Tembang Rindu

288 18 4
                                    

A short songfic for opening

🍃

Lintang sing ana ing wengi
Gawe kangen ati
Ati sing tansah nyandang kasmaran iki

Empat puluh delapan

Gusion menghela nafas, menatap hamparan angkasa raya dari atap rumahnya. Langit kelam dengan cahaya mungil kelap-kelip dan rambulan bundar sebagai pelengkapnya. Ia memejamkan mata, merasai setiap partikel udara yang berhembus membelai kulit wajahnya, mempermainkan helai demi helai surai cokelatnya. Sudah sekitar 2 jam yang lalu ia duduk disini, sejak sang mentari hendak bersemayam kebalik cakrawala hingga kini sang ratu malam menampakkan wujudnya. Hanya saja, tiada seorangpun yang menemaninya kecuali, bunga-bunga lavender ditaman belakang rumahnya yang asyik menari-nari dengan sang angin. Berkali-kali ia menghirup udara, mengisi paru-parunya yang entah kenapa terasa sangat menyesakkan. Sudut matanya masih terasa basah akan air mata yang telah turun beberapa saat yang lalu. Tidak. Aku harus bertahan. Aku harus kuat. Ini adalah ujian yang Tuhan berikan padaku. Dadanya ngilu tapi sebisa mungkin ditatapnya bundaran bercahaya di atas sana.

Empat puluh delapan

Ulangnya. Lagi dan lagi. Tetap saja ia tak beranjak. Masih duduk ditempat yang sama dengan denyutan ngilu disetiap jantungnya memompa.

🍃

Endahe esemu
Gawe bungahe atiku
Mung sliramu pepujaning atiku

Ia memejam, ketika serpihan memori perlahan muncul dalam kepalanya, berkedip-kedip hingga memunculkan tayangan dimana tepat disebelah tempatnya duduk saat ini, dia masih menatap Gusion dengan binar bintang dikedua kelereng sewarna awan mendung itu. Masih menautkan jemari lentik dengan ujung bercat peach dengan jemarinya sendiri. Bibir merah delima itu masih melengkung dengan indahnya. Cantik. Masih sama seperti saat Gusion bertemu dengannya pertama kali. Getaran didadanya tetap sama tiap kali menatap ciptaan Tuhan yang begitu indah tepat disisinya. Ia juga tak akan pernah melupakan saat dimana suara lembut milik gadis itu mengucap kata, 'Aku mencintaimu' yang selalu membuatnya serasa terbang hingga langit ke tujuh. Saat ia mendekap tubuhnya, mengelus surai marble dengan wangi blueberry, Gusion juga akan selalu mengingat saat dimana bibirnya menyentuh kening gadis itu. Semuanya masih sama, getaran dalam dadanya dan perasaannya, tak pernah berkurang barang secuil saja. Bahkan ia merasa relung dadanya yang semakin menyesakkan akibat perasaan yang kian tumbuh semakin besar seiring berjalannya waktu.

🍃

Ning awang katon netramu
Ing saben wengiku
Kerasa ing sumilire angin dalu
Sliramu doh ningmas
Sing dadi memanike kalbu
Mung sliramu sing ana ning atiku
Aku tresno sliramu

Sekali lagi angin berhembus. Kian dingin hingga ia membuka mata dan merapatkan jaket biru tuanya. Blueberry, hatinya kian perih seiring angin berhembus, seiring hidungnya menghirup aroma jaket yang dipakainya. Ia menggigit bibir, mengingat gadis itu yang menggenggam tangannya, memberikan jaket yang kini Gusion pakai, serta perlakuan manisnya yang membawa Gusion untuk bersandar didadanya, menyalurkan kehangatan. Sial, air matanya kembali merembes. Walau telah diusapnya sebanyak apapun, masihlah mengalir deras melewati pipinya. Ia benci keadaan seperti ini. Ia benci terlihat lemah. Namun, gadis itu selalu datang, mengobrak-abrik isi hatinya dan membuatnya menjadi lelaki cengeng seperti sekarang. "Ini semua karena dirimu, Ley..." Kekehnya. "Kenapa kamu pergi? Tidakkah kamu melihat betapa konyolnya diriku ini, Ley? Tidakkah kamu lihat betapa hancurnya aku saat kamu pergi?"

"Empat puluh delapan...." Ulangnya sekali lagi. "Berapa banyak lagi purnama yang harus ku lewati tanpamu? Seberapa lama aku harus menunggumu?" Ucapnya nelangsa.

🍃

Ning angin tak titipke
Rasa kangen marang sliramu
Nadyan batin pingin ketemu
Amung bisa nyawang fotomu

Angin berhembus. Lagi. Kini kian dingin namun sebisa mungkin Gusion mendongak, menatap angkasa raya dengan iris biru lautnya yang memandang sendu. 'Angin.'
"Ku mohon sampaikan rinduku untuknya." Suaranya yang serak merintih perih. Hingga akhirnya tangisan itu tak dapat ia bendung lagi. Pecah bersama ribuan jarum rindu yang terus menghujam dadanya. "Tuhan, tolong lindungi dia. Jangan buat perjuangannya sia-sia."

"Kumohon jangan biarkan nyawanya gugur sia-sia. Aku hanya ingin ia kembali disisiku, menatap angkasa raya diatas sana bersama-sama lagi."

Satu lagi. Sekuat tenaga ia tersenyum. Ia tau, ia mengerti. Meski berat ia akan tetap menunggu, menunggu hari dimana dia kembali dan duduk disisinya lagi. Ia akan terus menunggu, entah seribu purnama sekalipun, perasaannya akan tetap sama. Ia menatap langit malam, mengucapkan sebait lagi harapan dimana angkasa raya, sang rembulan dan para bintang diatas sana menjadi saksi atas setiap do'a yang terucap dari bibirnya, hingga akhirnya ia jatuh terduduk dengan air mata yang telah membanjiri pipinya. Menangis, menumpahkan segala kerinduan yang seakan hendak membunuhnya.

"Dan tolong sampaikan padanya, kalau aku sangat mencintainya."

Abote mendem kangen
Kangen sing ning jero dadaku
Gedhene rasa tresno iki amung tak simpen
Ning jero ati

🍃

Fin.

Nb: gimana? ada yg nangid?:v//bgm: gakk//yauda deh hikd:""v *minggat:v

Angst for opening//emang ini angst?//ditabok wkwkwk:"v
Rina suka lagunya, bagi yang ga tau artinya rina akan dengan senang hati menulis terjemahannya dikolom komentar:v. Mohon jangan keroyok rina gara2 bikin dedek Cion yang emesh2 nangid hwhwhwhw:"v-diatas ada visualisasinya kok jadi bayangin aja kaya gitu-- gatau pingin ngasi apa buat opening:> yang laen masi belum meteng soalnya ehe:> masi dioven, ada yang masi di magic com, di panci, diwajan, di microwave, dikukusan//emangnya kue lebaran*ditabok. Tapi gapapa deh. Drable for opening not bad uga:v.  So, see ya di oneshoot berikutnya;**

Images: Pinterest
Music: Lintang Ati - Dwi Putra

Cupcup💋

Rins

🍃

'Halo.'

"Halo? Ini...siapa?"

'Ini aku, Lesley. Kami menang,Gusion. Akhirnya Moniyan aman dari pemberontak. Terimakasih atas semua do'a yang kamu kirimkan, Gusion. Oh ya, aku baik-baik saja disini dan seminggu lagi, aku akan kembali ke Magical city. Jadi... tunggu aku ya!' :)

Anthology🍒||GusLey StuffTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang