PROLOG

1 1 0
                                    


Riza nipalsa itulah namaku, nama yang diberikan oleh kedua orang tuaku ya tidak ada yang istimewa dariku tapi apa yang terjadi padaku adalah sebuah keajaiban yang tak akan pernah ku lupakan seumur hidupku.

Hidupku benar-benar kesepian tak ada yang bisa menemaniku aku sedih tapi percuma tak ada yang peduli, orang tuaku hanya peduli pada kakakku yang sempurna dimata mereka.

Aku anak kandung tapi serasa anak tiri ya itu lah yang membuat ku tak tahan, tak tahan hidup tampa kasih sayang, hatiku sakit teramat sakit.

Apa boleh buat aku pergi dari rumah untuk menemukan kasih sayang yang aku dambakan kepada orang lain.

Ya orang lain yang mungkin lebih peduli dari pada orangtua ku sendiri

Aku berjalan menyusuri jalan yang kumuh dan begitu ramai dengan orang-orang jalanan pengemis, pengamen, pemabuk dan apapun itu aku tidak tau,  yang aku tau aku harus punya keluarga baru yang akan peduli padaku dan sayang padaku hanya itu.

*****

Sampailah diriku di sebuah tempat yang aku tidak kenal tapi menurutku lebih baik dari pada dirumah, aku pun duduk di sebuah bangku dan memejamkan mataku berharap bisa bermimpi indah.

"Hey hey dek kau tidak apa-apa dek? "Suara itu begitu serak seperti suara seorang laki-laki, dia menguncang tubuhku seakan-akan aku sudah mati.

" Whhoooam "aku menguap dan akhirnya kubuka mataku yang sedari tadi tertutup terasa berat, berat sekali mataku untuk dibuka dan ketika aku membuka mata yang pertama kali kulihat adalah seorang laki-laki berumur 20 tahun mungkin? Ia sedang memeluk tubuhku dengan erat.

Tentu saja aku kaget dan langsung melepaskan pelukannya " Ka...... Kam..u si.. apa"tubuhku gemetar hebat mengira diriku mungkin akan jadi korban pembunuhan atau pemerkosaan.

"Aline kau kenapa adik kecil? " Tanya laki-laki itu seperti sangat khawatir terhadapku, aku tidak tahu siapa dia tapi kenapa.....

"Kenapa aku disini ini dimana? " Tanyaku membuat laki-laki itu bingung dengan tingkahku "Aline kau tidak ingat? " Tanya laki-laki itu dengan wajahnya yang cemas, aku menggeleng kan kepalaku, tunggu kenapa dia memanggilku dengan nama Aline siapa Aline? Dan kenapa dia sebut aku adik kecil, aku kan tidak punya kakak laki-laki  aneh apa dia memang sengaja membuat ku bingung agar dia bisa membunuhku
TIDDAAAAKKKK AKU TIDAK MAU MATI.

Sebelum dia berbicara aku bersiap untuk lari daaan ketika dia berpaling aku pun lari sekuat tenaga tapi  kaki ku terpeleset lantai yang licin dan......

"Srrreet" Laki-laki itu menangkapku sebelum jatuh ke lantai yang dingin itu dan lagi-lagi aku terperangah tapi seperti ada yang aneh tiba-tiba jantungku berdetak dengan cepat tidak terkontrol mataku sayu dan mulai gelap tapi samar-samar masih bisa terlihat laki-laki itu tampak sangat cemas melihat kearah ku, ak...u tidak tahu harus gimana.

Laki-laki itu menggedongku dan membaringkan ku di kasur yang empuk itu lalu ia mengelus rambutku dan berkata "aline apa yang telah terjadi sehingga kau tidak ingat sama kakakmu sendiri" Itulah katanya jika tidak salah karena aku tidak bisa. Mendengar nya dengan jelas.

Ia pun keluar tapi diluar berdiri  dua orang laki-laki mirip ah tidak atau mungkin mereka kembar dan mereka seperti berkata sesuatu aku hanya membaca pergerakan bibir mereka
"Bagaimana Aline nena? " Tanyakedua orang itu, "Aline mungkin kehilangan ingatan nya adik kecil tidak mengenal kita lagi "

Ah mataku semakin berat aku berharap ini hanya mimpi......

Semuanya gelap

***********BERSAMBUNG***********

nena: kakak laki-laki (untuk sebutan yang paling tua kalau adik kedua memanggil kakak pertama)
Ednanena: sebutan untuk kakak pertama ketika yang memanggil adik terakhir atau bungsu.

Aline memanggil kakak pertamanya dengan sebutan Ednanena.

Kalau yang kembar tadi memanggil kakak pertamanya nena

144 DAY MY LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang