Prolog

26 3 0
                                    

Pemuda itu terdiam dengan pedang yang berlumuran darah ditangan kanannya. Darah segar masih menetes di ujung pedangnya. Ia tak peduli dengan keadaan sekitarnya yang kacau. Hanya satu hal yang menjadi fokusnya.  Perempuan yang berada di singgahsana. Victoria, kekasihnya,  berada di tengah pusaran kekacauan ini

"Victoria my dear,"

"Maafkan aku Randal," isak Victoria, air matanya sudah membasahi pipi halusnya. Perlahan-lahan ia menghilang dan Randal tak bisa mencegahnya

"Menyerahlah kalian sudah kalah, berlututlah dihadapan raja sah kalian Raja Randalien," Teriak Hako salah satu Jendral perang terbaiknya

Satu persatu pasukan yang mempertahankan istana berlutut dihadapan Raja mereka, Raja yang seharusnya memerintah kerajaan Salsbuur. Randal terdiam, ini tak benar, ada sesuatu yang salah, Alexandria tidak ada, dan Victoria hilang begitu saja

"Hidup Raja Randal," teriak salah seorang

"Hidup Raja Randal," sorak sorai menyertai kemenangan pasukan Randal. Namun didalam hatinya ia gelisah, terlalu mudah dan seperti ada sesuatu yang tak ia ketahui

Kimie|5 Sep '19

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 05, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Majesty (On Hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang