Hallasan

1.8K 201 16
                                    

Hari-hari yang di lalui Ziyu dan Taehyung menjadi semakin suram. Dengan sikap Ziyu yang mengurung diri di rumah dan enggan keluar. Akibat kejadian lalu yang membuatnya takut ditanya tentang 'Anak' dengan orang yang ia temui.

Sebenarnya ketakutan ini tidak perlu, Taehyung sendiri pun telah menjelaskannya pada Ziyu tetapi Ziyu tidak mendengarkannya.

Perubahan sikap Ziyu yang semakin hari semakin mengesalkan membuat Taehyung rasanya enggan pulang kerumah. Pria itu sering tidur di kantor atau rumah Jihoo sesekali, dan beralasan banyak pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan.

Hari ini salju turun sedikit lebat, dan terbesit di pikiran Taehyung untuk mengajak Ziyu jalan-jalan. Sekedar mencari udara segar mungkin. Awalnya Ziyu tidak mau, tetapi karena dipaksa dan di ancam Taehyung bahwa dirinya akan marah jika ia tidak ikut, mau tidak mau Ziyu tidak dapat menolaknya.

o0o

Giginya gemerincing, merasa putus asa dari angin dingin yang tanpa henti menerpanya. "Aku seharusnya mengenakan pakaian yang lebih hangat," gumamnya dalam hati, mengepalkan tangan bersama hoodienya.

Ziyu berdiri di halte bus selama sekitar 20 menit, ia merasa membeku. Ketika wanita itu menunggu bus tiba, tiba-tiba "boo!" Ziyu berteriak,seseorang memyentuh pundakmu, dengan mengikuti rasa takut berbalik dan melihat ternyata itu suaminya, Taehyung. Dia tertawa kecil saat Ziyu memutar matanya ke atas, menggelengkan kepala nya.

"Apa yang membuatmu berfikir ini ide bagus untuk mengenakan Hoodie dan legging di cuaca 30 derajat seperti ini?" Tanyanya sambil menyilangkan kedua tangannya ke depan.

"Akan panas saat siang hari, aku tidak pernah menyangka akan sedingin ini," Ziyu beralasan, menyadari itu keputusan paling benar saat ini.

"Ziyu, ini masih pukul enam pagi, apa yang kau harapkan?" Taehyung menggeram. Ziyu mengangkat bahunya masih menggigil merasa dingin.

"Idiot..." dia menghela nafas berat, kemudian tiba-tiba saja, ada mantel berat tersampir di atas bahu ziyu. Wanita itu berbalik dan melihatnya hanya mengenakan kemejanya.

"te-terima kasih." Ziyu tersipu malu. Semua yang dia lakukan adalah tertawa dan membuat pipinya merah. Ziyu mencoba untuk menyembunyikan pipi dengan telapak tangannya.

"kau tahu aku dapat melihatnya. Kau malu?" ejekanya, bergerak lebih dekat dengan ziyu. Pipi Ziyu berubah menjadi gelap warna merah, merasa bingung oleh kehadirannya sekarang. Taehyung tertawa sambil mencubit rona merah Ziyu.

"Begitu lucu," serunya seraya mencubit pipi Ziyu gemas. Seringai muncul di wajahnya. Ziyu mengeratkan mantelnya, membuatnya semakin nyaman di tubuhnya.

Ziyu membalik badannya, mengganti topik pembicaraan, "kenapa kita harus naik bis?"

"Ingin saja, apa kau keberatan?" Taehyung mengusap surai hitam Ziyu.

Ziyu menggeleng dengan cepat, "tidak. Aku malah senang, bosan naik mobil terus."

Taehyung tersenyum, "aku sengaja mengambil cuti hari ini untuk membawa istriku ke suatu tempat."

Ziyu mengangguk senang.

"Kamu tidak kedinginan?" Ziyu melepas mantelnya tetapi ditahan oleh tangan Taehyung yang makin mengeratkan mantel itu pada tubuh Ziyu.

"Tidak apa-apa. Aku bisa mengatasinya." Dia membual saat dia berpose seperti seorang pahlawan super, yang membuat Ziyu tertawa terbahak-bahak.

Bus masih belum datang dalam sepuluh menit ke depan.

"Ayo pergi," seru Taehyung merasa sedikit tidak sabar.

"Dimana??" Tanya Ziyu heran karena Bus belum datang. Tangan Ziyu diseret olehnya dan mereka berdua tiba di kedai kopi terdekat saat hidung menghirup aroma candu biji kopi dan roti panggang.

Won't Let Go || KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang