BAB I. Harap Harap Lemas.

18 1 1
                                    

BAB I. Harap Harap Lemas.



Pagi itu, kira - kira jam 07.00 Wib seperti biasa rutinitas di hari Senin pagi, para siswa SMU PUSTAKA tengah bersiap dan berbaris di lapangan untuk mengikuti upacara bendera.



Ruma dan Bobi bersiap di pinggir lapangan, siaga jika ada teman - teman nya yang sakit atau pingsan. Sebagai petugas PMR di sekolah SMU PUSTAKA mereka selalu siap siaga jika ada kegiatan, terutama saat upacara bendera.



Terdengar lantang suara komandan upacara memekikan perintah untuk hormat bendera, "Kepada Sang Sangka Merah Putih hormat gerak..!!!.", Lalu diikuti hormat bendera dengan khidmat oleh semua peserta upacara termasuk Bobi dan Ruma. Terlihat perlahan namun pasti Sang Saka mulai menaiki tiang bendera, diiringi oleh lagu kebangsaan "Indonesia Raya". "Tegap gerak..!!." Terlihat Bobi dan Ruma sangat khidmat mengikuti upacara saat itu.



"Woii...!?." Sapa Bobi menyenggol bahu Ruma.



"Ada apa Bob..?!." Respon Ruma dengan serius menatap teman - temannya yang sedang upacara.



"Ternyata tingkat perekonomian orang tua di sekolah kita semakin hari semakin meningkat..!?." Seru Bobi meledek.



"Kenapa gitu..?." Jawab Ruma.



"Kita udah satu jam berdiri disini, sampe sekarang belum ada yang sakit, apalagi pingsan..!?, pasti mereka udah pada sarapan tadi pagi !?." Ujar Bobi kecewa.



"Ya bagus dong, jadi mereka bisa lebih hikmat mengikuti upacara." Jawab Ruma.



"Padahal.., gue ngarep ada cewek - cewek yang pingsan, apalagi kalo yang pingsan itu Anggun.., Bang Bobi pasti langsung sigap menolong mu..My Baby.." Ujar Bobi dengan membayangkan jika Anggun pingsan maka ia dengan jiwa kepahlawanannya bag seorang pangeran berkuda yang sedang menolong seorang puteri cantik dari cekengkraman para penjahat nestapa.



Tak lama dari itu, terdengar suara riuh kepanikan dari tengah - tengah peserta upacara, sontak Bobi dan Ruma sigap berlari dan mendekat ke arah riuh itu, insting mereka selaku anggota PMR benar, ternyata ada seorang wanita yang pingsan.



"Gubbrraaakk...!!." Hani adalah cewek gembrot di kelas Bobi yang suka sama Bobi, mungkin ia bukan hanya cewek satu - satunya di kelas, mungkin juga satu - satunya di muka bumi yang suka sama Bobi😁.



Ketika Bobi dan Ruma sampai di kerumunan ini, mata Bobi terbelalak ke arah dua kaki besar seperti senjata Hammer milik Thor di Film "Avangers", Bobi mendadak menghentikan langkahnya.



"Rum tunggu...!?." perasaan gue kenal tuh kaki !, udah lo sama Wira aja yang nolong, tiba - tiba perut gue sakit nih !, gue ke toilet dulu ya." Ujar Bobi kepada Ruma dan Wira.



"Ya udah sana, daripada lo cepirit disini !, ntar makin banyak yang pingsan." Cetus Ruma meledek. Bobi langsung berlari ke arah toilet sambil memegang pantat.



Dari dalam salah satu kamar toilet pria terdengar suara bising, bag suara konser Band Metalica, "brraattt...., Brreettt..., Bbrrooottt...!!!." Gak perlu dijelasin, itu pasti suara Bobi yang sedang berekspresi di dalam toilet, 5 menit berlalu akhirnya peperangan itupun usai dan dimenangkan oleh Bobi.



"Huufff.., lega rasanya." Seru Bobi puas, secara reflek tangannya membuka kran air untuk cebok, namun seperti "CINTA BERTEPUK SEBELAH TANGAN", ternyata air yang diharapkan tidak kunjung ngalir kedalam ember. "Modar gue..!." Seru Bobi terkejut. Tak banyak yang bisa Bobi lakukan hanya berharap dan berdoa agar air kran segera ngalir, sambil sesekali mulai tercium aroma tak sedap dari hasil pembuangannya tadi, dan tak lama dari itu terdengar suara derap langkah sepatu masuk ke arah toilet pria, Bobi mendengarkanya secara seksama "Nah...datang juga pertolongan." Ujar Bobi penuh harapan. "Who are you, please..?." Tanya Bobi kepada sosok yang masuk ke dalam toilet pria itu. Terlihat pria itu hanya menoleh ke arah suara itu tanpa menjawab, tak patah semangat Bobi kembali bertanya kepada pria itu, kali ini dengan nada yang lebih keras lagi. "Who are you, please..!!?." Seru Bobi lebih semangat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cerita Lucu, Kisrah Kisruh Masa SMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang