1

311 27 1
                                    

Pagi yang cerah di kota seoul, kondisi udara yang sangat segar dengan burung burung yang berkicauan terbang kesana kemari, menemani aktivitas seorang pria yang terlihat sudah rapi dengan seragam sekolahnya, ia terlihat sedang menyusun kotak bekalnya.

"Yohan, sudahkah kau membereskam kamar tidurmu?"

"Sudah Bu, jika ibu akan bertanya tentang menyapu halaman rumah, itupun juga sudah kukerjakan tadi pagi sekali saat aku baru bangun"

Orang tua paruh baya itu mendekati anaknya seraya membelai rambut anaknya dengan sayang, "anak yang sangat rajin, ibu bangga melahirkanmu" diciumnya pipi anak itu oleh si ibu. "Dah sana cepat berangkat, keburu telat nanti dihukum ibu ketawain kamu"

"Siap bu!" Yohan mencium tangan ibunya dan berpamitan untuk pergi ke sekolah.

Yohan pergi ke sekolah naik sepeda, bukan karena hemat biaya atau apa, keluarga yohan termasuk keluarga menengah keatas dan tidak pernah sampai kesusahan mencari uang. Ia hanya suka berolahraga, lagipula jarak rumahnya ke sekolah hanya sekitar 3km dan bisa ditempuh hanya dengan waktu singkat dengan mengendarai sepeda. Yohan biasa menghampiri temannya dulu, namanya Minhee. Lelaki yang tingginya +-182cm itu juga sama hobinya berolahraga, dengan tingginya yang sudah setinggi itu tapi dia masih suka bersepeda, tidak kaget bahwa tinggi badannya masih terus bertumbuh. Benar benar membuat banyak orang iri.

"Han, tumben kau agak telat menghampiriku, hampir saja kau aku tinggal! tadi kak Yunseong menawariku tumpangan didepan rumah hahahaha" Kata minhee sambil melihat Yohan dengan matanya yang menyipit seperti bulan sabit saat tertawa.

"Halah kau mana tega meninggalkanku berangkat naik sepeda sendirian Mini! Aku tau betul kau tidak tegaan anaknya, apalagi anak tampan sepertiku pasti banyaj yang mengincar yakan? Kau pasti takut aku diculik. Diculik Ariana Grande misalnya hahahaha" balas Yohan tak kalah menyebalkannya.

"Ariana gundulmu kui han! Dicolong bandarwuhi kali ahh maksudmu biar kaya Bima sama Ayu di cerita KKN DANCING VILLAGE" canda minhee dengan tawanya yang menjengkelkan.

Yohan hanya mempoutkan bibirnya sambil terus mendengar ocehan minhee yang sangat tidak bermutu itu, 'sabar yohana... Meladeni minhee hanya akan membuat kerutan di wajahmu bertambah, ayo semangat ceria pagi' Ucap yohan dalam hatinya.

Mereka terus mengayuh sepeda menuju sekolah hingga tiba tiba ada motor sport yang melaju lumayan kencang dan tidak sengaja menyerempet Yohan, karena posisi yohan memang yang disebelah kendaraan lewat sedangkan minhee di sebelah terotoar jadi ia aman.

"Woy sialan berhenti lo!!!" Teriak minhee spontan sambil turun dari sepedanya dan bergegas membantu yohan berdiri. Ia membersihkan celana dan baju Yohan dengan menepuk nepuknya.

"Are you okay han? Astagaa! Lihat lututmu berdarah bagaimana inii mana ini masih lumayan jauh dari sekolaah" panik minhee sambil menoleh ke kanan kiri mencari cari cara untuk menyelesaikan masalahnya. Itulah minhee, orang yang sangat rempong namun tulus bersahabat dengan yohan.

Yohan hanya tersenyum sambil membersihkan seragamnya dengan menepuk nepuk, ia lalu memandang minhee. "Tak apa mini, ini belum seberapa dariapda aku patah tulang saat salah pose latihan taekwondo ku" katanya sambil meyakinkan minhee

"Tapi lihatlah ini penampilanmu sangat kotor! Ak" minhe belum selesai bicara, mereka menoleh ke sumber suara motor yang mendekati mereka. Ternyata ia pengendara yang tidak sengaja menyerempet yohan.

"HEH MAS! LIHAT LIHAT DONG KALO NAIK MOTOR! GAKASIAN APA SAHABAT SAYA JATUH GELINDINGAN GAK ELIT BEGINI? MANA SERAGAMNYA KOTOR BANGET LAGI!!! AYO TANGGUNGJAWAB!" minhee langsung bicara ngegas ke orang yang barusaja turun dari motornya itu dan berdiri di hadapan minhee juga yohan.

"Maafkan aku, aku sangat terburu buru tadi, tapi sekarang pun sudah telat jadi percuma, aku akan bertanggungjawab tenang saja, ini memang salahku aku mohon maafkan aku" kata orang itu dengan menatap mata minhee yohan bergantian sambil memelas.

"Yohan buruan jawab ih!" Desak minhee

"Iya gue maafin kok, lain kali hati hati ya kalo berkendara, untung gue gapapa lagi, mana minggu depan ada tournament taekwondo lagi huffft"

Pria yang bersalahpun menatap iba kepada yohan dan memegang pergelangan tangan kanan yohan, "aku akan bertanggungjawab tenang saja, aku akan mengantarmu ke sekolah dan akan membiayaimu berobat setelah ini, aku janji" katanya meyakinkan

Yohan menatapnya sekilas lalu tersenyum manis, "terimakasih tapi itu tidak perlu. Aku bisa sendiri kok" sambil melepaskan tautan tangan mereka, namun pria satunya malah semakin menarik tangan yohan dan menyuruhnya naik ke motornya.

"Ayo aku antar" katanya final

"Tapi? Akukan bareng minhee!" Kata yohan saat sudah duduk di jok belakang motor sport itu.

Tidak mendengar jawaban malah pria itu langsung mengegas motornya dan pergi meninggalkan minhee sendirian di pinggir jalan raya.

"Lah sialan, kok aku ditinggal sendirian sih? T^T terus ini sepeda yohan gimana coba? Mana udah telat lagi.. huwaaa mama what should i do?" Rutuk minhee dengan mata berkaca kacanya.

Brummmmmmmmm

Minhee menoleh dan melihat ada lelaki yang menggunakan lagi lagi motor sport. Hari ini minhee cukup badmood dengan segala macam motor sport, ia berencana melanjutkan mengayuh sepedanya namun tertahan dengan suara motor yang berhenti didepannya. Minhee melihat lelaki itu melepas helmnya dan alisnya berkerut bingung. Siapa dia?

"Umm maaf mengganggumu, perkenalkan aku Junho temannya seungyoun, aku disuruh dia menjemputmu disini karna tadi ada um insiden tidak menyenangkan?" Katanya pelan pelan dan sopan ke minhee, sangat berbeda dengan temannya tadi yamg menarik yohan seenaknya.

"Oh jadi nama orang tidak sopan tado seungyoun? Astaga kasihan sekali yohana ku ditarik paksa dengan keadaan luka dan memar di sekujur tubuhnya" kata minhee mendramatisir.

"Benarkah separah itu? Astaga anak itu benar benar barbar"

"Yaa! Temanmu itu sangar barbar! Ajari dia tata krama di jalan raya!" Minhee ngegas lagi

"Baiklah nanti akan kusampaikan, jadi maukah kau naik kesini? Aku akan mengantarkanmu kesekolah, setelah aku pastikan seragam sekolah kita sama, jadi sudah pasti kita satu sekolah bukan?" Ucap junho dengan senyum menawannya.

Minhee yang disenyumi seperti itupun langsung salah tingkah dan mengangguk malu malu. Junho hanya memandanginya polos namun dalam hatinya mengatakan bahwa minhee sangat menggemaskan!

Minhee naik ke boncengan junho, sebelum junho mengegas motornya minhee bertanya pada junho "tunggu dulu, bagaimana nasib sepedaku dan juga milik yohan?" Tanya minhee dan secara tidak sadar lengannya memeluk pinggang junho karna junho lumayan ngebut.

"Tenang saja, sudah diurus" katanya singkat. "Tapi kau taruh dimana nanti?" Tanya minhee masih kepo.
"Aku taruh dibengkel dulu untuk sepeda temanmu, dan aku taruh dirumahku untuk sepedamu" katanya final. Minhee hanya bisa ber ooh ria.

" Tunggu dulu, kalau sepedaku dirumahmu, bagaimana aku mengambilnya?" Tanya minhee. "Tentusaja kau kerumahku dulu" jawabnya. Minhee hanya mengangguk dan tidak lama kemudian mereka sampai area sekolah.

"Terimakasih banyak junho! Kalau tidak ada kau, pasti aku sudah menangis dipinggir jalan" :3

"Santai saja, lagipula apa salahnya saling membantu yakan? Oh iya bolehkah aku meminjam ponselmu?"

"Tentusaja, nih" minhee memberikan ponselnya

Junho terlihat sedang mengetikkan sesuatu di ponsel minhee dan menyerahkannya kembali, "nih, aku menaruh nomorku disana, kalau ada apa apa tinggal hubungi aku saja oke?" Ucap junho sambil berlalu mendahului minhee. "Sampai bertemu nanti!" Katanya sambil melambaikan tangan ke minhee.

Minhee yang diperlakukan seperti itu hanya bisa bengong dan berkedip kedip lucu. Lalu ia segera melanjutkan langkahnya ke ruang kelasnya. Tiba tiba ia teringat sesusatu, "dia bilang sampai bertemu lagi, berarti abis ini dia nemuin aku lagi dong? Astagaa minii kenapa harimu saat ini sangat random" monolognya dan masuk kedalam ruang kelasnya.

I'm Here for You • Seunghan ft Hwangmini •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang