Menundukkan pandangan

34 11 1
                                    

Bismillah...
Assalamuaikum....

*
*

*SAUDARAKU, MASIHKAH ENGKAU BERAT UNTUK MENUNDUKAN PANDANGAN?*

📖 📖________✒

Barangkali tidak sedikit dari kita yang pernah membaca berita di media massa -atau bahkan melihat sendiri di lingkungan sekitar kita- ada  remaja yang tega mencederai temannya atau bahkan dirinya sendiri, akibat kasih tak sampai.

Awal petaka ini bisa jadi karena:

*diumbarnya mata dalam memandang yang tidak semestinya*
yang tidak halal baginya. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Ibnul Qayyim rahimahullah dalam syairnya:

_Setiap bencana berawal dari pandangan mata,_

_Sebagaimana api yang besar berasal dari percikan bara_ .

_Berapa banyak pandangan sanggup menembus relung hati,_

_Seperti  kekuatan anak panah yang lepas dari busur tali_ .

_Seorang hamba, selama mengumbar pandangannya untuk memandang selainnya_ ,

_Maka dia berada dalam bahaya_ .

_Ia menyenangkan mata dengan sesuatu yang membahayakan hatinya_ ,

_*Maka janganlah menyambut  kesenangan yang akan membawa bencana*_ .

Saudaraku ….

Demikianlah bencana yang ditimbulkan oleh pandangan. *Ia akan MEWARISKAN penyesalan, menghadirkan malapetaka, dan membakar nafsu*

Tatkala seorang hamba melihat suatu perkara yang tidak mampu diraihnya, juga tidak mampu bersabar atasnya, sesungguhnya hal ini merupakan siksaan yang paling pedih.

Betapa banyak orang yang mengumbar pandangannya dan tidak menghentikan perbuatan ini. *Dia terbunuh oleh pandangannya sendiri* , sebagaimana dikatakan dalam syair:

_Wahai orang yang tidak menghentikan pandangannya_ ,

_Hingga dia terbunuh di antara pandangan-pandangannya_ .

_Ia bosan dengan keselamatan lalu mengumbar pandangannya,_

_Sambil berdiri di atas puing-puing yang disangkanya rupawan._

_Ia masih terus mengumbar pandangannya,_

_Hingga dia terbunuh diantara pandangan-pandangannya._

Pandangan juga merupakan *pemandu* dan utusan syahwat. Oleh karena itu, menjaga pandangan merupakan pondasi dari memelihara kemaluan.

Barangsiapa yang mengumbar pandangannya berarti dia telah menggiring dirinya ke tempat-tempat *KEBINASAAN*.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,

لاَتُتْبِعِ النَّظْرَةَ النَّظْرَةَ, فَإِنَّمَا لَكَ الأُولَى وَلَيْسَتْ لَكَ الأَخِيْرَةُ

_“Janganlah kamu mengikutkan pandangan dengan pandangan berikutnya. Sebab hanya pandangan pertama saja yang dibolehkan bagimu, tidak untuk pandangan setelahnya.”_

*(HR Abu Daud, no. 2149; At-Tirmidzi, no. 2777; Ahmad, V:353 dan V:357; dan Baihaqi, VII:90; dari Buraidah)*

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda,

النَّظْرَةُ سَهْمٌ مَسْمُوْمٌ مِنْ سِهَامِ إِبْلِيْسَ، فَمَنْ غَضَّ بَصَرَهُ عَنْ مَحَاسِنِ امْرَأَةٍ لله أَوْرَثَ الله قَلْبَهُ حَلاَوَةً إِلىَ يَوْمِ يَلْقَاهُ

_“Pandangan merupakan anak panah beracun dari anak-anak panah iblis. Maka barang siapa yang menahan pandangannya dari kecantikan seorang wanita karena Allah, niscaya Allah akan mewariskan *rasa manis dalam hatinya sampai hari pertemuan dengan-Nya* .”_

*(HR Al-Hakim dalam Al-Mustadrak,V:313; Al-Qudha’i dalam Musnad Asy-Syihab, no. 292; dan  Ibnul Jauzi dalam Dzammul Hawa, hlm.13; dari Hudzaifah radhiallahu ‘anhu. Juga diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dalam Al-Kabir, no. 10362 dari Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu. Diriwayatkan pula oleh Ibnul Jauzi dalam Dzammul Hawa, hlm. 140 dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu)*

Saudaraku ….

Betapa indah dan telah sempurnanya ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa  sallam. Segala hal yang akan mendatangkan kebaikan bagi umatnya telah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam sampaikan

dan segala hal yang akan membahayakan bagi umatnya-pun telah beliau peringatkan. Sebagaimana yang beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam sabdakan,

إِيَّاكُمْ وَالْجُلُوْسَ عَلىَ الطُّرُقَاتِ، قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ الله, مَجَالِسُنَا، مَا لَنَا بُدٌّ مِنْهَا. قَالَ: فَإِنْ كُنْتُمْ لاَ بُدَّ فَاعِلِيْنَ فَأَعْطُوْا الطَّرِيْقَ حَقَّهُ، قَالُوْا: وَمَا حَقَّهُ؟ قَالَ: غَضُّ البَصَرِ وَكَفُّ الأَذَى وَرَدُّ السَّلاَمِ

*“’Janganlah kalian duduk-duduk di pinggir jalan-jalan.’*

Para sahabat berkata,

_‘Wahai Rasulullah, itu tempat kumpul kami. Kami tidak dapat meninggalkannya.’_

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,

*‘Jika kalian harus melakukan hal itu, berikan kepada jalan itu haknya.’*

Para sahabat bertanya,

_‘ Apakah haknya?’_

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,

*‘Menundukkan pandangan, menghilangkan gangguan, dan menjawab salam.’”*

_(HR Al-Bukhari, no.6229; Muslim, no.2121)_

Mengapa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan para sahabat untuk menundukkan pandangan saat duduk-duduk di pinggir jalan? Hal ini tidak lain karena pandangan merupakan pangkal dari segala bencana yang menimpa manusia.

Maka sungguh bagus suatu nasihat:

*kesabaran dalam menundukkan pandangan masih lebih ringan daripada kesabaran dalam menanggung beban sakit setelahnya.”*

***************

Semoga bermanfaat😊
vote & coment😊

wasalamualaikum...

KAJIAN & DAKWAH ISLAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang