MAGASA#2

40 4 0
                                    

Nahla Putri

Mungkin siswa siswi di Sma Harapan tak banyak yang tau dia,si kutu buku,si pendiam,dan orang yang tak suka dengan keramaian.

Pagi ini,seperti pagi pagi sebelumnya ia berangkat lebih awal dari yang lain.

Setiap pagi di sekolah,ia melihat ninja hitam terpakir di urutan terawal,namun sampai saat ini gadis itu belum ingin tahu siapa lelaki yang berangkat lebih awal darinya.

Dengan wajah polosnya,gadis itu masuk kedalam 11 Mipa 4

Saat dia akan masuk,tiba-tiba kedua bola matanya menagkap seseorang siswa yang sedang memejamkan mata sambil bersandar di tembok.

Dengan tergesa ia langsung duduk di meja baris pertama di pojok.

Keadaan masih sunyi,sampai akhirnya waktu yang membuat keadaan itu berubah.

Banyak siswa berdatangan dengan suara say hai nya yang cempreng,dan banyak lagi siswi-siswi yang berlomba mendapat tempat duduk di sebelah cowok itu,iya dia si cowok yang tadi pagi aku lihat hanya Maga dan Putri yang duduk sendiri tanpa pasangan.

Bisa dibilang mereka emang nolep

"Ih,emang dia siapa si,pake segala di kerubungin"batin putri sambil melirik ke arah Maga

"Minggir gak lo,dasar cabe!murahan lo" bentak Maga,sampai sampai Putri ikut menoleh ke arahnya

"Kasar nya"batin putri lagi

Akhirnya bel masuk berbunyi,seluruh siswa duduk dengan berpasang - pasangan,yah saat ini hanya Maga dan Putri yang duduk tidak dengan pasangannya.

...

Suara langkah kaki terdengar,bukan lain bukan lagi dia adalam bu Nani,wali kelas 11 Mipa 4.

Seketika suara kelas yang gaduh,berubah jadi sunyi,magic.

"Hallo anak anak?,gimana liburan kalian?" Tanya bu Nani dengan ekspresi sok manis

"Senang buuuhu"jawab seisi kelas

"Eitt,murid disini kan laki laki 11,perempuan 21 kan?"

"Iyaa buu"jawab nya serempak

"Maga?silakhan kamu pindah di sebelah putri"

"Hm"jawab maga datar

"Hamhmmhamhem,mau nyanyi kamu?"

"Gak"jawab maga sambil berjalan menuju kursi sebelah putri

"Yasudah anak-anak,sekarang kita bahas organisasi dan sistem kerja kelas"

...

Istirahat

Sampai saat ini maga dan putri masih terdiam dengan imajinasi mereka berdua.

Putri sebenarnya ingin sekali keluar,tapi bagaimana dia berbicara dengan seorang maga,yang menghalangi langkah ya. Ya memang keadaan yang membuat mereka diam membisu.

"Awas"dengan beraninya putri berdiri

"Hm"

Putri berjalan sambil memegang novelnya,langkahnya sampai disebuah taman belakang sekolah.

MAGASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang