1. Tamara Meisalia Danuarga

43 6 1
                                    

Deru motor terdengar memasuki gerbang sma Danuarga. Motor ninja itu terparkir rapi lalu pengemudi turun dari motor. Para siswa dan siswi yang berlalu lalang di sekitar tempat itu yang mulai ramai langsung kabur dan menjauh saat si pengemudi motor itu melepas helmnya.

Dia Tamara Meisalia Danuarga. Siapa yang tak kenal Tamara, Tama si bad girl kejam dan pentolan sekolah. Tak ada yang berani menatapnya apalagi menyapa dia, para siswa dan siswi selalu menundukkan kepalanya atau memilih kabur dan menjauh saat Tama lewat, sebisa mungkin para siswa apalagi siswi menghindar dari Tama jika mereka ingin selamat.

#####

Pagi ini cuaca sangat cerah. Tapi ... Suasana di kelas 12 IPA 3 tak secerah cuaca pagi hari ini, suasana yang mencekam, para siswa dan siswi di kelas mengumpat dalam hati mereka karen mereka harus sekelas dengan Tama.

Sungguh kesialan bagi mereka, di hari pertama mereka masuk sekolah memasuki tahun ajaran baru harus mendapat kejutan 'istimewa' karena sekelas dengan si bad girl kejam yang tidak punya perasaan.

Semua orang di sekolah SMA Danurga tahu, bahwa selama 2 tahun belakangan ini, Tama selalu membantai dan membully para murid, senior, junior mau pun satu angkatan, semuanya kena. Tidak ada yang bisa lolos dari genggaman seorang Tama. Sedikit saja membuat masalah dengan Tama, habislah kau....

Para murid di kelas menghela nafas lega untuk sementara saat seorang guru datang. Mereka tahu, jika ada guru datang dan memulai pelajaran, Tama akan serius belajar dan tidak akan membully mereka.

Yeah... Walau pun Tama bad girl, tapi dia sangat rajin belajar dan tekun. Tapi saat jam plajaran habis, Tama akan kembali menjadi singa yang lapar.

Jam istirahat pun tiba. Tama memasukkan bukunya ke dalam tas, lalu keluar dari kelas menuju kantin. Tama berdecak malas saat melihat kantin yang penuh. Dia mimilih pergi ke gudang belakang sekolah untuk tidur.

Tama mengernyit mendengar suara teriakan dan isakan seseorang dari arah belakang gudang, Tama penasaran dan menghampiri suara itu.

Tama menggelengkan kepalanya melihat seorang siswi yang sedang di gunting rambutnya oleh 2 orang siswi lainnya. Tama menghampiri mereka, tanpa banyak bicara, dia menjambak rambut kedua siswi ang membully itu. Dia membanting kedua siiswi itu membuat mereka mengerang kesakitan.

Tama menyeringai lalu menoleh pada siswi yang tadi di bully. "Kau! Pergi sana!" ketus Tama. Siswi itu mengangguk dan menggumamkan terima kasih pada Tama lalu pergi berlari meninggalkan Tama.

Tama tersenyum dan mengambil gunting yang tadi terjatuh di tanah. Kedua siswi itu jelas sekali ketakutan setengah mati.

Tama menjambak rambut panjang siswi itu lalu berkata, "Rambutmu sudah panjang, apa perlu aku gunting juga?"

"Ah! Please... Jangan..." mohon siswi itu.

Tama tersenyum miring lalu menggunting rambut siswi itu dan membuat siswi itu menjerit, "Kumohon lepaskan aku, jangan lakukan ini padaku Tama."

Tama tidak peduli dan menulikan telinganya lalu mencekik siswi itu. Tama tidak sadar bahwa siswi yang satunya lagi sudah kabur entah ke mana.

Tama menggunting baju siswi itu, dia menggoreskan gunting yang ada di tangannya dari mulai dada sampai ke perut siswi itu, dia membuat ukiran abstrak di perut 'mainannya' ini dengan senang hati.

Siswi itu tidak bisa apa-apa lagi, dia merasakan sakit dan sesak untuk bernafas karena Tama mencekik lehernya sangat kuat. Kini perut siswi itu penuh dengan darah, Tama tersenyum melihat karyanya lalu melepaskan cekikannya, dia tidak mau siswi itu mati. Tapi dia mau melihat 'mainannya' trauma dan takut padanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Struggle of Bad Girl and PsycologistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang