Bab 1 Sudut Pandang Ibu

1.1K 24 8
                                    

Namaku Tiara Mitsuha, seorang ibu muda yang menjalani kehidupan dengan begitu banyak liku. Aku lahir pada tanggal 3 Maret 1986. Pada usia yang sangat muda, tepatnya ketika aku berumur 13 tahun, hidupku berubah drastis. Aku dijodohkan dengan seorang pria yang jauh lebih tua, berusia 27 tahun, seorang pengusaha sukses yang bekerja di perusahaan besar. Dia bukan orang Indonesia asli, melainkan dari Eropa, namun telah menetap di sini sejak usia 15 tahun bersama keluarganya.

Ayahku mengatur perjodohan ini dengan harapan aku akan bahagia, meski kenyataannya aku masih terlalu muda untuk memahami apa itu cinta, apalagi menikah. Saat kami menikah pada tahun 2000, aku masih berusia 14 tahun, dan mental serta fisikku belum siap untuk menghadapi kehidupan pernikahan. Pernikahan kami digelar dengan cukup mewah, namun di balik semua kemewahan itu, hatiku kosong. Tak ada rasa cinta, hanya kepatuhan terhadap kehendak orang tua.

Malam pertama kami menjadi momen yang penuh rasa sakit, baik fisik maupun emosional. Suamiku, meski menyediakan segala kebutuhan materi, tidak bisa memberikan kebahagiaan yang sejati. Dia kasar, dan hubungan kami tidak pernah dilandasi cinta. Setiap hari, aku merasa terjebak dalam rutinitas tanpa makna, menjalani kewajiban tanpa pernah merasakan kenikmatan yang seharusnya ada dalam pernikahan.

Sebulan setelah pernikahan, aku merasa pusing dan mual. Aku memutuskan untuk melakukan tes kehamilan, dan hasilnya positif. Aku hamil. Berita ini diterima dengan suka cita oleh semua orang, termasuk suamiku yang akhirnya mulai lebih sering pulang dan memperhatikan kebutuhanku. Namun, bagiku, kehamilan ini adalah beban yang berat. Tubuh dan mentalku belum siap untuk menjadi seorang ibu.

Setelah sembilan bulan yang penuh dengan rasa sakit dan penderitaan, akhirnya aku melahirkan seorang anak laki-laki pada tanggal 3 Maret, tepat sehari sebelum ulang tahunku yang ke-15. Ketika aku melihatnya untuk pertama kali, dengan mata biru dan rambut putih yang indah, hatiku yang selama ini mati rasa mulai kembali hidup. Aku merasakan cinta yang belum pernah kurasakan sebelumnya. Anak ini menjadi segalanya bagiku, pusat dari kebahagiaanku yang baru ditemukan.

Hari-hari berlalu, dan aku merawat anakku dengan sepenuh hati. Dia tumbuh menjadi anak yang manis dan lemah lembut, selalu ceria meski tubuhnya tampak lemah. Setiap malam, aku memeluknya dengan penuh kasih, memberinya ASI hingga dia berusia empat tahun. Kami memiliki kebiasaan mandi bersama, dan aku tak pernah bosan mengasuhnya, merasa bahagia setiap kali dia bergantung padaku.

Namun, hubungan dengan suamiku mulai memburuk. Dia semakin jarang pulang, dan sering berbohong tentang pekerjaannya. Pada suatu hari, ketika sedang keluar bersama anakku, aku melihat suamiku bersama wanita lain dan seorang anak kecil. Hatiku hancur saat menyadari bahwa dia telah menjalani kehidupan ganda, berpura-pura setia padaku sementara dia memiliki keluarga lain.

Kemarahan dan rasa sakit yang kutahan selama bertahun-tahun meledak. Aku meminta cerai, namun suamiku justru lebih dulu mengajukan gugatan. Proses perceraian itu penuh dengan drama dan kesedihan, terutama saat memperebutkan hak asuh anak. Di hadapan hakim, aku memohon kepada anakku untuk tetap bersamaku, karena aku tak bisa hidup tanpanya. Anakku, yang polos dan tak berdosa, terjebak di antara dua orang tua yang bertikai.

Pada akhirnya, hak asuh anakku diberikan kepadaku. Namun, suamiku tetap berusaha mempengaruhi anak kami, membuatnya merasa terbelah antara kami berdua. Kembali ke rumah yang kini terasa sepi, aku merasa hampa. Aku tahu, aku harus melakukan segala cara agar anakku tetap berada di sisiku.

Dalam keputusasaan, aku melakukan hal yang seharusnya tidak pernah terpikirkan olehku. Aku mencoba merayu anakku dengan cara yang salah, menawarkan hal-hal yang seharusnya tidak terjadi. Namun, di tengah kebingungan itu, aku sadar bahwa aku harus berjuang bukan dengan cara yang keliru, tapi dengan memberikan kasih sayang yang tulus dan menjaga anakku dengan sebaik-baiknya.

Kehidupan kami kini penuh dengan tantangan, tapi aku bertekad untuk memberikan yang terbaik bagi anakku. Dia adalah alasan bagiku untuk terus bertahan, untuk terus hidup, dan untuk belajar mencintai dengan cara yang benar.

Terpikirkan olehku hal kotor ini,Akupun memberanikan diri untuk melakukan nya.Akupun langsung melepaskan semua bajuku dan bhku.
Aku:Nak apa kamu mau minum asi mamah kembali?
Anaku:apa boleh mah?
Aku:Boleh kok nak
Ananku langsung menghampiri ku dan di pangku oleh kedua kakiku,anakku langsung menghisap putingku,tanpa sadar aku merasa nikmat dan bersalah,akupun langsung meraba seluruh tubuhnya
Singkat Cerita >>>
Anakku mulai merasakan sakit di bagian bawahnya, akupun langsung melepas semua pakaian anakku,dan akupun langsung mengocok batang anakku yang mungil ini,ananku menangis karena kesakitan,di dalam hatiku sangat kasian dan menggairahkan aku tahu itu bukan rasa sakit tapi rasa nikmat terlarang pertama kali,akupun semakin mengembang kocokan ku,anakku pun meremas susu ku tanpa ampun dan setelah beberapa menit sambil kami berpegangan tangan,akhirnya air pertama kali anakku menyembur sangat banyak separuh nya aku menelannya dan separuh nya kubasuh pada mukaku.
Akupun membuka semua celanaku dan tidur bersama anaku.

"Tak akan Aku lepas anakku bagaimana manapun caranya,aku akan melakukan hal apapun,bahkan hal paling gila' nantinya,anakku adalah cinta pertamaku,aku akan menjaganya sampai dia menutup mata".

Mitsuha Tau bahwa jika ada perebutan seperti ini,anak harus di beri sesuatu yg beda,mitsuha sangat gila tidak ada jeda bagi dia,cinta dia pada anaknya nakamura sangatlah besar,sedari awal Mitsuha sangat terobsesi dengan nakamura,Memang aneh cinta pertama seorang wanita menikah adalah anaknya,tapi ini membuktikan bahwa cinta yg paling sejati adalah cinta ibu,banyak wanita asing yg tidak pernah memikirkan perasaan lelaki,tapi ibu akan selalu memikirkan perasaan anaknya.

Ibu tak akan pernah meninggalkan anaknya, kebanyakan ibu ibu di luar sana yg ingin menyetir kehidupan anaknya tidak tahu tips ini,banyak anak remaja yg berontak terhadap ibunya dan menjadi liar dan nakal,ada juga yg menjadi kriminal,jika semua ibu ibu di luar sana tahu,untuk mengatasi kenakalan remaja hanya cukup ibu dan anaknya bercinta maka itu akan bisa meredam bahkan menghilangkan kenakalan nya

Anak juga akan lebih giat dalam belajar dalam menambah ilmu dan dalam hal apapun,hanya saja dia akan sedikit gila dan kencanduan sex,wajar bila seorang ibu melayani anaknya untuk tidak terjerumus lebih jauh dengan kenakalan di dunia luar,tapi ibu bisa mencegah itu hanya dengan menjerumuskan anaknya di pelukan dan kenakalan terhadap ibunya saja.

Mulai dari sekarang ibu ibu di luar sana yg membaca novel ini haruslah mengerti,anda harus cantik dan balance,anda harus berolahraga dan menjaga pola makan anda,dan jika anda ingin bekerja,berkerja lah diruangan yg ber-AC agar kulit ibu ibu semua bisa terhidrasi,Kalau di luar menuju kantor ya tetep gunakan sunscreen .

Saran Author : intinya dari pada anda berselingkuh dengan orang asing lainnya lebih baik ibu ibu semua coba bermain dengan anak anda,anda akan merasakan kenikmatan yg jauh lebih nikmat di banding dengan lelaki asing ada plusnya,anak anda akan bisa terkontrol sepenuhnya oleh anda,dan mereka tidak akan pernah melawan orang tua lagih

Jadi jangan hanya menyuruh mereka untuk belajar tapi bimbing mereka dan berikan Meraka imbalan,saya yakin ini ampuh Cinta sejati itu bukan hanya dengan pria lain,bisa saja cinta sejati datang setelah menikah,yaitu dengan anakmu,anakmu bisa memberikan kenikmatan yg tidak bisa anda dapatkan dari pria asing lainnya di luar sana,sayangi putra anda sebagai mana anda menyaingi diri anda sendiri.

Jangan pernah memilih untuk meninggalkan mereka,Jangan seperti Ibu author,jadi di antara anak dan ibu siapa yg lebih bersalah? Anaknya ataw ibunya? Menurut saya ibu,karna anak tidak tahu apa apa apalagi masih kecil,anak juga tak minta di Lahirkan kalau akhirnya seperti ini,anak itu lahir ingin merasakan apa itu keluarga,bukanya malah di telantarkan seperti ini,dan malam membuat keluarga baru,jika sang anak kangen malah sang anak yg nyamperin ,sebenarnya ini hanya kemarahan author,yg sudah seharusnya terjadi itu adalah takdir,kita manusia tidak akan pernah bisa melawan takdir

Cinta ibu selamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang