GAUN MERAH DARAH

60.3K 216 2
                                    

"Lepaskan!!!!!!!!!!, Tolong, tolooongg!!" aku berteriak sekuat tenaga, berharap adakah secerca harapan seseorang mampu mendengarnya.
Ditengah ketakutan yang saat ini kurasakan, dia menangis, ya dengan jelas aku melihat air mata nya berlinang, sungguh aku tidak tahu untuk apa dia melakukan ini. Namun seolah olah dia menunjukan rasa yang sangat dalam atau bahkan kecewa.
"sayang, kenapa kau bersikap begini? inikah balasanmu setelah membuatku menderita dan harus menunggumu sekian lama dengan rasa bersalah ini?". ucapnya sambil mencoba menahan air yg mulai membasahi pelupuk matanya.
Aku hanya bisa terdiam mencoba memahami maksud dari perkataanya itu. lalu kulihat dia mulai berdiri dari bibir ranjang dan melangkah ke arah lemari yang letaknya tepat didepan mataku.

"Lihatlah sayang, aku masih menyimpan semua kenangan kita disini".

Aku terkejut bukan kepalang, ternyata didalam lemari tersebut terdapat sebuah bingkai foto pernikahan, dengan ukuran cukup besar, yang lebih mengejutkan lagi wanita yg ada dalam foto itu mirip sekali denganku. Terlihat sangat anggun menggunakan gaun putih yang sedikit terbuka dibagian dada, tentu saja itu bukan seleraku karena selama ini aku selalu menggunakan pakaian tertutup kemanapun aku pergi. dalam foto tersebut wanita itu berdiri merangkul lengan leleki yang berada tepat disebelahnya dengang sangat mesra mereka terlihat sangat bahagia. Lelaki yg dirangkulny adalah pria yang saat ini berada satu ruangan bersamaku.
Jujur ini membuatku semakin binggung. Ditambah lagi terdapat susunan baju dan peralatan wanita seperti make up, tas dll tersusun rapi didalam lemari.

"istriku sayang, kugantikan pakaianmu ya, dari semalam kau blm ganti baju". lalu ia mengambil baju didalam lemari tersebut dan berjalan ke arahku.
Aku semakin ketakutan, "sial!!!, apalagi yang akan dilakukan bajingan ini," gumamku.
Dia semakin mendekat, lalu membelai rambutku. Dengan sekuat tenaga aku berontak dan mencoba melepaskan diri dari ikatan yang membuat tanganku mati rasa.

"Diaaaaamm!!!!, bisa diam tidak ha".

"Kau yang seharusnya diam, jangan sentuh aku, lepassskan!!!". jawabku dengan nada lebih tinggi dari nya.

"sudahlah sayang, cukup diam maka kau akan selamat, jika melawan tau sendiri akibatnya". kulihat dia mengeluarkan pistol dari belakang baju kemeja lengan panjangnya yang digulung hingga siku.

Aku ketakutan dengan tindakan yang dilakukan nya, akhirnya aku mengalah dan membiarkan nya membuka kancing kemeja ku satu persatu. Dan kulihat dia melepas ikatan di tanganku, untuk meloloskan kemeja itu dari badanku. kini hanya tinggal bra dan celana yang menutupi badanku, dengan suara rendahnya dia bertanya padaku, "branya mau aku yang buka atau kamu sayang?"

"Tidak usah, biarkan saja, langsung pakaikan bajunya". dengan perasaan risih aku mengatakannya karena jujur tidak lelaki lain yg pernah melihat tubuhku selain suamiku.

Dress berwarna merah darah dengan renda mawar yang sangat manis, telah menyatu dengan tubuhku, kemudiab dia memintaku untuk melepaskan celana jeansku, tentu saja sebelumnya dia telah melepaskan ikatan di kaki sehingga tidak ada lagi ikatan yg ada ditubuhku. namun aku takut untuk memikirkan rencana kabur karena pistol yg berasa ditangannya.

"kamu pasti lapar sayangku, aku sudah masakkan makanan kesukaaanmu, aku ambilkan sekarang yaa?"

perutku memang terasa sangat perih karena dari kemarin pagi blm terisi apapun, dengan lemah aku mengangguk tanda setuju. Dia mendudukanku diatas kursi dan kembali mengikat tanganku, namun kali ini bukan dengan tali melainkan borgol dibuat menyatu dengan bagian belakang kursi, sehingga menyulitkannku untuk bergerak kemanapun.

"Gimana? masakanku masih seenak dulu kan ?"

"hmmmmm, i-iiya" aku menjawab dengan terbata bata.

"oke sayang, acara makan makannya sudah yaa, sekarang kamu boleh lihat sunset dari balik jendela kamar". Sambil mengubah posisi kursi menghadap ke arah jendela dengan pemandangan perkotaan.
Kulihat dia berlalu meninggalkan ku dan mengunci kamar tersebut.

Aku masih terus berusaha bagamana caranya kabur dari tempat ini, namun hingga malam menjelang aku tidak bisa lepas dari ikatan dan ruangan ini. Aku menangis sejadi jadinya meratapi apa yang aku alami, dan teringat kepanikan suamiku mencari keberadaanku. Tanpa sadar aku ketiduran, mungkin karena lelah menagis.

"kleeeek".

pintu terbuka, namun sialnya aku tidak sadar sama sekali akan kebaradaan orang lain di hadapanku.

"hmmmmm, aku sudah lama merindukan kemolekan tubuhmu sayang, ini saatnya aku menikmati milikku, hahaha!!!!".

Seketika aku terbangun mendengar suara gelak pria bajingan ini, kubuka mata dan kulihat dia bertelanjang dada dan hanya memakai boxer.

"Astaga mati aku, apa yang harus kulakukan, aku tidak akan menyerahkan kehormatanku pada pria  sialan ini". aku mengerutu dalam hati dengan kembali memejamkan mataku agar tidak melihat keseksian tubuh pria ini.

"sayang, layanin aku malam ini".

POKOKNYA EPISODE SELANJUTNYA MAKIN PANAS DEH, DIBAWAH UMUR 18+ TIDAK DISARANKAN MEMBACA YA, TAPI KALAU MAKSA DOSA TANGGUNG MASING2 YAAAA!!!

FOLLOW IG PENULIS YAA @widyadestari

Maaf masih bnyak typo nya yaa, semoga kalian suka. bantu vote ya teman DUMAY

Suami MesumkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang