ALEANA ARNOVEA

8 1 0
                                    

Gadis cantik yang sering disapa aleana ini tengah asik bermain dengan lily kucing kesayangannya. Seketika prepensi sang mama  mengalihkan fokus alena terhadap kucingnya. Naura sang mama mengahampiri putri tunggalnya denagan disertai senyuman manisnya

" aleana sudah makan " tannya semabari mengelus lembut surai alena. Aleana mengangguk pelan sembari tersenyum . Naura membalas senyuman alena lalu tiba-tiba raut wajahnya berubah menjadi sendu.

Aleana yang melihat perubahan mimik wajah sang mama, merasa pasti ada sesuatu yang ingin dibicarakannya

" mama kenapa " tanya aleana selembut mungkin " mamah mau bucara sama aleana yah? Lanjutanya lagi,  naura tersenyum hangat ketika pertanyaan itu keluar dari bibir sang buah hati.

" kalo mamah ajak aleana buat pindah rumah mau? "  tanyanya yang seketika membuat aleana membolakan matanya karena terkejut. Maksud mamahnya ini apa?  Apakah  mamahnya lupa bahwa suaminya baru meninggal sekitar tiga minggu yang lalu. Apakah mamahnya ingin melupakan semua kenangan yang ada dirumah ini? 

"ta. tapi kenapa mah" tanya alean masih dengan ekspresi terkejutnya

"apa mamah mau melupakan sosok papah begitu aja" lanjutnya

"jawab mah" desak alean ketika meliahat naura hanya terdiam sedari tadi.

Bukan itu yang dimaksud naura. Sama sekali bukan ia hanya tidak ingin berlarut larut dalam kesedihan.
Ia hanya ingin memulai kehidupan barunya bersama sang putri. Ia hanya ingin fokus merawat aleana dan menerusakan perusahaan yang ditinggalkan oleh sang suami, kalau ia dan aleana terus berada dirumah ini ia yakin bahwa ia akan selalu mengingat suaminya. Sedangkan ia masih punya aleana yang harus dijaganya dengan sebaik mungkin.

" sayang. Buakan itu maksud mamah"
Jawabnya sembari mengelus surai aleana

" lalu "

"mamah hanya tidak ingin berlarut larut dalam kesedihan. Sudah cukup mamah mengabaikan mu karena mamah sangat amat terpukul ketika kehilangan papah kamu. " naura tersenyum manis meskipun sekarang sudah ada linangan di pelupuk matanya

"tapi ke-kenapa harus pindah hiks~ rumah hikss~ segala"tanya nya

" karena mamah yakin, kalau kita masih tinggal dirumah ini. Kita pasti takan pernah mengiklaskan kepergian papah kamu" jawabnya

Aleana terdiam. Mungkin kalau ada benarnya juga jawaban sang mamah kalau ia masih tinggal ditempat yang amat banyak kenagannga bersama sang papa.  Ia akan susah untuk menghiklaskan kepergiannya

Aleana tersenyum lalu mengangguk mengiyakan ajakan sang mamah untuk pindah.. Naura tersenyum haru  lalu langsung merengkuh sang putri kedalama pukan hangatnya

"tapi mah!  Emangnya kita mau pindah keman" naura melepaskan pelukannya

"kebandung sayang!  Mau kan? Jawabmya lembut.

" iya aleana mau mah"


euphoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang