(4) Maju!! Klub Penelitian Ilmu Gaib

46 3 0
                                    

Bagian 1

“Rias-senpai, kami sudah menutupi sekolah dengan perisai raksasa. Dengan ini, kecuali hal yang terlalu hebat terjadi, takkan terjadi kerusakan diluar.”

Saji melaporkan situasi terkini pada Buchou. Kami, Klub Penelitian Ilmu Gaib dan OSIS, sudah berkumpul di taman yang terletak tepat di depan Akademi Kuou. Hanya Kiba yang tidak ada. Dimana kamu Kiba........Irina yang terluka sudah dibawa ke rumah Kaichou. Dia menghindari skenario terburuk berkat kekuatan Asia. Saji dari OSIS menjelaskan tentang perisai pada Buchou. Mungkin karena tamparan yang kita dapat tadi, dia berdiri secara tak alami. Menurut ceritanya, Kaichou dan Shitori Souna-senpai sudah mengumpulkan semua anggota OSIS dan menaruh perisai raksasa di sekolah setelah mendengar situasinya dari Buchou. Itu jaga jaga untuk mencegah kerusakan menyebar ke arah luar. Lawannya adalah salah satu pemimpin Malaikat Jatuh yang muncul dalam buku Injil.

“Ini untuk menekannya sampai minimum. Jujur saja, kalau Kokabiel bertarung dengan serius, bukan hanya Akademi ini, namun seluruh kota akan lenyap. Selain itu, dia sudah bersiap siap. Para budakku sudah melihat dia melepaskan kekuatannya di wilayah sekolah.”

Wha......! aku dibuat membisu oleh ucapan Kaichou. Apa kamu serius!? Kita sedang membicarakan hal sebesar itu!? Jadi artinya seserius itu........dia benar benar pemimpin Malaikat Jatuh merepotkan! Dia akan menghancurkan kotaku karena dia ingin berbuat semaunya, yakni memulai perang!? Jangan melucu! Jangan main main kau Malaikat Jatuh sialan! Takkan kubiarkan kau berbuat sesukamu! Aku hanya ingin hidup dan menikmati keseharianku di kota ini dengan Buchou, Asia, dan semua orang! Kemarahanku mencapai MAX, dan kaichou terus menjelaskan.

“Budakku dan aku akan terus menempatkan perisai untuk mengurangi kerusakan. Aku ingin meminimalkan kerusakan sekecil mungkin........tapi sulit untuk mencegah sekolah kita mendapat kerusakan. Tapi kelihatannya kita harus lakukan karena pemimpin Malaikat Jatuh yang bergerak.

Kaichou menyudutkan matanya dan menatap arah sekolah dengan mata berisi kebencian. Dia mungkin mengarahkannya pada Kokabiel. Berarti sudah dipastikan kalau sekolah akan hancur lebur. Sekolah.......tempatku belajar........

“Terima kasih Sona, kami akan lakukan sisanya dari sini.”

“Rias, musuh kita adalah monster dengan kekuatan jauh diatas kita. Masih belum terlambat. Kita harus hubungi Onii-sama mu......”

Buchou menggeleng kepalanya.

“Kamu juga tak memanggil Onee-sama mu.”

“Onee-sama ku.......Onii-sama mu sangat menyayangimu. Sirzechs-sama pasti akan bergerak, jadi.....”

“Aku sudah memberitahu Sirzechs-sama.”

Akeno-san mengatakannya pada Kaichou dan Buchou.

“Akeno!”

Buchou mengkritiknya. Tapi Akeno-san memasang ekspresi marah.

“Rias. Aku tahu kalau kamu tak mau membuat masalah bagi Sirzechs-sama. Ini terjadi di wilayahmu. Di markasmu. Dan itu terjadi setelah masalah keluarga. Tapi lain ceritanya kalau pemimpin Malaikat Jatuh muncul. Itu masalah yang sama sekali tak mampu kamu selesaikan. Mari meminjam kekuatan Maou.”

.......Ini pertamakalinya melihat Akeno-san memarahi Buchou. Tapi, seperti yang kuduga, Akeno-san memanggilnya “Rias” sepanjang waktu pribadi dan berbicara normal padanya. Buchou sepertinya ingin mengatakan sesuatu. Namun dia hanya menarik nafas panjang dan mengangguk. Akeno-san tersenyum kembali seperti biasanya setelah melihat Buchou.

High School DxD Vol. 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang