"RA..."Bukanya mengejar Rere, Riri malah menatapku untuk kesekian kalinya.
"Apalagi, Ri?" Aku melepaskan kacamata dan melempar tatapanku ke arah Rere yang pergi sambil nangis karena ucapanku dan Rere. "Semenit lagi kamu masih disini, rencana kita aku batalin. Kamu pilih yang mana? "
"Tapi, Ra...." Sambil menatapku dengan penuh kecemasan. "Gausah banyak tapi-tapian, mending sekarang kamu kejar Rere takutnya dia kenapa-napa" Riri pun pergi meninggalkan Rara untuk mengejar Rere.
"Re, tunggu aku.." Sambil berlari kearah Rere, Rere pun menoleh ke arah Riri. "Ngapain lo ngejar gue bukannya tadi lo bilang kalau lo gak suka sama sikap gue yang apa-apa bawa masalalu" (sambil terisak-isak) "Bukan gitu Re maksud ku dan Rara, tapiii..." Rere pun memotong omongan Riri. "Tapii apalagi? Udahlah!" Rere pun pergi.
Riri pun kembali menghampiri Rara dengan wajah murung. "Kenapa kamu Ri?, gimana tadi kata Rere?" Sambil menarik tangan Riri. "Dia beneran marah sama kita""Kenapa sih setiap gue punya temen pasti ajah kaya gini, apa gue salah?"
TING NONG TING NONG
Tiba-tiba bel rumah Rere berbunyi, Rere pun pergi ke bawah untuk melihat siapa yang datang kerumahnya.Saat Rere membuka pintu Rere pun terkejut melihat dua sahabatnya Rara dan Riri membawakan sebuah kotak yang sangat besar. "Ayo! Re buka" kata mereka. Rere pun membukanya, dan saat Rere membukanya di dalam kotak itu ada sebuah kotak lagi, hingga di ujung kotak yang Rere dapatkan hanya satu pulpen dan satu buka diary. "Maksud kalian?" Kata Rere sambil menunjukan pulpen dan buku nya kepada dua sahabatnya itu.
"Maksud kita, memberimu itu kita hanya ingin kamu memceritakan semua masalalumu kedalam buku itu"
"Gue bisa ko cerita sama kalian tentang apa yang bikin gue apa-apa bawa masalalu gue, tapii.." "Tapi apa?" Kata dua sahabatnya itu. "Tapi gak sekarang" ..
Keesokan harinya ..
"Ginih ya bukan nya gue gak bisa ngelepasin masalalu gue tapi gue belum bisa ngelepasin semua kenangan gue sama dia" kata rere (bekaca-kaca)Baca terus ya gaesss..
KAMU SEDANG MEMBACA
Twenty...
RomanceSesuatu yang telah pergi apakah mungkin akan kembali? "Yang pergi tak perlu dipikiri , yang pergi tak perlu dicari , yang pergi tak perlu ditangisi , jangan sampai waktumu terbuang karena terbebani oleh seseorang yang telah pergi."