5. Pergi Lagi

69 8 0
                                    

Ini sudah dua bulan sejak April 2016 tahun ini kamu menikah. Sudah dua bulan juga aku di rumah, tidak melakukan apa-apa, karena aku resign dari pekerjaanku tahun lalu, karena putus darimu, dan lari ke Sydney.

Aku hanya diam dirumah, sedikit membantu Mama. Mama juga banyak diam, sejak hari itu, dia sama sekali tidak berani untuk menanyakan hal tentangmu. Mama tahu, aku sangat terluka. Dan mama juga tidak memaksaku untuk segera bekerja, di satu hari itu, Mama sempat mengucapkan ini padaku, Fal...

"Pelan-pelan, kamu bisa, nggakpapa pelan pelan... Abis ini, apapun yang pengen kamu lakuin, Mama dukung, Mama ada buat kamu..."

Hari ini rumah sedikit sibuk, Fal. Apa hari ini aku sedikit melintasi pikiranmu? Aku tidak ingin mengungkit sembilan tahun kita sebenarnya, tetapi hanya itu hal yang tidak pernah bisa pergi dari hidupku. Hari ini juga aku sudah packing, sebenarnya sejak beberapa hari yang lalu. Aku akan pergi dari sini lagi, Fal...

Pergi lagi untuk lari dari semua tentangmu.

Mama menawariku untuk tinggal sementara dengan Pamanku di Selandia Baru. Saat di Australia, aku hidup sendiri dengan uang hasil kerjaku selama ini, juga sedikit dari hasil bulanan aku bekerja paruh waktu disana. Tapi sekarang aku akan tinggal bersama paman dan bibiku. Mereka pasti sudah mendengar cerita sedih tentang hidupku.

Aku akan segera terbang ke Auckland beberapa jam lagi. Jujur, hari hari ini aku mempunyai keinginan untuk bisa sekali saja bertemu denganmu, berbicara banyak hal yang belum kita selesaikan. Tapi sepertinya itu tidak mungkin, aku gila hanya dengan memikirkannya saja. Duduk bertatap muka denganmu, sungguh, Fal, aku sangat ingin berbicara denganmu untuk mengakhiri banyak hal, aku tersiksa dengan pikiranku, aku tertekan dibawah fakta untuk alasan apapun aku tidak akan pernah bisa menghubungi suami orang. Istrimu pasti akan sangat membenciku jika aku melakukannya.

Aku sangat ingin, setidaknya aku ingin kamu tahu, aku pergi, Fal, aku pergi lagi. Semoga aku berhasil lari darimu, kali ini, semoga aku bisa, aku harus bisa, Fal...

Risa, Feni, dan Dea mengantarku ke bandara sore ini, Mama dan Papa serta adikku juga ada di belakangku dan teman temanku.

Risa bilang jika aku terlihat seperti orang depresi, Fal. Awalnya aku sedikit murung karena perkataannya, tapi ada benarnya juga, yang bisa menilaiku kan hanya orang lain.

Lain halnya dengan Feni yang malah memelukku erat, dia bilang dia juga pernah ada diposisi sepertiku, tapi tidak separah aku, dia hanya harus putus dari pacarnya waktu itu, karena keluarganya tidak merestuinya. Feni sahabatku sejak smp, dia bilang aku sekarang sangat berubah, pandanganku sering kosong, dan aku mudah marah. Aku tidak bisa mengelak, aku memang menjadi sensitive, bahkan sejak tahun lalu.

Dea adalah sahabatku sejak bayi, kata Mama. Aku dan dia benar benar tumbuh bersama, kamu tahu itu kan, Fal? Kita dulu juga sering makan bersama Dea. Dea adalah orang yang sering menamparku dari depan, karena dia benar benar temanku, dia tahu bagaimana caranya menjatuhkanku dengan mengatakan hal hal buruk tentangmu, tapi aku juga tahu dia melakukan itu agar aku segera bangkit dari keterpurukan ini.

Aku memeluk mama erat, lalu papa. Aku juga memeluk adikku, Dina. Dina bukanlah orang yang terbuka, dia tidak pernah mendukungku secara terus terang, tapi dia ada, dia selalu ada buat aku.

Aku melambaikan tangan pada semua yang mengantarku waktu itu.

Aku akan memulai hidup yang baru disana, aku akan mencoba melupakanmu, Fal...

Akan aku ceritakan semuanya, akan aku ceritakan pada semua orang kenapa kita berpisah,

Dan aku harap dengan berbagi kisah, akan menyembuhkan...

Caraku MelepasmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang