Part 1

18 2 0
                                        

 Terdapat konten dewasa pada bab ini🔞

Aleta menghempaskan tubuhnya dikasur kesayangannya, ia memijit pelipisnya pelan, pikirannya kembali teringat dengan kejadian di rumah Davin kemarin.

Disaat dirinya mulai melupakan lelaki itu, mengapa tuhan kembali mempertemukan mereka.

Damian Aditya Prawira. Cinta pertamanya, yang telah memberikan kenangan manis serta pahit dalam hidup seorang Aleta. Wanita itu sangat terkejut ketika mengetahui kebenaran bahwa Davin dan Damian adalah saudara. Dulu, sewaktu masa sekolah mereka berdua tak pernah terlihat bersama ataupun dekat satu sama lain. Aleta cukup mengenal baik seorang Davin karena lelaki itu dulu menjadi ketua osis, dan merupakan anak emas para guru di sekolahnya. Yah, dia memang anak yang cerdas. Begitupun dengan Damian, lelaki itu juga tak kalah jeniusnya dengan Davin, tetapi karena dirinya seringkali melanggar tata tertib sekolah dan membuat keributan karena tawuran dengan anak sekolah lain, membuat seorang Damian di cap sebagai bad boy di sekolahnya.

Aleta segera meraih ponselnya, lalu mengetik pesan untuk Reta, sahabatnya.

Reta kamu di rumah kan? Aku mau ngomong sesuatu sama kamu.

Setelah mengirim pesan itu Aleta memejamkan matanya sejenak, tetapi tak begitu lama ia membuka matanya kembali karena bunyi notifikasi dari ponselnya.

Ok, aku kesana. Balas Reta. Kemudian tak sampai satu menit, suara ketukan pintu terdengar di kamar Aleta.

"Masuk!" Seru Aleta. Begitulah, karena rumah Reta dan Aleta berdampingan jadi tak butuh waktu lama sahabatnya itu bisa sampai di kamarnya. Wanita berambut pendek itu melangkah ke arah Aleta dan duduk dipinggiran ranjang.

"Mau ngomong apa Al? Aku belum selesai bikin skripsi soalnya," Ujar Reta jujur. Aleta juga mengerti bahwa sahabatnya itu sibuk lantaran banyak tugas yang harus ia kerjakan. Saat ini Reta masih kuliah karena mengambil jurusan kedokteran, memang membutuhkan waktu cukup lama untuk bisa mendapatkan gelar "dr".

Aleta kemudian mendudukkan dirinya dan menatap sahabatnya itu sejenak sebelum bertanya. "Davin sama Damian itu... saudara?"

"Iya, kenapa?" Kata Reta dan bertanya kepada Aleta. Kenapa tiba-tiba sahabatnya itu membahas mereka berdua.

"Kamu kok gak bilang kalo mereka itu saudara??" Jerit Aleta akhirnya. Wanita itu melempari Reta dengan bantal.

"Aduh, sakit bego!" Wanita itu mengaduh dan mengelus hidungnya yang mancung. " Lagipula kamu kan gak pernah nanya? Jadi kupikir kamu udah tahu" Sambung Reta dan membuat Aleta menunduk lesu membenarkan ucapan wanita itu. Sebetulnya Aleta tahu kalau nama akhir Davin dan Damian sama, tetapi wanita itu tak pernah mengira jika mereka adalah saudara. Ia hanya berpikir mungkin saja itu hanyalah kebetulan. Apalagi wajah mereka yang tidak mirip sama sekali.

"Mereka itu saudara seayah beda ibu. Ibunya Damian meninggal waktu ngelahirin dia, terus setahun kemudian ayah Damian menikah sama adik iparnya." Cerita Reta.

"Turun ranjang?" Celetuk Aleta dengan ekspresi terkejut mendengar penuturan sahabatnya barusan. Reta sangat gemas menyadari Aleta yang sepertinya ketinggalan informasi itu, memangnya selama ini dia hidup di planet mana?

Wanita itu kemudian memajukan jari telunjuknya lalu menyentuh kening Aleta dan mendorongnya. "Kemana aja kamu selama ini? Berita itu kan booming banget pas kita SMA."

"Ya kan aku gak suka ngerumpi kaya kamu..." Balas Aleta sambil mengerucutkan bibirnya. Wanita itu paling gak suka dengan yang namanya bergosip. Daripada membicarakan orang lain, Aleta lebih memilih membaca buku ataupun novel klasik kesukaannya. Itu lebih bermanfaat menurutnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Wouldn't You Love a BiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang