🌸🌸

9K 568 19
                                    

"Ayolah, Ge."
"Aku tak bisa berjanji, Yibo."
"Hanya 1 hari saja, Ge. Yaaaaa ??"
"Oke, oke. Berhenti merengek seperti anak kecil. Akan ku kabari nanti malam."
"Yes! Jangan lupa ya, Ge."
"Iya iya. Sudah ya, sutradara sudah memanggilku. Bye."
"Dah, Zhan Ge."

Sambungan telepon tersebut sudah terputus. Sudah seminggu ini pria yang menjadi lawan main Xiao Zhan di drama The Untamed 'memaksanya' untuk mengosongkan jadwal di akhir pekan depan. Xiao Zhan yang sedang disibukkan dengan syuting drama terbarunya sudah berkali-kali bilang ke Yibo bahwa akan sulit baginya mengosongkan jadwal. Namun di satu sisi dia sendiri juga tidak bisa menolak permintaan pria yang lebih muda 6 tahun darinya tersebut.

Sejak mereka berdua menjadi pemain utama di drama The Untamed, hubungan Xiao Zhan dan Yibo semakin dekat. Xiao Zhan juga tidak menyangka bisa sedekat ini dengan Yibo yang pada awalnya dia nilai sebagai pria yang dingin, cuek, dan sulit diajak untuk bercanda. Yibo seperti orang yang berbeda ketika ia bersama Xiao Zhan. Ia akan menjadi sangat manja dan akan menjahili gege nya itu. Xiao Zhan berpikir mugkin karena Yibo adalah member termuda di grupnya, Uniq, sehingga sifatnya yang seperti anak kecil akan muncul ketika ia merasa nyaman dengan orang yang lebih tua darinya.

Atau mungkinkah ada alasan tersembunyi lainnya?

"Ge, bisa bicara sebentar?" Xiao Zhan menghampiri manajernya.

"Ada apa?" tanya si manajer yang sedang sibuk mengurus jadwalnya yang sudah penuh untuk 4 bulan kedepan.

"Mmm, sabtu depan, apa saja jadwalku?"

"Sebentar kulihat. Sepertinya hanya jadwal untuk syuting drama ini saja. Kenapa?"

"Ah, begini, ge. Apa bisa jadwalku untuk hari itu dikosongkan?" tanyanya ragu.

"Sepertinya tidak bisa. Jadwal syutingmu ini sudah ditetapkan sejak bulan lalu." Sudah Xiao Zhan duga bahwa jadwalnya ini akan sulit diubah.

"Tapi, ge, bisakah kau coba untuk berbicara dengan sutradara supaya ditunda ke hari lain?"

"Aku tak bisa berjanji. Kau tau sendiri bagaimana sutradara kali ini." Yah memang benar sutradara kali ini agak strict. Bahkan artis yang terlambat datang ke lokasi syuting saja akan dimarah olehnya.

"Aku tau itu, ge. Tapi, please, kali ini saja, ge." Xiao Zhan tidak ingin mengecewakan anak itu. Dan lagipula mereka juga memang sudah lama sekali tidak bertemu. Kapan terkahir kalinya mereka bertemu? 1 bulan yang lalu? Ah, sepertinya lebih dari itu.

"Memangnya ada hal mendesak apa? Kau tak pernah meminta hal seperti ini sebelumnya."

"Ah itu, aku ada janji dengan seseorang .... itu, dengan .... " apakah ia harus memberi tau si manajer yang sebenarnya?

"Dengan siapa? Katakan saja. Yibo?"

Xiao Zhan lantas merasa kaget. Ia membulatkan matanya dan terlihat raut panik diwajahnya. Bagaimana manajernya bisa tau?

"Eh, bukan bukan!" Katanya berusaha untuk mengelak.

"Jangan bohong. Aku sudah mendengarnya beberapa kali saat kau menerima telpon di lokasi syuting. Dan kau tau? Anak itu bahkan menghubungiku dan menanyakan jadwal mu. Jadi jangan mengelak lagi."

Sang manajer sudah menaruh curiga ketika kemarin malam tiba-tiba Yibo menghubunginya. Sambil tersenyum, sang manajer berkata,
"Akan kuusahakan sabtu depan kau bisa libur. Tapi aku tak berjanji ya."

"Benarkah?? Terima kasih ge!" Xiao Zhan tak bisa menyembunyikan senyum manisnya ketika mendengar hal tersebut. Ia berharap sutradaranya mau menunda syuting tersebut.

_____________________________________________

Kegiatan syuting hari ini berjalan dengan lancar. Xiao Zhan segera menuju mobilnya berasama manajernya dan supir segera menyalakan mesin mobil dan membawa mereka meninggalkan lokasi syuting. Xiao Zhan merasa sangat lelah sekarang karena selama seminggu ini ia sibuk syuting dan pemotretan. Ia memejamkan mata sejenak dan tiba-tiba mengingat kejadian tadi siang. Apakah manajernya berhasil membujuk sang sutradara?

Thank YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang