Teruntuk pada hari yg tak berwarna
Akan ku tuai resah ini
Tentang asa yang menggebu
Apakah kau akan memahami nyaDengarlah...
Gemuruh dadaku yang suaranya mirip kehancuran
Menepis angan dalam seteguk Kopi
Rindu yang tak bertuan kubiarkanCoba kau intip
Ada genangan air mata yang terus mengalir
Pada secawan rindu yang lalu tumpah dimeja
Ada rasa yang mengalir larut pada keresahanTerlebih saat kupandangimu bintang
Bercumbu pada sang rembulan
Gemeretak bunyi hatiku patah
Remuk oleh gumpalan kecewaKau tahu kenapa?
Sebab sejauh angan berkelana
Berlarian mencoba meraihnya
Pada akhirnya akan berhenti pada satu kesadaran
Sadar atas ketidakkuasaan
Sadar bahwa rindu yang menggebu
Sebatas semu