3🍃TEMAN BARU

264 10 0
                                    

Assyifa pov.

Selama diperjalan, yang ada hanya keheningan. Aku dan Aban tak ada yg berani untuk membuka pembicaraan hingga kita sampai di perbatasan kawasan santriwan dan santriwati. Ia mulai mengedarkan pandangannya mencari seseorang. Dan saat manik matanya menemukan apa yang ia cari, ia pun memanggilnya.

"Nah! Itu dia! Mel!! Amel!!" Teriak Aban.

Aku pun mengangkat kepalaku dan menatap seorang perempuan yg tak jauh beda umurnya denganku. Kulihat ia menoleh kearah kami dan berjalan menghampiri kami.

"Iya kak. Ada apa?" Tanya perempuan tadi.

"Ini..katanya Buya, kita kedatangan santriwati baru dan dia sekamar sama kamu. Aku kesini cuma mau nganter aja. Yaudah aku permisi ya. Assalamualaikum" ucap Aban dengan nada agak cuek dan berlalu pergi.

"Waalaikum salam" aku dan perempuan itu serempak menjawab salam dari Aban.

"Mari ukhty ikut ana kekamar" ucap perempuan tadi dengan ramah.

Aku hanya menjawabnya dengan anggukan kepala.

***

Kami pun sampai didepan pintu kamar berwarna merah tua. Perempuan tadi membuka pintu tersebut sembari mengucapkan salam.

"Assalamualaikum" salam kami sambil memasuki kamar.

"Waalaikum salam" jawab seorang wanita bercadar yg sedang membaca buku ditempat tidurnya.

"Itu siapa Mel?" Tanya wanita bercadar itu.

"Owh ini santriwati baru mba. Dia sekamar sama kita" ucap perempuan tadi yg juga bercadar.

"Owh iya! Ismy Amel, Amelia Nurul Chairunnisa. Wa ismuha Amira, Amira Nur Adisti. Ma ismuki?" Tanya perempuan yg mengantar ku tadi sambil mengulurkan tangannya. Aaduhh..mana aku belum terlalu hapal kosa kata bahasa Arab lagi!

"Emh..maaf..bisa pake bahasa Indonesia aja gk?" Tanya ku dengan nada malu.

"Owh..maaf..aku ulang ya..kenalin nama aku Amel, Amelia Nurul Chairunnisa. Dan namanya Mira, Amira Nur Adisti. Nama kamu?" Ucapnya sekali lagi dengan nada ramah dan masih dengan uluran tangan.

"Emh..nama aku Syifa, Assyifa Nur Anita" jawabku sambil menemira uluran tangannya.

"Owh..salam kenal Syifa" ucap perempuan tadi yg ternyata namanya Amel.

"Salam kenal juga" ucapku dengan senyum yg mengembang dibalik cadar.

"Owh iya Syif! Ini tempat tidur kamu dan itu tempat tidur aku dan yg satunya lagi tempat tidurnya mba Mira" ucapnya sambil menunjukkan satu persatu tempat yg dia maksud.

Aku sempat bingung. Kenapa Amel memanggil Mira dengan embel-embel 'mba'?

"Emh..maaf Mel..kamu kenapa manggil Mira dengan embel-embel 'mba' ya?" Aku mencoba memberanikan diri untuk bertanya.

"Owh itu..karena mba Mira lebih tua satu tahun dari aku..owh iya..umur kamu berapa Syif?" Tanya Amel.

"Emh..umur aku 15 tahun kalo kamu?" Ucapku dengan nada gugup.

"Wah!! Berarti sama dong. Aku juga 15 tahun" ucapnya dengan suara yg sangat gembira.

"Eh iya! Sampe lupa. Duduk dulu Syif. Dari tadi berdiri terus. Maaf ya kalo Amel nanti bakalan nanya mulu sama kamu, karena dia itu orang nya cerewet plus kepo lagi. Jadi, maklumi ya" ucap mba Mira. Aku pun sekarang memanggilnya dengan embel-embel 'mba' juga karena aku sama dia masih tuaan dia. Jadi ya, harus menghormati.

"Iya mba" ucapku lalu duduk ditempat tidurku.

Kulihat sekilas wajah Amel, sepertinya dia kesal dengan mba Mira karena ucapannya tadi. Aku hanya terkekeh pelan.

"Yaudah, aku bantuin kamu buat beresin baju kamu ya ukh" ucap Amel sembari mendekati aku. Amel pun mengambil koper ku.

"Eh! Gk usah Mel..biar aku sendiri aja" tolak ku.

"Udah gpp" ucap Amel yg masih saja keukeuh untuk membantuku.

Aku hanya menghembuskan napas berat sambil memutar bola mata malas. Kelakuannya Amel tak beda jauh dengan kelakuan sahabatku di Bandung.

Akhirnya aku dan Amel serta mba Mira pun membereskan barang-barang ku. Sebenernya aku merasa tak enak hati pada mereka. Tapi, mereka maksa, yaudah.

Setelah membereskan barang-barangku, kami pun istirahat dikamar.

Syifa pov end.

***

Author pov.

Syifa dan kedua teman barunya sedang berjalan menuju kearah masjid pondok karena adzan dzuhur sudah dikumandangkan. Setelah sholat dzuhur berjamaah, mereka kembali kekamar mereka. Karena hari ini belum banyak santri yang balik kepondok dan juga kegiatan belajar mengajar dilakukan minggu depan. Jadi, mereka sekarang hanya bersantai-santai atau ada yang melanjutkan hapalannya.

Dikamar Syifa, Mira dan Amel.

Assyifa pov.

Aku dan teman sekamarku sekarang sedang beristirahat dikamar. Kami sudah mulai akrab. Saat aku sedang berbaring di tempat tidur milikku. Tiba-tiba Amel datang dan duduk ditepi tempat tidurku.

"Syifa. Aku anter keliling yukk. Biar kamu tau daerah sini" ajaknya.

"Hmmm...boleh..yaudah ayukk!" Jawabku dengan nada sedikit bersemangat.

"Hmm..mba Mira gk mau ikut?" Tanya ku pada mba Mira yang masih tiduran dikasur nya.

"Hmm..ikut deh! Lagi bosen aku disini" jawabnya sembari merubah posisinya.

"Yaudah..yukk!" Ucap Amel.

Kami pun keluar kamar dan berkeliling. Sembari berkeliling, Amel dan juga mba Mira memperkenalkan satu persatu ruangan.




Bersambung...
Maaf ya kalo gk jelas alur ceritanya.

Jangan lupa kewajibannya ya.
Dan jangan lupa bumikan sholawat dan sampai keseluruh dunia.

اللّهم صل على سىّدين محمّد

Cinta Dari Seorang SantriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang