1.b

227 56 3
                                    

Sampai di apartemennya, Kyungsoo baru mengaktifkan ponselnya. Begitu banyak notifikasi dari Minhyun dan juga Siyeon. Lalu, tak lama Minhyun meneleponnya.

"Ya, Minhyun. Maaf aku baru mengaktifkan ponsel. Apa kau sudah sampai rumah?"

"......"

"Huh? Besok kau mau berangkat dan pulang bersamaku?"

"......" 

"Hehe, maafkan aku ya sekali lagi. Oh ya, salam untuk mama dan papa. Besok aku akan mampir"

"......"

pip

Kyungsoo menutup telponnya dan berjalan ke meja rias, berniat untuk membersihkan riasan lalu mandi. Tapi, sesuatu mengejutkannya. 

TUK!

Kaca balkon kamarnya seperti ada yang melempar kerikil. Segeralah ia bangkit dari kursi rias dan berniat untuk menengok kaca balkonnya

"Apa mungkin ada yang melempar kerikil sampai lantai 12? Kalau di lantai 2 atau 3 aku masih bisa percaya. Tapi ini? Lalu kalau bukan kerikil itu apa?" gumam Kyungsoo lalu membuka gorden yang menutupi kaca jendela itu

Kyungsoo melihat ranting pohon yang seperti tadi, serupa dengan tongkat sihir. 

"Bukankah ini 'benda' tadi? Kenapa bisa sampai sini? Apa dia bisa jalan sendiri?" Seketika bulu kuduk Kyungsoo berdiri

"Jika dipikir menggunakan logika, benda seperti ini apa masih ada di jaman sekarang ini?" Kyungsoo pun menatap benda itu lamat-lamat, lalu memungutnya dari lantai dan membawanya masuk

"Apa aku harus tanya Minhyun? Ah, bagaimana kalau aku ditertawakan? Lalu aku harus tanya siapa? Aku butuh penjelasan saat ini, sangat sangat butuh" Kyungsoo masih menggenggam benda itu, bingung akan meletakkannya dimana

Ting Tong!

Kyungsoo tersadar, dan segera berjalan menuju pintu apartemennya. 

"Sudah malam, siapa yang bertamu?!" gerutunya

Tapi saat pintu sudah dibuka, tak ada siapa-siapa disana. Hanya ada sebuah kotak dan juga sebuah surat. Dan tak ada nama pengirim

"Astaga. Hidupku kenapa jadi seperti ini? Aku ini kenapa? Menyebalkan" 

Ia meletakkan barang tersebut secara asal di meja depan kamarnya, tanpa membukanya terlebih dahulu. Lalu ia bergegas menuju kamar mandi agar bisa lebih cepat mengistirahatkan diri. Hari ini hari yang melelahkan, sudah mendekati peluncuran produk baru, lalu ada sedikit masalah tentang laporan keuangan, sekarang munculnya benda aneh itu. Kyungsoo butuh lebih cepat tidur untuk saat ini.

°°°

Minhyun terus memacu mobilnya agar cepat sampai rumah dan bertemu adiknya itu. Di sela-sela perjalanan Minhyun menyempatkan untuk menelepon Kyungsoo sebentar untuk tahu apakah wanita itu sudah sampai apartemen atau belum.

Saat sampai rumah, Minhyun langsung menanyakan Wonwoo pada mamanya.

"Ma, Wonwoo sudah pulang? Ada di kamar atau nggak?" tanyanya terburu-buru

"Aduh, Minhyun! Kamu ini baru pulang langsung tanya adikmu, tumben sekali. Lebih baik kamu mandi lalu istirahat. Besok saja ngobrol sama Wonwoo nya" celoteh mama

"Nggak ma, aku butuh sekarang. Dia ada di kamarnya atau nggak?" Minhyun pun tetap ngotot untuk bertemu Wonwoo

"Yasudahlah, ada. Dia bilang tadi lagi gak mau diganggu. Kalau dia marah, jangan bertarung di dalam rumah. Mamah capek membereskannya" 

I Choose To Love You [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang