Chapter 2 ''learn''

8 3 1
                                    

MAAF TYPO ADA DIMANA-MANA

HAPPY READING

Bagaimana cara aku bertarung, jika pegang pedang saja aku tidak bisa. Gumamku saat lahaula berlalu lumayan jauh.

Tidak terasa guru sudah ada di dalam kelas. Guru itu menerangkan banyak sekali perlajaran,aliran pedang yang normal hingga yang tidak normal setelah beberapa saat berlalu bel pun berbunyi aku pun langsung bergegas mengambil tasku lalu pergi dari kelas. Tidak terasa hari sudah siang dan aku sudah sampai dirumah sesampainya aku di rumah aku langsung mengambil gadget ku dan mencari apa yang dipelajari tadi secara tidak sengaja aku menemukan apa yang tidak diajarkan tdi aku mulai bingung lalu mencobanya. "Bagaimana munkin ada aliran pedang yang tidak diajarkan di sekolah. " Gumam ku yang sedang bingung dengan apa yang aku lihat "baiklah munkin aku memang harus berusaha." Ucapku sambil mencoba berdiri saat itu pun aku mulai mempelajari aliran pedang itu mulai dari yang tersulit hingga termudah. Keesokan harinya aku telat masuk sekolah karena aku terlalu larut belajarnya.
"Huh, mengapa harus telat lagi! " Ucap ku yang sangat kesal karena telat datang.
"Memang ada apa di dalam sana hingga kau sangat kesal tidak dapat masuk? " Tanya seorang anak perempuan yang menggunakan baju yang sama dengan rambut yang di kuncir kebelakang.
"Ahhh, tentu aku tidak dapat mengikuti pelajaran dengan baik. " Jawab ku dengan nada rendah tidak setinggi tadi.
"Bukankah kau selalu bermalas-malasan dikelas bahkan saat pelajaran saja kau masih sempatkan diri untuk memakan permen padahal tidak boleh. " Ucap nya dengan nada datar.
"Ahhh, Iyah namamu siapa? " Tanyaku agar mengalihkan pembicaraan.
"Aku, meta dan nama kamu siapa? " Tanya meta ke aku.
"Namaku saga, salam kenal meta. " Setelah percakapan yang panjang dengan meta akhirnya pintu gerbang terbuka dan kami yang telat pun masuk dan menerima hukuman sebelum masuk ke kelas kami masing-masing.
"Permisi maaf saya telat! " Aku masuk dengan wajah yang penuh dengan keringat selain karena menerima hukuman juga karena aku berlari.
"Yah, masuk saja saga. " Suara guru ku yang terdengar agak berat seperti sedang sakit tenggorokan.
"Terimakasih pak." Akupun masuk dengan wajah yang masih penuh dengan keringat. Beberapa saat setelah aku masuk ternyata pelajarannya telah selesai.
"Hei saga mengapa kau telat? " Tanya arr.
"Aku hanya bangun kesiangan. " Jawab ku dengan wajah kecewa karena tidak mendengarkan pelajaran sejak awal.
"Ada apa dengan mu saga? " Tanya arr cemas melihatku.
"Aku tidak kenapa-kenapa. " Jawabku dengan wajah yang masih agak murung.
"Baiklah, ayo kita beli permen saja selagi di sana bukan guru yang jaga. " Ajak arr untuk membeli permen aku pun mengiakan. Setelah dari tempat membeli permen aku pun menceritakan semuanya.
"Hallo! " Suara teriakan perempuan terdengar dari luar membuat ruangan kelas kami menjadi lenggang sedikit.
"Saya ingin mencari saga, apakah disini ada murid yang bernama saga? " Tanya orang itu. Akupun langsung melihat dari kejauhan ternyata di depan pintu ada meta yang berdiri. Hampir satu kelas memanggil ku agar segera kesana. "Yah, ada apa meta? " Nanti malam kita bertemu di dekat jembatan dekat sekolah magic element api yang sebelah barat. " Jawab meta panjang lebar. "Baik, untuk apa? " Aku menjawab dengan bingung. "Sudahlah aku tidak dapat berlama-lama disini aku sedang diikuti. Terimakasih atas waktunya. " Jawab dia dengan wajah yang agak ketakutan seperti itu. "Berhati-hati ini bisa saja menjadi alam liar bisa saja memakan atau dimakan. " Aku mendengar kata-kata itu dari kejauhan dan dengan wajah tersenyum yang meta tunjukkan.
"Hallo pendekar.............

HADUH MAAF YAH KALO JALAN CERITANYA MASIH KURANG JELAS

KARENA WAJARIN AJA INI MASIH AWALAN

SELAIN ITU TOLONG KOMEN DAN VOTENYA YAH

THANKS

    ()  ()
    \___/

The Magic of The Sword WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang