1#Prolog

7 3 0
                                    


23 mei 2014

Aku diam dikamar sejak kejadian kemarin. Kejadian yang membuat seluruh keluarga istana terkejut tidak percaya.aku mendegus kesal karena bosan dari kemarin tidak diperbolehkan keluar istana. Aku menatap kebawah tepatnya kebaju yang sedang aku pakai sekarang. Hanbok.bosan aku memakai pakaian ini terus padahal negara ini sudah maju banyak wanita yang memakai baju formal. Tidak sepertiku.

Aku juga ingin seperti wanita lain yang bebas mengenakan apapun. Tak lama suara ketukan pintu terdengar.

Tok... Tok... Tok...

Aku menatap pintu kamarku. Tanpa aku berbicara orang diluar sana sudah duluan berbicara.

"putri mahkota... Raja dan ratu ingin berbicara diruang pengadilan".itu pelayanku yang berbicara. Aku mengatur nafasku eomma dan appa pasti akan membuatku mati kutu diruang pengadilan. Aku bangkit dari dudukku merapihkan pakaian dan pergi keluar kamar.

Pelayan itu memberi hormat saat aku keluar kamar. Sungguh berlebihan. "raja dan ratu sudah menunggu".aku hanya tersenyum. Dan mengambil sesuatu disaku hanbokku. Aku memberikannya pada pelayan itu.

"tolong belikan aku pakaian seperti wanita yang pernah aku perlihatkan padamu. Kau ingatkan? ".dia mengangguk pasti."aku ingin pakaian itu ada malam ini.itu perintah".dia menganguk lalu pergi meninggalkanku.

Aku berjalan keruang pengadilan dan beberapa kali pengawal istana memberi hormat padaku yang hanya aku angguki. Aku tiba diruang pengadilan ini. Aku mengatur nafasku dan memberi semangat pada diriku sendiri. Aku membuka pintu ruang pengadilan dan melihat mereka.

Appa dan eommaku. Aku sedikit mengangkat hanbokku untuk memberi hormat dan duduk dihadapan mereka."kau pasti terlibat dengan masalah ini kan?".tanya appa dengan nada mengintimidasi. Aku hanya menggangguk. Dan menundukkan kepalaku. "kau tau apa hukuman yang akan kau dapatkan?".

Aku mengangguk lagi."tapi ini semua keinginan oppa,appa!!!aku hanya membantunya".bela ku agar aku dapat selamat dari hukuman itu.

"kalian sama saja tidak pernah menghargai keberadaanku".aku menatap appa dia pasti sangat kecewa dengan keputusan oppa kakak laki laki tertuaku."aku minta maaf, tapi aku hanya membantu oppa.aku hanya mencoba menghormati oppa".belaku lagi. Eomma sama sekali tidak berbicara apapun.

Appa juga tidak lagi bicara yang mampu membuatku makin merasa bersalah."appa,aku berjanji tidak akan seperti ini lagi".kataku sambil menatap appa. Tapi sama sekali tidak dibalas appa hanya memalingkan wajahnya."aku akan menuruti mau appa sebagai hukuman".

Appa tetap saja diam. Aku menunduk karena merasa bersalah."arraseo... Sebagai hukuman besok kau appa kenalkan pada calon suamimu".aku tersentak dan memandang appa. "mwo?".aku menatap appa tidak percaya."appa aku masih ingin belajar".

Ucapku sambil menatap appa. Tapi keputusannya sudah final.dia baru saja mengatakan aku akan dikenalkan dengan calon suamiku padahal aku sama sekali tidak mengenalnya."dia 4 tahun lebih tua darimu".baiklah sekarang aku akan menikah dengan seorang ahjusi. Oh tidak.

"dia dulu sering bermain kesini. Mungkin kau lupa".aku hanya membuang nafas lemah tidak tau harus apa. Selain menerima perjodohan ini. Aku bangkit dari dudukku memberi salam pada mereka dan pergi.

"kau mau kemana appa belum selesai bicara".aku menatap appa sebelum pergi."aku mengantuk.aku ingin tidur".aku pergi meninggalkan mereka.

                            🎎

"kau terlalu keras padanya tuanku".

"ini untuk kebaikannya sendiri, aku tidak ingin dia seperti kakaknya. Yang sangat mempermalukanku".

"aku minta maaf tidak bisa mendidik kakaknya ryeon chin dengan baik".

"ini bukan kesalahanmu, ini semua karena pergaulan bebas diseoul yang semakin tidak terkendali".

                               🎎

Haiii!!!!!segini dulu prolognya. Tunggu chapter selanjutnya ye....

Take me away (날 데 려 가 줘)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang