Masa-masa akhir sekolah sungguh masa dimana semua rasa bercampur menjadi gelisah. Lelah, bosan, malas, dilema, galau dan berbagai bumbu penyedap masa masa sekolah di alami pada tahap ini. Tak lain seperti yang Kiran rasakan, seorang anak yang menjadi harapan dari kedua orang tuanya, anak yang bisa di katakan panutan yang mau tidak mau harus menjadi contoh awal yang baik untuk adik adiknya yang lain.
Senja mulai nampak di ufuk timur, suasana sekolah pun mulai memberikan perintah agar para siswa segera kembali ke rumahnya. Tak ada lagi riuh teriakan para siswi yg menyemangati para anggota klub basket di lapangan, tak ada lagi alunan musik dan suara suara merdu siswa siswi anggota klub paduan suara. Lain dengan siswa siswi kelas 12 yang masih berkutat di depan komputer di lab sekolah karena harus berlatih untuk ujian nasional berbasis komputer yang waktunya hanya tinggal 2 bulan lagi.
*kkkrrriinggg
Suara bel terakhir tanda kelas latihan ujian sudah berakhir. Waktu mulai menunjukkan pukul 5 sore, dan para siswa siswi kelas 12 pun mulai berhamburan keluar lab. Begitupun Kiran, Fasa, dan Chika. Tiga sejoli yang juga sedang melalui tahap akhir nya di Sekolah Menengah Akhir. Kipas di tangan ketiganya terus bergerak karena rasa gerah mulai melanda setiap siswa siswi yang baru selesai belajar sore ini. Mereka pun berhamburan menuju parkiran sekolah untuk menuju kendaraan yg akan membawa mereka kembali ke kediaman masing masing."Apaan sih latihan unbk tapi isinya belajar CorelDraw mulu. Emangnya bakalan kaya gitu ujiannya? "
Ujar Fasa dengan mimik juteknya."Ya elah, lah bahagia kalo emang ujiannya begitu, ketimbang bikin bunder, kotak, lonjong, lancip, anak kucing baru brojol juga bisa. "
Jawab Chika dengan logat cerianya, namun ekspresi wajahnya tak bisa menutupi bahwa dia sudah kelelahan sore ini."Ah udahlah mo kaya gimana kek latihannya ga peduli gue. Gue cuma butuh kasur buat rebahan Chikkk..
Lelah Hayatiiii"
Imbuh Fasa sembari memeluk Chika.
"Yaampun Chik ngeliat lo udah berasa liat kasur di rumah gue, empuk bat rasanya" Ujarnya.
"Heh boncabe, enak aja lo nyamain gue sama kasur, kasur rumah lo kan kasur kapuk. maap ya kalaupun gue ini kasur, guemah IN*AC, mahal, empuk, dan anti tungau""Lah anjir, malah ngatain kasur gue dasar jelly capcin"
"Hus hus, udah lah lu berdua kalo ngomong suka pada jatohin satu sama lain, lu berdua itu kalo di satuin enak tau ga, nih gue kalo makan mie goreng mama Fatih pake boncabe sambil minum capcin, behhh enak bat. Kenyang gue coyyy. "
Kiran mencoba melerai tapi malah memperburuk situasi."Heh, mie tektek! Makann mulu otak lu. Badan kaga gede gede juga. Cacingan lu ya?"
Ujar Chika tak terima, ya bisa di bilang chika memiliki porsi tubuh yg lebih gemuk daripada Fasa dan Kiran, namun tubuh gemuknya tak membuat ia canggung untuk beraktifitas. Sehingga Chika adalah anak yg terkenal hiperaktif di sekolahnya."Sial, iri aja lu ama gw. Gue mau makan kaya apa juga tetep langsing. Ga ngaruh." Kiran tak mau kalah
"Lah udah ngapa jadi kalian yg ribut sih. Balik hayu dihh"
"Yaudah hayuk ah"
Dan Fasa pun berhasil menyudahi pertikaian yang mungkin bisa membuat waktu mereka berlalu semakin lama di sekolah.
-
-
-
-
-
-Gass lagi besok yuk ah, badan wimee sedang tidak dalam kondisi yang baik. Jadi harap maklum kalo separo separo dulu. 😅
Di ketik pada waktu hujan, saat aku merindukan dia-ku.
*eakkk