•First•

10 1 0
                                    

Di pagi hari yang indah ini semuanya tampak bersemangat untuk berakivitas tapi tidak dengan perempuan yg sekarang masih bergelut dengan selimut dan tempat tidurnya,bahkan susana ribut di rumahnya tidak di hiraukan.

Dapat di hitung lebih dari 10 kali adiknya memanggil dia tapi dia tidak pernah menyaut atau lebih tepatnya malas menyaut.

Dilihatnya jam kamarnya dan sekarang sudah jam 08.00,karna merasa dia sudah terlalu siang bangun,dia segera beranjak dari tempat tidurnya dan segera bergegas ke kamar mandi.

Selesai mandi dia memakai dress yg berwarna navy dan itu sangat indah saat dia memakainya.

Tapi dari wajahnya ia terlihat tidak semangat padahal hari ini adalah hari pertunangan adiknya.Dia adalah Park Minsoo,yeoja yg terlihat tidak semangat saat hari bahagia adiknya.

Tiba tiba minsoo terkejut akibat adiknya yg tiba tiba masuk ke kamarnya tanpa izin dan mengagetkannya.

Di rumah ini hanya adiknya yg selalu mengerti minsoo,bahkan semenjak ayahnya meniggal keluarga mereka menjadi berantakan dan ibunya yg selalu sibuk dengan pekerjaannya dan tidak memperhatikan anaknya,lebih tepatnya hanya minsoo.

Minsoo seperti anak yg di telantarkan,disaat semua temannya bersenang senang dengan keluarganya,tetapi minsoo dia hanya seperti angin lalu yg tidak pernah di anggap oleh ibunya.

Seperti sekarang saat acara hendak dimulai ibunya bahkan tidak menegurnya ,jangankan menegurnya mensenyuminya saja tidak.

Minsoo hanya duduk terdiam sendiri dengan wajah yg di tekuk,bahkan saat adiknya menikahpun dia tampak sedih walaupun sebenarnya dia bahagia karena akhirnya dia bertunangan.

Saat di tengah tengah acara minsoo merasa jenuh dan akhirnya pergi ke taman belakang.Sekarang sudah malam tetapi minsoo tidak merasakan kedinginan tetapi dia menikmati semilir angin yg berhembus.

Minsoo PoV

"Wahh jika begini akhirnya lebih baik aku mengerjakan bekas berkas ku yg sudah menumpuk di kantor...."

Tiba tiba ada seseorang yg menepuk bahunya dan tentu saja minsoo terkejut dan hampir saja minsoo mengumpat meskipun dia sudah mengumpat di dalam hati.

"Sedang apa kau disini,di saat adikmu bertunangan kau hanya diam di sini???!!ingat hari ini hari bahagia adikmu ,bisakah kau berada di sana dan tidak usah menghilang..,,,??kau memang selalu menyusahkan .Cepat masuk dan jangan pergi lagi ke mana mana."

Aku merasa sedih saat ibuku mengatakan aku hanya menyusahkannya saja.Tidak bisakah ibu mengatakan 'nak di luar dingin ayo masuk' ,aku ingin seperti anak di luar sana yg selalu di sayangi ibunya buakannya malah di bentak bentak tanpa alasan yg jelas.

Aku rindu ibuku yg dulu dan aku rindu ayah..

Kulihat bintang yg indah.Kata orang saat orang mati ia akan menjadi bintang di langit dan aku percaya itu.

"Yahh... aku rindu ayah ,aku tersiksa di sini ayah.....tolong kembali yah..
Ibu selalu memakiku,kak mina selalu melukai dan membentakku.aku sudah tidak tahan lagi yah...
I miss you father and i love you"

Akhirnya aku masuk lagi daripada aku di bentak dan di marahi ibu lagi.
Huhh...aku lelah jika terus terusan hidup seperti ini,aku rindu hidupku yg dulu dimana ibu masih sayang padaku dan ayah masih hidup.

Minsoo and PoV


Hay guys i'm here.
Semoga kalian sukak sama ceritanya ,maaf y kalok ada typo.

Tolong tinggalkan jejak kalian dengan vote dan coment.

Makasih juga yg udah mau baca cerita ini.

Thanks for you all😘
















A RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang