"Om Kyu!!" Seru Jinwoo saat lihat pria yang tingginya hampir sama dengan sang papa masuk ke ruang tamu. Kaki kecilnya berlari dengan kencang dan langsung menubruk kaki jenjang yang di panggil.
"Jinuuu!!" Tidak kalah dengan Jinwoo, yang disapa, Om Kyu, tersebut juga berseru saat melihat anak kecil yang sudah nemplok di kakinya.
"Om ain ama cinu, yaa?!" lagi lagi Jinwoo berseru dengan senang.
"Jinu, jangan teriak-teriak, sayang." Wooseok yang udah pengeng mendengar suara Jinwoo yang kaya toa, akhirnya menegur.
"Minkyu, kamu taruh aja tas kamu di kamar jinu sekalian ganti baju. Kita makan siang dulu." Suruh Wooseok pada Minkyu, sang adik ipar.
Minkyu langsung aja pergi ke kamar Jinwoo, anak delapan belas tahun itu udah hafal seluk beluk apartemen ini. Ya, gimana engga, kalau setiap dua kali sebulan Minkyu selalu berkunjung buat menginap, apalagi kalau lagi liburan semester, dia ga bakal mau pulang sampe H-1 masuk kuliah.
"Bang Jinhyuk kemana kak?" tanya Minkyu saat ia duduk di kursi makan. Matanya natap beberapa makanan di atas meja.
"Lagi di jalan, habis nyuci mobil, bentar lagi juga pulang." jawab Wooseok seadanya, ia sibuk memakaikan Jinwoo serbet. Balita dua tahun itu sudah misuh-misuh mau makan.
"Nanti kakak pulang jam berapa?" tanya Minkyu lagi. Mulutnya kini mulai mengunyah dengan pelan.
"Rencananya sih sore, tapi ga tau deh abang kamu." kata Wooseok, tangannya kini mengambil beberapa lauk dan di berikan ke piring Minkyu.
"Makasih.." kata Minkyu pelan.
"Makannya yang banyak, Kyu. Biar badannya gedean, jangan kaya abang kamu, tinggi doang tapi ga ada isinya."
Perkataan Wooseok ngundang tawa Minkyu. Seneng banget dia kalau abangnya udah diledekin, apalagi sama istri abannya sendiri.
"Siapa bilang ga ada isinya?" Sela seseorang yang baru saja masuk ke area dapur. "Gini-gini yang angkat kamu ke kamar kalau ketiduran itu aku loh, Seok."
Wooseok tersipu, kepalanya nunduk ga mau natap suaminya dan adik ipar yang lagi ngeliat dia dengan tatapan meledek.
"Papaa!!" panggil Jinwoo. Sendoknya diangkat tinggi-tinggi, berniat menyapa papanya yang baru saja tiba.
"Yoo.. Anak papa makan apa. Hm?" sapa papa muda itu, sok keren dan nyamperin anaknya juga ngecup kepala kecil Jinwoo.
"Yam dades ma cayung cop." Jawab Jinwoo semangat, tangannya bahkan nunjuk makanan yang ada di di depannya.
"Hah?/hah?" Jinhyuk sama Minkyu tiba-tiba jadi tukang keong. Ya, gimana ga jadi tukang keong. Bahasa Jinwoo malah lebih mirip keong. Ga bisa di mengerti.
"Ayam ga pedes, sama sayur sop." Wooseok dengan santai nerjemahin bahasa keongnya Jinwoo. Langsung aja kedua kakak adik itu ketawa. "Yam dades, katanya? Wkwkwkk"
"Ooh.. Ayam ga pedes sama sayur sop. Pinter banget anak papa, makan sayurnya. Makan yang banyak oke? Biar cepet gede kaya papa." kata Jinhyuk sambil nepuk halus kepala anaknya, dibales anggukan kenceng dan suapan besar Jinwoo.
"Jangan cepet gede, dek. Apalagi, kaya papa. Ribet." gumam Wooseok santai, Jinhyuk langsung natap Wooseok tajam, sedangkan Minkyu kembali ketawa.
Akhirnya mereka lanjut makan, masih sambil bercanda.
Hari ini Jinwoo dititipin ke om nya, Minkyu. Karena mama papanya mau pergi, iya pergi berdua doang. Jadwal rutin sebulan sekali. Kencan. Hehe.
"Jangan nakal ya nak. Dengerin Om Minkyu nya, jangan buat omnya capek, oke??" kata Wooseok yang masih gendong Jinwoo dan menciumi seluruh permukaan wajah Jinwoo, sampai sang empu ketawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
JINHYUK'S Fams
ФанфикBerbagai cerita yang terjadi di keluarga Papa Jinhyuk. Disampaikan dengan santuy, ga berat. Silahkan baca jika penasaran. Kalau engga, yaudah. Terserah.