementara gadis itu masih sibuk membersihkan sikunya. Dan detik berikutnya, sasuke sadar bahwa gadis itu menyadari kedatangannya. Saat yang sama setelah gadis itu mengangkat kepalanya mencoba menatap sasuke, saat itulah sasuke melangkah meninggalkan gadis yang menatapnya hingga menjauh darinya.








Mhn vomentnya... 😊

Love that sucksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang