Namanya Dea.
Sebelum menikah dengan Mas Teduh, anak perempuan ini merupakan anak yang cukup populer. Banyak orang mengenalnya dari berbagai kalangan. Bisa dibilang nama DEA sangatlah harum bak wangi kembang desa. Terlebih lagi Dea adalah anak yang sangat berprestasi. Tapi itu dulu.
Tak banyak yang berubah dari seorang Dea dulu dan sekarang. Hanya satu yang terlihat jelas perubahannya yang sangat menonjol, yakni akhlaknya. Meskipun tidak sepopuler dulu Dea tetaplah anak yang berprestasi dan disayang banyak orang.
Cita-citanya kini ingin menjadi orang yang populer di kalangan penduduk langit. Popularitas dunia sudah bukan hal menarik lagi untuk Dea.
Sebelum menikah dengan Mas Teduh, hidup Dea penuh warna-warni.Bak musim semi yang selalu dinanti, kehadiran Dea selalu dinanti banyak orang. Sosok yang sempurna, begitu orang-orang mengatakannya.
Kisah cinta Dea dan Mas Teduh memang tidaklah sebaper novel dan film-film religi. Tapi bagi Dea, kisah cinta dengan Mas Teduh adalah kisah cinta terbaiknya selama ini.
Sebelum menikah dengan Mas Teduh, Dea adalah budak cinta yang mudah terbuai rayuan gombal lelaki. Tetapi hebatnya Dea tetap bisa menjaga diri dengan sangat baik dan mempertahankan prestasinya. Padahal cinta monyet seringkali menggelayutinya. Belum lagi kisah-kisah lain seperti teman tapi mesra, hubungan tanpa status, ataupun pemberi harapan palsu.
Dea tetaplah Dea yang selalu menjadi kebanggaan orang tuanya, kesayangan Mas Teduh, dan ingin selalu dicintai Allah tentunya.
Kisah cinta Dea terlalu banyak berseminya hingga akhirnya Dea menemukan cinta yang benar-benar sejati.