Chapter 26 - The truth..

721 53 9
                                    



Pertama-tama aku mau ucapin maaf kepada readers ku yang baik dan sabar. Dan terimakasih untuk kesetiaan dan apresiasi kalian kepada tulisan amatiran saya ini.

Budayakan menyapa saya dengan bintang sebelum membaca, gomawo.




















= Flashback On =

- Gedung H, Fansign Special Birthday Suga -

"Akhirnya kau membuka pintunya juga, JooEun-ah..."

"Jimin? Apa yang kau lakukan disini?".
Tanya Pria BGM itu dengan wajah ramahnya.

"Ahh.. Hope hyung, aku kira tadi Joo-".

"Aku tanya apa yang kau lakukan disini Jimin?".
Potong J-hope, dia memberikan penekanan pada setiap kata yang keluar dari belahan bibirnya.

"Aku, aku berganti pakaian. Apa lagi yang bisa kau lakukan didalam ruang ganti coba? Haha".
Tukas Jimin dengan nada suara canggungnya.

"Selama 20 menit? Apa yang coba kau ganti selama itu didalam sini?"
Hoseok menatap pakaian yang dipakai Jimin saat fansign tadi sekilas dan kembali menatap penampilan Jimin secara bergantian.

"Kau bahkan tidak merapikan pakaianmu tadi dan pakaian yang kau kenakan sekarang juga sangat simple".

Ahh.. Aku lupa dengan siapa aku berhadapan.

"Ahh... itu, Hope hyung, aku.. Aku sebenarnya sudah selesai dari tadi tapi.. Tapi aku, aku.. ya! Aku terkunci disini, jadi aku bisa apa selain menunggu".
J-hope tersenyum tipis melihat Jimin terbata-bata menjawab balasannya. Dia rasa dongsaengnya ini terlalu baik hingga sangat mudah untuk dikelabuhi.

"Eoh jinjja?".
Balas J-hope sok kaget. Dan dibalas deheman dan anggukan mantap pria yang setahun muda darinya itu.

"Tapi kenapa kau hanya diam saja kalau tau pintunya terkunci, bagaimana jika tidak ada yg membukakan pintu untukmu, hm? Ahh.. Pasti orang yang menguncinya tadi yang akan membukakan pintu untukmu, bukan begitu Jimin?".
Hoseok menatap wajah terkejut Jimin dengan seksama, dia tak melihat kekhawatiran sama sekali. Sebegitu percayakah Jimin pada JooEun.

"Iya, aku percaya kalau JooEun akan kembali dan membuka pintu ini kembali. Walau begitu aku sangat berterimakasih padamu Hyung. Silahkan gunakan ruangannya aku akan keluar".
Balas Jimin, pria itu mengulas senyum tipis sebelum melangkah pergi.

"Kau tidak marah, Jim?".
Tanya J-Hope tanpa menolehkan kepalanya.

Jimin menghentikan langkahnya, mendengus lesu dan menolehkan sedikit kepalanya kesamping

"Pada JooEun? Tidak, pasti dia punya alasan kuat hingga tak kunjung menemuiku".
Dirasa jawabannya cukup, Jimin mencoba melangkahkan kakinya kembali meninggalkan J-hope disana.

"Tentu saja, Jim. Itu sudah pasti".
J-hope membalikkan badannya menatap Jimin yang kembali menghentikan langkahnya hanya sekedar untuk berbalik dan berjalan mendekat kembali.

"Apa kau tau sesuatu, Hyung?"
Jimin menatap J-hope dengan wajah kesalnya.

Apa itu dimatamu, Jim. Aku sudah lama tidak melihatmu dengan tatapan seperti itu.

"Kenapa kau bicara seolah tau apa yang sudah terjadi kepadaku, dan jika itu benar kenapa kau bertanya jika sudah tau jawabannya?".

"Kau tau, Jim. Pertanyaan itu ditujukan untuk 2 hal. Untuk mengetahui sesuatu dan juga untuk memastikan sesuatu.
Dan kau di opsi kedua".

My Perfect Assistant (BTS FF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang