Levi's PoV
Baru sekitar 3 hari aku disini, dan sudah belajar banyak hal pada bocah ini. Aku memang tidak mengerti sifat dan pola pikir orang-orang di dunia ini, tapi kurasa mereka sama seperti orang di duniaku. Hanya saja disini sedikit lebih unik, kurasa.
Hari ini aku diajari menggunakan ponsel, ini menarik. Seandainya hange disini mungkin dia akan sangat senang, dia akan girang tentang bagaimana benda ini bekerja dan bisa menampilkan gambar. Apalagi di layar ponsel milik (y/n), disana bisa melihat orang-orang kecil dan membuat gambar yang sangat nyata.
Dia juga mengambil beberapa gambarku. Aku terkesan. Saat dia pergi aku mencoba mempelajari beberapa buku yang dia punya, aku harap ada sebuah petunjuk agar aku bisa pulang ke kampung halamanku.
Saking sibuknya aku membaca aku sampai lupa harus menjemput bocah itu pulang. Tch!. Aku berjalan dengan cepat hingga lupa membawa ponselku. Harusnya aku menelponnya tadi.
Disaat aku merogoh kantong celanaku, tiba-tiba seorang gadis ntah darimana berteriak dan menghampiriku. Apa mereka tidak tahu malu? Ditambah gadis lain ikut mengerubungiku.
"Tch." Bahkan ketika aku berdecak kesal mereka semakin berisik, aku rasa mereka orang aneh yang suka jika di kata-katai. Sebisa mungkin aku dia dan mencoba keluar dari kerumunan, tapi mereka mengikutiku. Sialan ini lebih merepotkan dibandingkan Titan.
Aku semakin panik karena mungkin gadis itu tengah kesal menungguku. Ntahlah kurasa aku sedikit peduli padanya. Dan sekarang aku tidak tau bagaimana caranya untuk menghindar dari mereka, mereka terlalu sulit untuk di singkirkan.
Mereka semua mengeluarkan ponsel yang sama seperti milik (y/n), kurasa mereka juga mengambil gambar diriku. Baru saja ketika aku mau menendang mereka semua (y/n) datang tepat dihadapanku. Aku segera menerobos kerumunan lalu kemudian mengangkatnya dan berlari.
Kurasa lebih mudah jika ia di gendong dibanding menuntunnya berlari, lagi pula sepertinya dia menikmatinya, perjalanan kerumahnya tanpa berjalan. Tch.
Sesampainya dirumah aku hanya berbaring disamping bocah itu, apa tubuhku melemah? Padahal baru beberapa hari. Beberapa saat kemudian aku menyadari ada yang tengah menatapku, gadis itu... Dia menatap ke arahku dengan intens. Aku tidak mengerti kenapa Tapi aku tidak merasa terganggu olehnya.
Kulitnya nampak sangat halus, aku merabanya dan mencoba mencubitnya. Ini pertama kalinya aku melakukan ini pada seorang perempuan, rasanya nyaman memainkan pipi seseorang. Hingga akhirnya dia menepisnya, dan menyuruhku memasak.
Tch. Kurasa jika aku ingin aku bisa melemparnya ke luar rumah. Tapi aku tahu diri bahkan sekarang aku bergantung padanya. Dia terus memperhatikanku ketika aku memasak, rasanya agak risih tapi aku tak menghiraukannya sampai dia berkata 'om om memasak sangatlah seksi' tch, apa ku tendang saja bocah ini?.
Setelah memasak kami makan diruangan tengah. Suasana rumah miliknya ini sangat menangkan, begitu tenang dan nyaman jika bocah ini tidak melakukan hal-hal yang aneh. Aku meliriknya yang hanya menatap kosong makanan di depannya.
Aku menyuruhnya makan dan iya mengiyakan. Sebenarnya aku tidak tau apa yang dia pikirkan, tapi kurasa dia mengerti bahwa aku rindu duniaku. Kurasa dia tidak mau kehilanganku, aku mengerti bahwa dia kesepian selama ini.
Seandainya aku bisa membawanya ke duniaku, aku tidak yakin bahwa kita bisa hidup seperti disini. membawanya kesana hanya akan membahayakan dirinya sendiri.
Kami menikmati makanan dengan tenang, dan kemudian seseorang ntah siapa bergabung bersama kami. Kurasa temannya (y/n). Aku tidak terlalu tertarik dengan pertengkaran 2 ekor bocah yang sedang cinta monyet. Aku sesekali hanya menjawab dan tidak terlalu mempedulikan isi pembicaraan mereka.
Bocah itu tidak ingin aku bersama (y/n) disini. Tapi aku juga tidak ingin merepotkan diri dengan harus beradaptasi tinggal bersama bocah itu juga. Pada akhirnya aku seperti mengurus 2 bocah yang tengah bertengkar karena masalah sepele.
Kami memakan makanan kami dengan tenang untuk beberapa saat, dan kemudian berencana untuk tidur di ruang tengah bersama.
Bocah laki-laki yang baru ku ketahui bernama Aldi itu ngotot ingin tidur di tengah dengan alasan ingin melindungi (y/n). Aku tidak bisa terlalu mempercayainya sehingga aku tidak mengijinkannya. Ntah sejak kapan ini malah jadi perseteruan antara kami yang bahkan awalnya aku tidak tertarik dengan masalah bocah.
(Y/n) yang terlihat sangat lelah dan sepertinya tidak ingin tidur terlalu malam langsung mengomel dan memutuskan dirinya akan tidur di antara kami berdua. Aku yang merasa kasihan hanya mengiyakan sementara bocah laki-laki itu sepertinya tidak menyukainya.
Dan saat ini yang tidur hanyalah (y/n). Dia terus memperhatikanku karena takut melakukan sesuatu pada (y/n) saat dia tidur. Bocah yang merepotkan. Bahkan saat aku mencoba mengelus rambutnya saja tidak diperbolehkan. Tch!.
Aku kembali teringat pada malam saat kami pertama bertemu. (Y/n) bercerita begitu banyak, dan seketika tertuju pada cerita tentang kekasihnya yang berselingkuh.
" Apa kau punya kekasih yang lain?"
"Hah?"
"(Y/n) sempat bercerita, dia sempat melihat kekasihnya berkencan dengan gadis lain. Dia menangis tanpa henti semalaman" aku melirik bocah itu. Dia nampak kaget dengan ucapanku barusan.
Yep, segitu dulu aja :D see ya
KAMU SEDANG MEMBACA
you're my shorty boys [levixreader] (REVISI)
Romancedi ambil dari manga nya ©hajime isayama berjudul shingeki no kyojin saya hanya pinjem characternya :') . . . . bercerita tentang seorang gadis yang menemukan sebuah kotak di depan rumahnya dan ternyata berisi husbando kesayangannya :'3 asli lagi v: ...