Bagian 02

57 14 2
                                    

Happy Reading !

Selagi aku disini, percayalah padaku!

=================


Reina POV

Saat aku berjalan menuju kelas tiba-tiba tali sepatu ku lepas tepat ditengah lapangan, aku pun berjongkok untuk mengikatnya kembali. Saat aku menengok ke kanan tempat siswa yang disidang tadi, aku merasa gugup karena tiba-tiba pandangan ku bertemu dengan pandangan seseorang yang saat itu menatapku juga.

Dia masih menatapku dengan senyum yang begitu manis, ku akui itu. Setelahnya ia mengedipkan sebelah matanya padaku masih dengan senyum nya.

Sepersekian detik kemudian aku yang memutus kontak mata itu, karena orang itu menurut ku kurang waras senyum-senyum padaku kenal juga enggak.

"Orang aneh," ku lanjutkan langkah ku yang sempat terhenti tadi. Masih dengan ketidak percayaan ku, "Nggak waras kali yah, senyum senyum sendiri." gumam ku.  

🐣🐣🐣

Author POV

Terlihat beberapa siswa masih berdiri dilapangan, dengan pak Tomo yang sedang menjelaskan hukuman apa yang pantas untuk mereka.

Arka Ananta siswa SMAN Taruna yang hobinya bikin rusuh suasana. Salah satu siswa yang berada dibarisan itu. Suka mengerjai guru-gurunya, termasuk guru yang saat upacara tadi pidato.

Siapa sih yang nggak kenal Arka, terutama siswinya SMANTA. Ia terkenal dengan sikapnya yang murah senyum. Punya banyak fans dari kaum hawa, karena menurut mereka ia tidak sombong. Dan ia orangnya percaya diri banget.

Katanya juga Arka itu pacar idaman banget. Banyak yang ingin jadi pacarnya, malah ada yang rela jadi yang kedua katanya. Sebenarnya mereka itu salah mengartikan sikap carefull nya Arka.

"Itung-itung nambah pahala."
Begitu katanya jika ia menolong para cewek biasanya. Kan kasian ceweknya udah pada baper duluan.

Saat yang lain menunduk takut pada pak Tomo, ia malah asik senyum-senyum sendiri. Walaupun masih ada beberapa yang bisa ditangkap telinganya.

"Kalian semua Saya hukum untuk membersihkan seluruh halaman di sekolah ini."

Entah dapat mukjizat dari mana, saat disidang Arka malah melihat ada seorang Bidadari yang lewat ditengah lapangan. Eh, ralat seorang gadis maksudnya.

Dimana saat gadis itu menatap kearahnya, Arka pun balas menatapnya tanpa berkedip disertai senyum kebanggaannya. Dapat ide darimana entahlah, Arka mengedipkan sebelah matanya pada gadis itu.

" Arka! Kamu sakit mata yah ?" tiba-tiba saja Pak Tomo mengagetkan cowok itu. "Dari tadi saya bicara kamunya malah kedip-kedip mata nggak jelas." Lanjutnya lagi.

"Ciyee,,, Bapak perhatian banget sih sama saya." mendengar Arka yang bicara seperti itu mengundang tawa dari siswa lain. "Alhamdulillah, terharu saya Pak." sambil mengusap matanya seakan sedang menangis.

"Puftt--" tahan seorang siswa agar tidak tertawa sambil membekap mulutnya sendiri.

"Siapa suruh kalian ketawa!"

"DIAM !!" titah Pak Tomo tak terbantahkan, semuanya langsung tertunduk takut.

"Sekarang, lakukan tugas dari Saya tadi !" ucap Pak Tomo sebelum membubarkan barisan.

Aneh memang cowok yang bernama Arka ini, disaat yang lain mendengus sebal karena diberi hukuman ia malah tersenyum kemenangan.

🐣🐣🐣

Tettt...

Tak terasa bel tanda istirahat berbunyi. Itu berarti saatnya para siswa menuju kantin untuk mengisi perut mereka. Begitupun dengan tiga siswi yang saat ini berjalan di koridor menuju kantin.

Reina berjalan dengan pandangan fokus ke depan tanpa peduli yang lainnya. Safira berjalan sambil mengetik sesuatu di ponselnya. Dan Kinar berjalan dengan gaya santainya.

Tiba-tiba Safira berhenti dan heboh sendirinya, "What!!"

"Apaan sih Fir?" tanya Kinar karena Safira yang tiba-tiba teriak. "Berisik tau!?" sambungnya lagi.

"Itu pangeran gue kena hukum Pak Tomo tadi kata Adit."

"Bagus tuh." sahut Kinar

Reina yang dari tadi fokus ke jalan ikut menghentikan langkahnya tanpa ikut komentar. Karena ia toh juga tidak tahu pokok bahasannya.

Mereka kembali berjalan dengan Safira yang kesal mendengar sahutan Kinar tadi. Ia menghentak-hentakan sepatunya ke lantai. Reina dan Kinar hanya menggelengkan kepalanya karena sikap childish Safira. Tak terasa mereka sudah berada di belokan menuju Kantin.

Brukk...

"Aw!?" pekik salah satu dari mereka.

Tiba-tiba satu tangan terulur untuk membantunya berdiri.

🐣🐣🐣

Akhirnya bisa up juga🤗🤗😘

Aku mau nanya nih...
Menurut kalian siapa yang jatuh itu dan tangan siapa itu?🤔🤔

Makasih untuk kalian yang masih mengikuti cerita yang menurut ku absurd ini dan masih banyak typo ^-^
Jangan lupa voment yaaa!!

ReinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang