Semua mendadak menjadi gelap dan hampa begitu saja, terlalu hanyut dalam kelam yang tak berujung pada kehidupan. Tepat malam itu sekilas bayang bayang menyentuh langit-langit lagi, entah untuk keberkian kali. Nyata atau ilusi yang tercipta di kilas...
Tuk . Tuk . Berkali kali kepala Saka oleng ke arah jendela ruangan kelasnya. Salahkan dan maki saja ia yang sedang terkantuk-kantuk didalam mata kuliah wajib yang sedang bergulir saat ini.
Sesekali ia terbangun dan memaksa mata hitam nya menatap fokus pada penjelasan Dosen Pengampu mata kuliah yang berada di depan podium sekarang. Sampai ahirnya teman yang di samping meja tempat Saka menempat sadar akan benturan kecil pada jendela dengan kepala milik Saka. "Saka cuci muka sana lu, gue gamau ya kena lempar spidol sama Pak Mahmud dari depan gara-gara nggak bangunin lu" bisik Ghinan si pemilik rambut kelewat indah bak artis iklan shampoo ini.
Saka akhirnya bangkit dan segera menuju toilet untuk sekedar membasuh muka agar terlihat lebih segar, ya benar ia memang begadang tadi malam dengan adiknya si Dhika untuk menonton pertandingan Bola dari tim kesayangan mereka.
Kelas selesai lebih awal pagi ini, pukul 10.20 Wib pak Mahmud sudah berjalan dengan cepat menuju ruang dosen, sedang ada rapat sepertinya karena terlihat dosennya tersebut melihat jam tangan berkali-kali saat berjalan. Saka kembali ke dalam ruangan untuk mengambil barang-barang miliknya, kemudian merangkul kedua temannya untuk segera bergeser ke kantin mengisi amunisi cacing yang sedari tadi sudah berdemo di dalam perut mereka. Abimana berjalan di depan kemudian di susul dengan langkah santai milik Saka dan Ghinan.
~i wanna be billionare so f***** bad
Belum sampai ke bait selanjutnya lagu tersebut berubah menjadi sahutan dari suara lantang Abimana. " kenapa dek? Hah? Bentar abang pindah dulu di kantin lagi rame banget" ujarnya, kemudian dia beranjak menuju ruang kosong di luar kantin yang memang sedang sangat ramai. Tidak sampai 10 menit Abimana sudah kembali ke meja kantin dengan tatapan kebingungan dan wajah pucat nya. Kedua temannya kompak mulai bertanya satu persatu.
"Kenapa Na?" Tanya Ghinan sembari mengaduk es jeruk pesananya itu, "pucet banget muka kaya abis di putusin doi" terdengar kekehan dari Ghinan sebentar sebelum ahirnya terdiam karena Saka berbicara " kenapa Na? Si Abi sakit? Atau jatoh lagi dari motor?" Yaa si Abi adalah adik Abimana, namanya Abimanyu dia sudah berkuliah sama seperti dirinya. Hanya saja mereka berbeda jurusan serta fakultas. Adiknya memang kerap kali menginap di ruang UGD rumah sakit universitas karena kecerobohannya dalam mengendarai sepeda motor. " bukan Ka" Abimana menarik nafas sebelum melanjutkan " Abi barusan cerita, kakak temen akrabnya minta tolong untuk dicarikan perawat untuk teman Abi yang sekarang sedang dalam kondisi kurang baik, sejujurnya bukan masalah besar. Hanya saja Abi menceritakannya dengan nada teramat sedih dan memohon. Yah kalau diingat kembali memang cerita teman Abi itu sungguh tragis" dia tidak melanjutkan ceritanya, kedua temannya hanya ber Oh ria mendengar jawaban dari Abimana.
"Nah terus masalahnya kenapa sampe lu jadi pucet gini?" Ghinan kembali penasaran, Abimana hanya mengusap kembali rambutnya kemudian membuka pembicaraan. " Abi bilang, temannya itu 2 hari yang lalu nekat mau bunuh diri di apartemen nya sendiri. Makanya dia nyuruh gue buat secepetnya cari perawat atau siapapun yang bisa jagain dia disaat siang hari" manik mata ketiganya saling bertatapan penuh arti, " kenapa harus siang Na? Bukannya seharusnya dijaga waktu malem ya?" Tanya Ghinan tak sabaran. " malem hari dia gak akan ngelakuin hal bodoh Ghi, dia bakalan diem di kasur nya sambil baca buku apapun itu tanpa suara atau ekspresi sekalipun, tapi saat siang hari dia berubah menjadi liar tidak terkendali. Sering kali Abi dan teman-temannya menemukan gadis itu sedang menyayat lehernya atau paling tidak mengikat dirinya sendiri di balik kursi" sontak Ghinan dan Saka terkejut bukan main.
~~~
Hayoo siapa yang nyariin Ghinan, Abimana, sama Abimanyu :")
Ghinan Bagus
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Minggu ini warna merah, minggu depan warna apa ya rambut ini hmmm
Abimana Lee
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gamau nama samaan sama si adek, tapi keburu ditulis di akte lahir sama Papi Mami hhh yaudahlah mau gimana lagi.
Abimanyu Lee
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ini Abimanyu yah, kalo Abimana si abang, jangan ketuker soalnya beda. Abang ga bisa romantis kaya aku ke kamu hehe
Jangan lupa vote dan comment yaa, soalnya kritik dan sarak kalian para pembaca sangat membantu sekali untuk membuat aku berkembang dalam membuat tulisan :)
