#00

11 2 3
                                    

"Oo ini ya muka cewek ganjen." Sontak perhatian para pengunjung restoran tertuju pada perempuan bermakeup tebal itu, sedangkan yang diajak bicara terlihat acuh dan sibuk berbicara dengan seseorang diseberang sana.

"Eh lo diajak ngomong denger gak sih," ucap salah satu perempuan yang tak kalah tebal makeupnya. Icha yang merasa terganggu pun segera melihat sumber suara. Ternyata orang yang membuat keributan itu ada didepannya. "Lo ngomong sama gue?" tanya Icha heran. Dia bahkan tidak mengenal siapa ketiga perempuan yang berdiri dihadapannya dengan makeup tebal itu. Seingatnya tante-tante teman mamanya tidak ada yang menggunakan makeup tebal dan tak punya sopan santun seperti mereka. Lihatlah pengunjung disini bahkan merasa terganggu dengan ketiga perempuan yang sedang membuat keributan dengan Icha.

"Ternyata selain sok polos lo jg budek ya jadi makin pengen gue cakar tu muka. Iyalah bloon, gue ngomong sama lo," lanjut cewek yang berdiri di depan Icha. "Ooh," balas Icha acuh dan kembali meminum minumannya.

"Lo budek beneran atau gimana sih," Syela yang sudah geram langsung menarik tangan Icha untuk berdiri menghadapnya. Untung saat itu Icha sudah selesai minum sehingga ia tidak mendapat risiko bajunya kotor saat ditarik secara paksa.

"Lo mau apaan sih ganggu orang aja dan maaf gue gak kenal kalian ya salah orang kali," balas Icha dengan emosi. Bagaimana tidak ketiga orang ini benar-benar mengganggunya disaat ia sedang bersantai sedirian di cafe.

"Denger ya mata gue itu gak pernah salah liat orang. Gue masih inget muka-muka pelakor kaya lo itu." Benar-benar tidak habis pikir. "Hah pelakor? Gue aja gak kenal siapa lo jadi gak usah sok kenal deh," ucap Icha kebingungan. Bagaimana bisa dia dicap pelakor sedangkan dia saja sudah memiliki pacar.

"Inget ya jadi cewek itu gak usah kecentilan dan jangan lo deketin Kelvin lagi." Sontak Icha tertawa keras sambil memegang perutnya disaat salah satu perempuan itu menyebut nama Kelvin.

"Hahaha pantes aja gue gak pernah dikenalin sama pacarnya ternyata modelannya kaya gini." Icha tak peduli lagi keadaan sekitarnya. Ia kembali berbicara namun tidak dengan gerombolan cewek bermakeup tebal itu melainkan dengan seseorang yang sejak tadi ia acuhkan.

"Kak kalo punya pacar itu dijaga yang baik. Kalo perlo diiket biar gak kabur nerjang mangsa. Gue rela kok kak kalo lo jomblo nanti gue cariin deh cewek baik-baik. Apaan coba lo pacaran sama tante-tante gatel kaya gini." Sontak kata-kata Icha itu membuat kaget kakaknya.

"Lo ngapain ladenin tu cewek cepetan pulang biar tu cewek gue yang urus," balas suara di seberang sana. Dari tadi memang Icha sedang ditelepon kakaknya untuk menanyakan dimana keberadaan adiknya tersebut siang hari ini. Tak disangka saat sedang mendengarkan kakaknya mengomal karena ia keluar tidak izin tiba-tiba ada ketiga perempuan yang entah datang dari mana menambah rusak mood Icha.

"Haduh kakak gue baik banget sih. Oh iya lo pada mencium bau-bau orang mau putus gak nih," ucap Icha menatap ketiga perempuan itu setelah mematikan panggilan video dengan kakaknya. "Lo jadi bahan taruhan kakak gue kah? Jatuh banget standar cewenya. Lain kali gue harus ikut campur sih kalo dia mau cari pacar," tambah Icha sembari membawa minumannya kelur dari café.

"Lo Lo kalo ngomong jangan ngasal ya. Mana ada Kelvin punya adek kaya lo." Sepertinya mereka tidak akan dengan mudah percaya dengan perkataannya. Tidak heran bahkan bestie Icha di sekolah pun baru mengetahui fakta tersebut beberapa hari lalu.

"Kelvin Gira Narendra itu kakak gue dan perkenalkan nama gue Richa Syana Narendra lo bisa panggil gue Icha," ucap Icha memperkenalkan diri. Sontak ekspresi ketiga cewek itu berubah drastis, terkejut. Keluarga Narendra memang tidak pernah mempublish kebersamaan mereka, tapi siapa yang tidak tahu nama itu. Bahkan tanpa nama keluarganya orang-orang terutama siswa-siswi SMA pasti mengenal Icha. Siswa cantik, berprestasi, dan juga memiliki pacar populer.

"Gak usah ngada-ngada ya lo. Kelvin itu gak punya adik perempuan punyanya itu adik laki-laki," bantah Syela, pacar Kelvin. "Ya udah kalo gak percaya," ucap Icha acuh dan kembali melanjutkan langkah keluar café. Adik laki-laki yang dimaksud Syela itu benar adanya. Icha merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dan adik laki-laki yang dimaksud adalah Lilo. Kelvin memang lebih sering mempublish bermain dengan Lilo yang baru berusia 10 tahun.

Icha dibuat geram karena orang yang ditunggunya tak kunjung datang dan ditambah lagi ketiga cewek bermuka tebal itu masih setia berdiri di dekat Icha. Setidaknya ia masih bisa bersyukur karena membawa airpod dengan itu ia tidak terlalu terganggu dengan keberadaan ketiga mahlok astral tersebut.

"Lo kok lama banget sih. Udah mau karatan nih gue," ucap Icha setelah melihat sosok yang ditunggunya mendekat. Tujuan Icha keluar siang hari ini adalah bertemu pacaranya, Dio.

"Maaf tadi urusannya tambah banyak. Eh Syela lo kok ada di sini?" tanya Dio kaget melihat Icha berdiri ditemani Syela dan kedua temannya.

"Lo kenal sama dia?" tanya Icha terkejut. "Seharusnya gue yang tanya. Lo kok disini? Atau jangan-jangan lo juga digodain sama cewek ini ya," balas Syela sambil melirik Icha.

"Lo kalo ngomong dijaga. Gue kesini mau nyamperin Icha, pacar gue!!" tekan Dio tak terima.

"Simpenan lo berapa sih tadi Kelvin sekarang Dio. Udah deh ngapain juga lo ketemuan sama dia jijik tau gak. Mendingan sama gue," ujar Syela diahkiri dengan kerlingan mata.

"Yang jijik itu lo. Tadi nyuruh gue jauhin Kelvin yang katanya pacar lo kok sekarang gantian Dio. Gimana sih jadi cewek kaya cabe sana sini mau," balas Icha sengit. Sekarang Dio tau kenapa Icha sekarang berdiri di luar café dengan ekspresi menahan amarah. Dio sangat mengenal Icha yang tidak suka dengan hal-hal yang ribet dan berisik. Ditambah lagi tadi Dio datang terlambat, semoga saja Icha memaafkannya.

Dikatai dengan cabe yang sering kali berikan kepada cewe yang sana sini mau dengan semua cowo pun membuat Syela naik pitam. Tanpa aba-aba ia langsung menyerbu Icha. Namun usahanya sia-sia karena Dio segera tanggap menghadang Syela dari pacarnya. Sedangkan Icha hanya bersikap acuh tak sabaran untuk pergi dari hadapan Syela.

"Lo apa-apan sih. Sekarang lo dah tau kan siapa pacar gue jadi jangan ganggu kehidupan gue lagi dan jangan sekali-kali lo berniat menyentuh pacar gue lagi," ujar Dio pada Syela dan segera membawa Icha pergi.

Dio Gerta Adiptra merupakan siswa populer dan adik kelas dari Syela dan Kelvin. Dio dan Icha memang berbeda sekolah. Dio bersekolah di SMA Jaya Wijaya, sedangkan Icha bersekolah di SMA Triguna. Maka tidak heran jika Icha juga dikenal oleh beberapa murid di SMA Jaya Wijaya, tetapi sangat mengherankan kalau Syela tidak mengenali Icha. Bisa jadi mungkin Syela yang tidak pernah menganggap kabar kalau Dio sudah punya pacar.

Hari ini yang rencananya mau menghabiskan waktu mengobrol di café bersama Dio pun harus berakhir menyebalkan. 'Semua itu gara-gara Syela,' batin Icha kesal. Padahal akhir-akhir ini ia sangat susah untuk meluangkan waktu bersama pacarnya. 


^^ Hallo gaess, cuma mau ingetin buat jangan lupa kasih votenya dan share ke temen-temen kalian yaa, terima kasiiiihh ^^

ReturnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang