TANGISAN SEDERHANA

7 2 0
                                    

Ketika itu aku terbangun di mimpi yang menurut ku bahagia. Tetapi itu hanya mimpi. tidak nyata, aku melihat kain putih berkibar didepan rumahku. "Mengapa? Ada apa?". Hatiku berkecamuk. aku berlari menghampiri orang-orang terdekatku. dan aku panik, ketika melihat seseorang yang terbaring dan tak berdaya lagi. Setetes dan beribu tetes air mataku jatuh. "Mengapa? Mengapa bisa begini?". ujarku kepada orang-orang terdekatku. mereka hanya menangis dan tidak menjawab pertanyaanku. lalu ada seseorang yang menghampiriku. "Itu orang yang selalu tersenyum, walapun dalam keadaan buruk,sekarang dia tidak bisa menahan ini semua". Ujar seseorang. Aku tidak bisa menjawab, aku hanya bisa menangis tidak henti-henti. Aku melihat seseorang yang hanya bisa melihat dan terdiam membisu, dia tidak bisa melihat ini semua. Aku berjalan menuju orang itu. Dan tiba-tiba dia memelukku dengan erat. Dan aku hanya bisa menangis. Aku tidak bisa menahan ini semua, aku hanya bisa terdiam dan tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya doa yang bisa ku sampaikan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TANGISAN SEDERHANA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang