D U A

16 4 1
                                    

Aldrich POV

Hari ketiga gue memasuki sekolah di Jakarta Internasional High School,sebenernya gue nggak tertarik sekolah disana,tapi karna papa gue maksa gue turuti aja.
Padahal gue sudah kekeuh sama keputusan gue bakalan sekolah di SMA Nusantara,kalo sekalinya papa gue bilang disana nggak bisa diganggu gugat lagi.
Dan mulai sekarang gue suka sekolah disana,bukan karena sekolahnya yang terkenal dengan kepintaran siswa siswa nya atau murid yang kebanyakan berkaca tebal.
Justru karena cewek yang akhir akhir ini selalu melintas di pikiran gue.
Cewek itu adalah Arabella.
Sekaligus teman sebangku gue.
Gue suka aja jailin dia,disaat dia marah bukannya gue takut atau apalah,tapi karena saat dia marah keliatan lucu,menggemaskan.

Bella POV

"Bella"ucap gadis itu memanggil namanya
"Apa?"jawab gue
Gue sebenernya tau apa yang bakalan dia ucapin,apalagi cobak kalo bukan minta tugas yang kemarin dikasih oleh Bu Ani.
"Mint...
Belum selesai dia menyelesaikan ucapannya, gue sudah duluan kasih bukunya. Temen sebaik ini langka loh ada di dunia.

Gue kaget bukan Aurel yang mengambil buku itu melainkan cowok yang selalu bikin gue naik darah.

"Pinjem"ucap cowok itu
Aiss siapa dia minjam minjam punya orang sembarangan
"Enak aja gue tuh ngasih Aurel bukan ngasih lo!"ucap gue dengan nada tinggi
"Rel gue pinjem sebentar ya?"tanya nya pada Aurel
Lah kok nanya ke Aurel sih? Yang punya buku itu siapa?
"I-iya"ucap Aurel gugup
"Rell kok dikasih sih?"tanya gue ke Aurel
"Kasih apa?"
Kok malah nanya balik sih?
Jadi dia asal jawab dong?
Waduh pengen gue tabok nih anak.

Author POV

"Bell.. maaf ya,gue beneran gak tau"ucap gadis itu tak henti hentinya mengucapkan kata maaf.
Bella tidak menjawab ucapan temannya itu,mendengarkan saja tidak,entah berapa kali dia sudah bilang maaf kepadanya.
"Bell jangan marah dong,gue beneran nggak tau,gue terlalu terpesona sama dia,gantengnya itu loh,bikin hati gue meleleh"ucapnya
Ganteng dilihat dari mana nya cobak,dari lubang sedotan?
Aneh memang,semua siswi kagum dengan wajah cowok itu,tapi tidak dengan Bella, ya kali Bella suka sama cowok kek gitu. 
Bella pergi meninggalkan Aurel, tak ingin menjawab ucapan temannya itu,yang kerjaannya menghalu saja.

****
Kring kring kring

Bel pulang sekolah sudah berbunyi, Bella masih mebereskan buku buku yang berserakan di atas mejanya
"Bell lo masih marah Sama gue?"Tanya Aurel
"Nggak lah,mana mungkin gue bisa marah sama lo lama lama"jawabnya
"Lo pulang sama siapa?"Tanya Aurel

"Sama gue"ucapan cowok disebelahnya tiba tiba
"Oh lo pulang sama dia bell?"Tanya Aurel
"Ya"ucap aldrich
Bella baru mau menjawab tapi keduluan Aldrich.
Bella masih bingung,kenapa tiba tiba cowok ini ngajak pulang bareng menyetujuinya saja Bella belum.
"Ya udah gue duluan ya Bell"ucap Aurel meninggalkan keduanya

"Gue nggak mau pulang sama lo"
"Buruan,gue tinggal beneran baru tau rasa"
Sebenernya Bella tidak mau pulang dengan cowok itu,tapi setelah dipikir pikir boleh juga.
Lagian juga abangnya ada jadwal basket sekarang.

Mereka berdua berjalan menyusuri koridor sekolah banyak para siswi menatap mereka berdua,Bella hanya membalas dengan senyuman khasnya.
"Bro.."ucap cowok itu memanggi Aldrich yang tiba tiba sudah berada dibelakangnya.
"Pacar baru nih?,wihh mentang mentang wajah tampan punya mantan gebetan banyak banget bro"lanjutnya
"Kali ini gue serius"jawab Aldrich
"Gue dukung Lo"ucap cowok itu sambil menepuk pundaknya pelan.
Bella tidak mengerti apa yang dibicarakan mereka berdua, peduli amat dia.

Sampai ditempat parkir
"Buruan naik"
"Lo niat nggak sih nganterin gue pulang?"
"Gue tinggal"
Ada ya cowok nyebelin kek gini,pikir Bella

Dalam perjalanan hanya suara motor yang berlalu lalang dijalan.
"Aldrich kenapa lo tiba tiba ngajak gue pulang bareng?" Tanya Bella memulai pembicaraan
"Nggak usah gr"
Siapa yang gr cobak,orang gue nanya.gumam Bella
"Gue denger"
"Baguslah kalo lo denger jadi telinga lo masih berfungsi!"

"Turun di pos depan aja"ucap Bella
"Gue anterin sampe rumah"
"Nggak usah,gue bisa jalan kaki,nggak terlalu jauh kok"
Aldrich menepikan motornya tepat di depan pos yang dibilang Bella tadi.
Belum sempat Bella bilang makasih kepada cowok itu,tapi sudah keduluan pergi.
Bella meninggalkan tempat pos tadi,ngapain lama lama disana,nggak punya kerjaan banget.
Sebenernya Bella bukan tak ingin mengajak Aldrich mampir kerumahnya.
Lama lama dia bisa dituduh yang nggak nggak sama abangnya.

Lama lama dia bisa dituduh yang nggak nggak sama abangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arabella Quinza🖤


Maaf part-nya agak pendek

Jangan lupa vote dan coment ya guys.

Ditunggu chapter selanjutnya🖤












Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HATE BUT LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang