0.7

5.2K 144 4
                                    

Cahaya pagi menerpa wajah cans&Gans 2 orang yang masih terlelap dalam tidurnya. Jion terbangun lebih dulu dari pada Jimin.

"Huahhhh"jion meregangkan tubuhnya. Jion tak menyadari kalau kali ini ia tidur tak mengenakan sehelai benang pun ditubuhnya.

Jion berjalan ke kamar mandi saat berada di depan cermin ia kaget bukan main saat menemukan lebam atau bekas keuangan di bagian leher serta atas dadanya.

"Yak..."teriak jion dari kamar mandi membuat Jimin terbangun dan segera masuk ke kamar mandi

"Wae? Wae?" Tanya Jimin yang masuk dan melihat jion yang panik
"Daddy ap..apa yang terjadi ahhh"jion menutup matanya karena melihat tubuh Jimin yang neked
"Semalam kau tak ingat?"Jimin mendekati jion
"Memang apa yang kita lakukan?"jion membuka perlahan matanya dan menatap Jimin.
"Hmm ya sudahlah sekarang kita mandi dulu karena kamu sekolah kan.."kata Jimin smrik
"Ne..ne..aku akan mandi"jion hendak berjalan ke shower tapi
"Ahh sakit.."jion memegang Miss vnya (loh baru ngerasa dianya)
"Wae?.."Jimin mendekati jion.
"Hik hik sakit Daddy "jion menangis
"Sudah sudah Daddy mandiin kamu aja ya"kata Jimin
"Ga ah jion kan dah gede"jion mempoutkan bibinya
"Loh katanya sakit?"Jimin smrik
"Hik ya sih tapi.."jion menjeda omongannya
"Ya sudah lah tapi untuk kali ini saja, aku ga mau lagi dimandiin "kata jion yang mulai menyalakan air shower
"Baiklah"Jimin smrik mendekati jion untuk membasuh tubuhnya juga

~

Selama mandi tak ada adegan panas terjadi hanya saja Jimin mengambil kesempatan dalam kesempitan untuk meraba seluruh tubuh jion(sama aja yak?) ya walaupun 'itunya' Jimin selalu mengeras selama mandi.

Sekarang mereka ber2 sedang menyantap sarapan yang Jimin buat tadi.

"2 hari lagi kita ke rumah halmeoni mu yuk sudah lama kita tak ke sana"kata Jimin sembari terus memakan makanannya
"Hah jeongmal? Kalo gitu kajja aku juga rindu halmeoni"kata jion semangat
"Hahah ya sudah habiskan makananmu Dan cepat berangkat nanti kamu terlambat"kata Jimin sembari mengelus rambut jion.

~
Skip 1 hari sebelum pergi ke rumah mamanya Jimin.

Seharian ini Jion merasa pusing dan mual ,ia merasa perutnya sakit tapi tak begitu sakit (paham ga ,kalian ga paham ya ,sama aku juga xixix...)

Saat ini Jion sedang berada di UKS sekolahnya, karena seharian ini Jion mengalami mual",pusing dan sakit bagian perut. Ia mual" sampai bolak balik ke toilet jadi terpaksa petugas PMR membawanya ke UKS.

"Jion lu dah makan blm sih?muka lu pucet banget "tanya Mia sembari menempelkan punggung tangannya ke dahi jion untuk mengecek dia sakit atau g (Mia itu petugas PMR tak)
"Dah kok"kata jion yang menyingkirkan tangan Mia secara halus
"Sekarang lu ngerasain apa?"kata Mia
"Mual pusing dan sakit bagian perut"kata jion lemah
"Ya udah lu pulang aja dulu yak nanti gw bilangin guru dah kan 1 jam lagi pulang"kata Mia
"Ya deh gumawo mia-shi"jion beranjak dari ranjang UKS menuju pintu keluar.

Jion memutuskan untuk pulang ke rumahnya dengan menaiki taksi.

Sebelum sampai rumah ia memutuskan untuk ke apotek dan membeli beberapa obat.

"Mbak maaf saya mau nanya apa ada obat yang ciri-ciri penyakitnya sama kayak saya?"kata jion sembari mengedarkan pandangannya ke seluruh rak obat di belakang apoteker.
"Sebutkan gejalanya.."kata apoteker yang mengambil selembar kertas dan bolpoin untuk menulis gejalanya
"Pusing, mual-mual yang berlebih, agak sakit sih dibagikan perut"kata jion lemah
"Oh itu mah bukan sakit mbak, mbaknya lagi hamil"kata apoteker itu sumringah,tapi itu membuat jion kaget bukan main
"Ap..apa..ha..hamil?"kata jion kaget
"Iya mbak kalo gak percaya beli aja 2 testpack untuk mengetesnya"kata apoteker itu yang memberikan 2 jenis testpack yang berbeda
"Ah..iya sa..saya beli ini"jion mengambil 2 jenis testpack itu gugup

Setelah membeli itu jion pun pulang dan memeriksanya.

Dan

"Hah?!"jion ternganga melihat 2 jenis testpack yang berbeda menunjukan hasil positif
"Bagaimana bisa? Kapan aku melakukannya? Hik hik ap..apa ini anak Daddy? Hah? Ga mungkin"jion benar-benar sangat bingung.

Karena benar-benar bingung dia memutuskan untuk menelfon Jungkook sang kekasih.

Setelah beberapa menit menunggu akhirnya suara berat Jungkook pun terdengar.

"Ha..hallo oppa"kata jion gemetar menahan tanngisan

"Ada apa chagi?"kata Jungkook

"Bisa temui aku di taman tempat
biasa kita ketemu?"jion mendekap
mulutnya agar tangisannya tak
didengar Jungkook

"Iya boleh aku mandi dulu ya
nanti aku ke taman itu"
Kata Jungkook

"Hmm aku tunggu"jion menutup
sambungan teleponnya

"Hik"jion menghapus air matanya dan mulai berjalan ke luar rumah untuk ke taman itu

Di taman

Jion duduk di bangku taman yang bisanya ia tempati bersama Jungkook sembari menikmati gula-gula kapas. Ia merenung tak jelas memikirkan apa. Sampai seorang laki-laki memanggilnya.

"Jion-shi"suara Jungkook memecah lamunan jion
"Oppa"jion berbalik dan memeluk Jungkook erat
"Loh kenapa?"Jungkook mengelus rambut jion lembut dan sesekali mencium pucuk kepala jion
"Mianhe..mianhe...saranghaeyo...hik saranghaeyo...oppa..hik"jion menangis dipelukkan Jungkook
"Loh kenapa?kamu kenapa?"Jungkook heran
"Ak..ak..aku..ha..hamil"jion mengucapkannya dengan gugup
"Hah?!"Jungkook langsung tak membalas pelukan jion
"Mianhe oppa...hik"jion mempererat pelukannya
"Ka..kamu ga bercanda kan"air mata Jungkook tak bisa dibendung lagi ia meneteskan air matanya
"Mianhe oppa.."jion benar-benar bingung ia pun menunjukkan 2 testpack positif itu ke jungkook
"Hah?!"Jungkook tak percaya
"Mianhe.."jion menundukkan kepalanya
"Ke..kenapa kenapa kamu ngelakuin ini hah?"tanya Jungkook sembari menggoyangkan pundak jion dan menangis
"Hik hik"hanya ada Isak tangis dari mulut jion
"Jawab aku jion siapa yang melakukannya? Hah?"Jungkook benar-benar emosi
"Da.. daddy..hik"suara jion gemetar
"Hah?!, Aggrrhhh gimana bisa hah , jion aku tuh cinta sama kamu tapi kenapa kamu melakukan ini hah?"Jungkook mengacak-acak rambutnya frustasi
"Mianhe..hiks"jion benar-benar takut dan merasa bersalah sudah mengkhianati cinta yang tulus dari seorang jeon Jungkook
"Jion aku mencintaimu tapi aggrrhhh"Jungkook memeluk jion sesaat dan pergi menaiki motor sportnya meninggalkan jion sendirian di taman itu

"Mianhe...hiks"jion menunduk dan memandang kepergian Jungkook dengan lesuh

~

"Kenapa jion hiks"Jungkook saat ini benar-benar rapuh, ia memutuskan untuk menenangkan dirinya di sebuah club.

Di club banyak sekali wanita-wanita yang menjajakan tubuhnya demi selembar kertas itu.
Jungkook pergi ke bar di club itu dan memesan 1 botol minuman beralkohol.
Jungkook benar-benar kecewa ia merasa sakit hati dan dikhianati oleh orang yang ia sangat cintai

~

Setelah satu botol itu habis,Jungkook mabuk berat ,untuk membuka matanya saja tak kuat.
Saat itu ada seorang wanita menghampiri Jungkook dengan pakaian seksinya.

"Loh Jungkook"panggil wanita itu,menepuk pundak Jungkook
"Hah jion, kamu ngapain ke sini?"kata Jungkook yang sudah mabuk berat
"Aku bukan jion aku minji"minji bingung
"Mbak saya pesan 1 kamar ya cepat"Jungkook memesan 1 kamar kepada bartender di situ
"Jungkook kamu kenapa?"minji kebingungan
"Nih mas selamat menikmati..."kata bartender itu sembari memberikan sebuah kunci bertuliskan kamar 106. Jungkook mengambil kunci itu dan menarik tangan minji.

Jungkook menarik tangan minji menuju kamar 106 dan menguncinya dan memulai melakukan hal itu bersama minji...

Tbc
Vote yak
Pai Pai

My Daddy✓ [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang