02

7.5K 1.1K 151
                                    

Pernikahan Jaehyun dan Taeyong berlangsung sederhana dan hanya dihadiri oleh warga-warga desa, juga beberapa teman Jaehyun yang datang dari desa tetangga. Para warga begitu mengagumi kecantikan Taeyong dan memuji Jaehyun amat pintar dalam mencari istri.

"Selamat, kawan!" Johnny dan Yuta merangkul Jaehyun akrab. Mereka adalah teman Jaehyun semasa kecil.

"Pengantinmu cantik sekali," bisik Yuta sembari melirik genit kearah Taeyong yang tengah berbincang dengan warga lain. "Kau dapat dari mana?"

"Aku pun baru mengenalnya," Jaehyun terkekeh. "Dia memang amat cantik sehingga aku tak ingin melepasnya dan ingin langsung memilikinya."

"Eiii, ambisius sekali tuan Jung ini," Johnny menaik turunkan alisnya. "Doakan aku dan Chitta bisa segera resmi juga,ya."

"Chitta? Incaran barumu?"

"Ya, dia orang kota yang datang ke desaku untuk merawat neneknya yang tinggal di sini. Aku sudah berkali-kali mendekatinya tapi dia selalu saja menolakku," Johnny tersenyum kecut.

"Chitta mana mau denganmu. Wajahmu kan mesum!" Yuta tergelak.

"Lagakmu itu seperti Sicheng mau denganmu saja! Dia sudah dilamar oleh Yukhei, kan'?!" balas Johnny tak mau kalah.

"Jadi kalian ingin bertengkar di acara pernikahanku?" Jaehyun menatap kedua sahabatnya datar.

"Hehehe, maaf..." Johnny menggaruk tengkuknya, "Sana kau temani si Taeyong!"

Taeyong menoleh saat merasa tangannya digenggam oleh seseorang. Kini disampingnya ada Jaehyun yang tengah tersenyum hangat.

"Jaehyun," Taeyong tersenyum, ia mengeratkan genggaman tangan Jaehyun. "Aku masih tak percaya kau sungguhan menikahiku."

"Tentu saja sungguhan," Jaehyun mencuri sebuah kecupan di pipi Taeyong. "Aku mencintaimu."

"Aku juga... mencintaimu Jaehyun."

+++

Hari-hari berlalu, musim telah berganti. Rumah Tangga Jaehyun dan Taeyong berjalan dengan lancar dan harmonis. Tiap harinya Jaehyun merasa cintanya pada Taeyong bertambah besar, begitu juga sebaliknya. Kehadiran Taeyong membuat Jaehyun tak pernah merasa kekurangan. Lelaki cantik itu ialah sumber kebahagiaan Jaehyun.

Pagi itu, Taeyong tengah menyapu halaman rumah mereka yang dipenuhi oleh daun-daun kering, sementara Jaehyun duduk di belakangnya, menganyam rotan untuk dijual. Sesekali ia memperhatikan Taeyong yang sibuk menyapu. Terdengar istri cantiknya itu tengah bersenandung dengan merdunya. Jaehyun begitu menikmati senandung Taeyong hingga ia merasa terbuai.

"Nyanyianmu merdu sekali, sayang." Jaehyun meletakkan anyamannya, lalu mendekati Taeyong. Memeluk pemuda mungil itu dari belakang.

Taeyong tersenyum malu. Ia berbalik dan balas memeluk Jaehyun. Menyembunyikan wajahnya yang bersemu di dada Jaehyun.

"Aigoo, lihat wajahmu seperti buah tomat." Jaehyun terkikik. "Istriku cantik sekali."

"Jaehyun," Taeyong menengadah, menatap wajah tampan Jaehyun.

"Hm?"

"Bila nanti suaraku sudah tak merdu lagi, apakah kau masih akan tetap mencintaiku?"

Jaehyun menangkup wajah Taeyong gemas. Ia menggosokkan hidungnya pada hidung Taeyong.

"Tentu saja, sayang. Aku akan tetap mencintaimu apapun yang terjadi. Bahkan bila suaramu sudah tak merdu lagi."

Taeyong tersenyum bahagia.

"Sekarang, aku mau lanjut menyapu! Jaehyun juga, buatlah anyamannya yang bagus supaya kita bisa dapat banyak uang. Dengan begitu, aku bisa membelikanmu daging yang enak." seru Taeyong bersemangat.

"Hahaha, siap istriku yang cantik."

Jaehyun kembali berkutat dengan anyamannya. Mengabaikan rasa pusing yang mulai terasa di kepalanya.

Dari seminggu yang lalu, Jaehyun merasa kepalanya berat dan pusing. Ia juga selalu terbangun di malam hari dan batuk parah. Taeyong tak tahu, dan sebaiknya tak perlu tahu. Jaehyun tak ingin membuat istri cantiknya khawatir.

"Uhuk," Jaehyun tak bisa menahan batuknya. Ia segera menutup mulut agar Taeyong tak menyadarinya. Namun percuma, istrinya itu langsung menghentikan kegiatan menyapunya dan memandangnya heran.

"Jaehyun, kau sakit?" Taeyong akhirnya menghampiri Jaehyun dengan raut khawatir.

"Tidak, sayang. Tadi tenggorokanku hanya sedikit gatal." Jaehyun menggeleng.

"Oh..." Taeyong bergumam. "Banyak-banyaklah minum air, Jaehyun. Jangan sampai sakit. Aku tak ingin melihatmu sakit."

"Iya, sayang. Aku sehat-sehat saja,kok."





TBC

The Crane Wife ; JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang