bagian 1

58 9 0
                                    

Salsa pov
Gue berjalan tertatih-tatih dikoridor sekolah,sma Taruna Bangsa namanya.membawa 1 buku matematika yang lumayan besar dengan tas yang gue sampirkan di satu pundak gue.

Tanpa melihat sekeliling gue, gue berjalan asal-asalan tanpa arah dan tujuan. tiba-tiba....

Gubraakkkk.

Seorang laki-laki jangkung dengan mata hitam legam tajamnya menatap sinis kearah gue.

" kalo jalan liat-liat dong!" bentaknya dingin kearah gue.

"sory. " hanya kata itu yang keluar dari mulut gue saat melihat wajah tampan nan memesona itu.

Tanpa ba bi bu cowok itu meninggalkan gue yang masih terduduk di lantai dingin ini. Malangnya nasibmu nakkk batin gue kepada diri gue sendiri sambil meratapi nasib gue. Setelah peratapan yang cukup lama, gue baru sadar masih terduduk dilantai kejam ini.

Gue langsung berdiri dan membereskan barang-barang sakral gue. Dengan muka yang mengenaskan dan minta dikasihanni ini gue berjalan ke arah parkiran sepeda motor.

Setelah sampai disana dengan perjuangan yang sangat menguras tenaga dan keringat ini, gue langsung mengendarai motor katrok nan alay gue yang bergambar hello kitty ke arah gerbang sekolah untuk menunggu sahabat gue yang bernama Rina.

Sambil menunggu Rina yang sedang Rapat Osis,gue bercakap-cakap dengan penunggu disekolah ini.

bukan setan lo... nanti gue dikirain ngomong sama bapak pocong atau ibu kunti lagi kan seremm..tapi gue lagi ngobrol sama pak satpam yang sedang berjaga di tempat persemayammannya.

                             * * *

"salsaaaaa... Ulaalaaaa salsaaaaa, dimanaaa kauuuu?? " ucap Rina di dramatisir

"lebay."semprotku kearah Rina.

"makasih salsa.. Udah mau nungguin gue pulang dan memberikan tumpangan gratis ke gue. " ucap Rina yang langsung meloncat kearah jok motor gue.

" eh ayam...ayam...ayam... "latah gue ,karna Rina sembarangan meloncat ke jok motor belakang.

"kampret lu." maki gue kearah Rina, yang sedang duduk dijok dengan gaya Sok anggun dan wajah tanpa dosa sama sekali.

"cepetan jalan sal, gue mau stalking gebetan gue nih dirumah end bobo syantik."ucap Rina dengan wajah sok syantik nya ralat emang cantik sih.

"Pak kami pamit dulu ya pak" tutur gue kepada pak satpam yang sedang minun kopi.

"iya neng."ujar pak satpam

Setelah berpamitan ria dengan pak satpam gue langsung melaju kearah komplek perumahan tempat tinggalnya Rina. Dijalan melati no 45 blok A.

if mine youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang