Seperti biasanya SMA Nusa Bakti tidak melalukukan MPLS di hari pertama, biasanya diadakan dihari kedua masuk sekolah. Siswa masih diperkenankan untuk melihat dan mengetahui bagian dari ruangan yang ada di SMA Nusa Bakti. Diawal semester sebagai pemula untuk hari yang akan menjadi hari tersulitnya selama memasuki sekolah baru, mungkin lebih baik bila dimulai dengan berkunjung ke perpustakaan. Perpustakaan SMA Nusa Bakti itu memang sangat luas. Sengaja dibuat sangat luas dan buku-bukunya juga begitu comfortable dan suasana dengan interior yang bisa dikatan nyaman sebagai sarana belajar yang mencakupi. Sehingga tak jarang banyak siswa maupun siswi yang berkunjung baik untuk meminjam buku ataupun membaca atau bahkan halnya hanya sekedar masuk dan menikmati wifi yang tersedia di perpustakaan untuk mendownload drama korea. Itu salah satu kebiasaan terburuk para siswi yang malas baca dan minjam buku di perpus tapi terbilang sering masuk keluar perpus. Meskipun di hari pertama sekolah sudah di padati oleh kakak kelas.
Jejeran demi jejeran rak buku yang bertuliskaan karya sastra telah di susuri Neta. Dengan lihai ia mencari buku apa yang ia butuhkan untuk membantunya menulis artikel dan karangan fiksi yang akan dimuat di bloknya sendiri. Belum selesai sepenuhnya menemukan buku yang ia butuhkan tapi malah di interupsi oleh Meylin, sahabat Neta. Meylin sebenarnya anak dari KTU SMA Nusa Bakti. Bu Emmina. Bila ditanya apa cita-cita Meylin, dia akan menjawab dengan jawaban diluar nalar kita sebagai siswi sma yang notabenenya pengen sukses. Cuma satu yang ingin diraih Meylin, yaitu ngegebet si kapten basket SMA Nusa Bakti yang namanya Veroni Fitrah yang dulunya teman satu SMPnya Meylin. Meylin gak pernah nyerah buat dapetin Vero. Meskipun Vero blak-blakan di muka umum menolak dirinya. Semangat Meylin tak pernah pupus menghadapi sikap cuek, dingin dan masa bodohnya.
Dan faktanya Neta juga mengalami hal yang sama dengan Meylin, hanya saja sikap Neta yang berbeda saat menghadapi Fabian. Ia tak akan mampu mengungkapkan atau bahkan menggebet Fabian dengan cara yang sama seperti yang dilakukan Meylin. Neta lebih baik diam dan menggeluti sukanya itu dalam sepi. mungkin akan banyak orag yang terkejut bila mengetahui Neta menyukai Fabian sejak lama. Itu akan terdengar impossible dan memiliki rasa takjub bagi si pendengar.
Neta tak menggubris ocehan Meylin yang tampak gelisah karena bosan berada di tumpukan buku yang berbau blibliosmia. Neta tak pernah mengajak Meylin ke perpustakaan, apalagi ini masih hari pertama mereka masuk tapi Meylin malah mengikuti kemana perginya Neta. Wajarlah bagi siswa ataupun siswi lebih memilih ke kantin daripada perpustakaan seperti yang dilakukan Neta saat ini.
Saat mereka hendak keluar dari perpustakaan, Neta tak sengaja memandang seorang laki-laki yang sudah sangat ia rindukan. Namun ia tak pernah mau mengakui rasa rindunya itu. Egonya mampu mengalahkan hatinya. Betapa dewasanya Neta menyikapi rasanya itu.
"Neta! Mandangin siapa sih? Dari tadi bengong aja" kejut Meylin menyadarkan Neta.
"Gak, gue ngeliat teman lama gue aja. Kyknya dia juga sekolah disini" jawab Neta sewajarnya dan mampu menutupi gemuruh di dadanya.
"Se-angkatan kita?" tanya Meylin lagi.
"Iya, namanya Fabian. Udah lama gak ketemu" jawab Neta dengan tatapan nanar dan mata berbinar. Seolah tak mampu menahan kerinduan dan ingin bersua walau hanya sebatas senyuman dan di balas dengan anggukan Fabian. Itu pun sudah cukup bagi Neta. Tak perlu obrolan yang mampu membuat Neta melayang. Sebab ia tak ingin lagi berharap lebih pada sosok yang tak pernah mengetahui akan perasaannya itu.
"Kenapa muka lo sedih gitu? Pasti ada yang lo sembunyiin yah dari gue??" selidik Meylin.
Tak ada jawaban yang keluar dari mulut Neta, terlihat jelas bahwa ada gambaran ingin bertegur sapa dengan laki-laki yang kini sudah mulai memasuki jejeran buku yang bertuliskan Astronomi. Hanya satu yang bergelut di pikiran Neta, bahwa Fabian masih sama seperti tiga tahun lalu. Masih suka dengan Astronomi, pelajaran benda langit yang membuat Neta bingung dengan pelajaran tersebut. Lagi-lagi Neta bermonolog dengan dirinya sendiri. Apakah Fabian memilih jurusan Ips? Sehingga membuatnya ingin mendalami Astronomi lebih jauh?

YOU ARE READING
i'm Him
Teen FictionCerita cinta anak remaja, yang berawal dari first sight dan berujung dengan hidden love. Begitulah Neta Aleza mengungkapkan perasaannya terhadap Fabian Wiguna. Neta Aleza tak sekuat dan seberani Natasha Kay Lovi untuk mendapatkan cinta Iqbal Guanna...