Chapter 1

95 19 1
                                    

Desa Konoha masih dalam tahap pembangunan pasca perang melawan Madara. Semua warga bergotong royong untuk mengembalikkan keadaan desa seperti semula.

Semua telah mendapatkan tugas masing-masing. Laki-laki membangun kembali hunian yang telah hancur, sedangkan perempuan mendapatkan jatah yang lebih ringan. Membantu menyiapkan makanan atau membantu mengobati pasien pasca perang.

.
.
.

Anak-anak kecil terlihat berlarian kesana kemari, menambah ramai suasana pengungsian sementara itu.

Tenda-tenda yang dibangun di atas tanah yang telah dibersihkan dari puing-puing sisa bangunan tersebut terlihat sangat ramai.

Wajar, mengingat ini telah memasuki waktu makan siang. Keadaan siang itu terlihat sangat riang, dengan adanya tawa, canda, bahkan godaan. Seakan-akan beban mereka telah menghilang.

.
.
.

'Tuk'

"Hinata-Chan, kenapa melamun?" tanya Tenten setelah sebelumnya menepuk bahu Hinata.

"Aaano.. Hmmm.. Itu...---" bimbang. Hinata bimbang. Apakah dia akan menceritakan masalahnya atau tidak.

"ada apa? Kau bisa bercerita padaku? Kulihat kau dari tadi menyendiri. Ada apa? Kenapa sejak pagi kau terlihat aneh?"

"t..tidak Tenten-Chan.. Aku tidak apa-apa"

"Baiklah. Mungkin kau memang belum siap. Tak apa"

"Arigato Tenten-Chan"

"ah.. Aku lupa.. Ngomong ngomng kudengar Sasuke akan pulang setelah sekian lama pergi mengembara.. Hahahaa... Akhirnya dia pulang juga"

Hinata yang awalnya tidak terlalu nemperhatikan arah obrolan Tenten seketika menajamkan pendengarannya.

"Eh.. Bukankah itu bagus? Lalu kenapa Tenten-Chan tertawa?" tanya Hinata sambil memiringkan kepalanya tanda dia sedang bingung.

'Bukankah bagus kalo Sasuke-kun kembali. Lantas kenapa Tenten-Chan seperti itu?' batin Hinata

'Kyaa... Kawaii....' batin pemuda-pemuda yang tak sengaja lewat disekitar mereka.

"APA LIHAT-LIHAT, MAU KUCONGKEL MATA KALIAN? BERANINYA LIHAT-LIHAT ONII-CHANKU" Teriak hanabi dari kejauhan sambil mengacungkan katana warisan Neji. Seketika pemuda-pemuda tersebut lari terbirit birit melihat penampakan Neji 2.0

(Yeah.. Sister complex nurun deh ke Hanabi)

Hinata dan Tenten hanya bisa bersweetdrop ria melihat kelakuan Hanabi yang seperti stalker Hinata. Iya kalo cuma membuntuti Hinata, lah kalo sampe ngacung ngacungin katana kan serem.

(SAVE HINATA)

.
.
.
.

"ah.. Bukan apa-apa Hinata-Chan. Tapi aku hanya ingin melihat drama yang mereka bertiga ciptakan lagi. Drama picisan. Cih.."

"eh.. Maksudnya?" Hinata bertambah bingung dengan ucapan Tenten. Apa hubungannya dengan drama?

Hinata tidak menutup mata selama ini. Bahkan setelah perang berlalu Hubungan Naruto dengan Sakura bertambah lengket. Hinata seperti angin lalu diantara keduanya.

"Begini Hinata-chan, kau tentu tau kalau Sakura itu mencintai Sasuke. Aku hanya tidak habis fikir. Mengapa Sakura bisa seperti itu. Tidakkah dia punya perasaan? Jika dia mencintai Sasuke, lalu kenapa dia mendekati Naruto? Bahkan rumor mengatakan mereka berpacaran. Sunggih wanita jalang"

'deg.. Jadi Naruto-kun.. Kami-sama..'

"Tenten-chan.. Kau tidak boleh mengatakan hal itu. Kau..."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Monster (SasuHina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang