"FINN!!"...
"FINKA!!!"Seorang gadis yang akan memasuki gerbang sekolah itu tiba-tiba menghentikan niatnya, dan ia pun membalikkan badannya untuk mencari sumber suara yang memanggil namanya dari tadi. Di lihatnya seorang cewek yang tengah menekuk wajahnya diseberang sana. Ia hanya memperhatikan cewek tersebut tanpa merespon teriakan yang dilontarkan cewek tersebut kepadanya sedari tadi.
"Astaga Fin! Dari tadi gua manggilin elu" keluhnya pada gadis itu.
"Hem" jawabnya singkat. Dan berlalu begitu saja meninggalkan gadis disebelahnya.
"Yaelah! Kan gua ditinggal,jahat bener lu fin" ucapnya dramatis. Lalu menyusul gadis yang disapa fin itu.
Disepanjang koridor sekolah mereka berdua hanya berjalan diam tanpa ada niat untuk membuka topik yang menarik diantara keduanya. Berjalan berdampingan dengan pikiran masing masing, hingga mereka tiba didalam sebuah ruangan yang akan mereka tempati selama semester ini.
Mereka adalah dua orang gadis yang memiliki sifat yang sangat bertolak belakang. Yang satu memiliki sifat yang amat sangat pendiam dan cuek dengan sekitarnya. Dan yang satunya lagi memiliki sifat sebaliknya dari yang pertama, dia ramah dan periang.
Lufinka Anindya adalah gadis yang memiliki banyak rahasia didalam hidupnya. Gadis yang tidak suka diganggu oleh siapapun kecuali sahabatnya sendiri,itupun karena dia sudah lelah untuk melarangnya.Wajah datar yang selalu ia perlihatkan kepada siapapun. Sehingga ia dijuluki dengan sebutan ice girl oleh siswa-siswi disekolahnya. Tapi dia tidak peduli dengan julukan konyol itu.
Gisellya Putri adalah gadis ramah yang sangat disukai oleh siswa siswi disekolahnya. Dia adalah sahabat kecil Lufinka Anindya. Banyak orang yang tidak suka melihat mereka menjadi teman baik ataupun sahabat. Karena sifat mereka yang bertolak belakang.
Gisellya si Most Wanted Girl sekolah dan Lufinka Anindya si Ice Girl membuat kebanyakan orang tidak menyukai pertemanan mereka. Tetapi mereka tidak peduli dengan kata kata sumbang yang di lontarkan siswa siswi itu. Mereka tetap menjadi sahabat sampai kapan pun itu walaupun banyak masalah yang selalu datang menguji pertemanan mereka.
🍂🍂🍂
Dilain sisi, seorang lelaki remaja tengah memarkirkan motornya di parkiran sekolah sembari memperbaiki rambutnya yang sedikit berantakan. Disana ia tidak sendiri tetapi ia ditemani dua orang sahabatnya yang sedang menunggunya sedari tadi. Bosan, itulah yang tengah dirasakan dua lelaki remaja disebelahnya.
"Lama banget sih lu!" Keluh salah satu remaja itu padanya.
"Bentar elah! Lu kagak liat gua lagi rapiin rambut gua" jawabnya santai sembari menyisir rambutnya dengan jari jari tangannya.
"Bob, duluan kuy! Males gua nungguin kucing garong" ucap remaja itu lagi dan bersiap untuk meninggalkan parkiran.
"Ehh sibangsat! Lu kali yang kucing garong!!" Katanya tidak terima,lalu ikut berjalan menuju kelasnya.
"Elu berdua bisa diam gak sih! Tiap hari kayaknya berantem mulu deh" ucap remaja itu angkat bicara.
"Tau ah!" Ucap mereka berdua barengan.
Dan setelah itu mereka sama sama terdiam disepanjang koridor sekolah.Disepanjang koridor,tatapan memuja yang selalu mereka dapatkan setiap harinya dari kaum hawa. Tidak heran lagi dengan hal itu, karena yang mereka kagumi pun adalah sekelompok laki laki yang tampan. Yang membuat siapa saja melihat mereka akan tergila gila.
"Alief! Lu kok makin hari makin gans aja!"
"Gilak!!! Sialief senyumnya kok manis banget sihh!"
"Si bobby kok makin cool aja sih"
"Lebih cool alief dong dimana mana"
"Lu kagak tau ya si evan juga gak kalah manis pagi ini"
Bisik bisik seperti itulah yang selalu mereka dengar setiap harinya. Bahkan ada juga yang memuji mereka secara terang terangan. Tetapi bagi mereka itu adalah hal yang biasa. Karena orang ganteng mah bebas. Wkwkwk
Sesampainya didepan kelas. Bobby tidak langsung masuk ke dalam kelasnya melainkan ia tetap berjalan lurus menuju kelas disebelahnya untuk melihat gadis yang disukainya apakah sudah tiba dikelas atau belum. Setelah memastikan gadisnya yang sudah tiba dikelas dia berbalik lagi menuju kelasnya dengan senyum yang menghiasi wajahnya.
"Kenapa tuh muka?" Tanya salah satu teman sekelasnya.
"Iya tuh, keknya lu lagi senang banget deh" sahut salah satunya lagi.
Dia terus berjalan tanpa memperdulikan pertanyaan yang dilontarkan teman satu kelasnya. Hingga ia tiba dikursinya dan langsung meletakkan tasnya diatas meja sembari duduk dikursi pojok sebelah dinding yang sudah ia tempati beberapa bulan ini. Dia juga memperhatikan dua temannya yang sibuk bercanda gurau yang tidak memyadari keberadaannya sedari tadi. Tapi yang jelas ia sangat bahagia setelah melihat gadis itu.
🍂🍂🍂
"Fin, elu ga kekantin?" Tanya
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELION
Novela Juvenil...."I just want to wait for that time. Where my presence is needed"....