Ch. 04 - Bird Strike (1/2)

1.3K 195 29
                                    

Yoongi pulang ke rumah dengan lunglai. Hari ini dia memiliki banyak pekerjaan yang menumpuk. Dia harus mengoreksi tugas akhir dari mahasiswa yang dibimbingnya. Dia membawanya pulang kerumah karena sepertinya dia tidak bisa berkonsentrasi lebih banyak di kantornya. Belum lagi sakit kepala yang menyerangnya beberapa waktu belakang membuat segalanya terasa begitu buruk. Beruntung ketika dia pulang suami bocahnya itu tidak berada disana dan kemudian Yoongi ingat bahwa Jungkook mengatakan dia memiliki pergeseran shift. dia akan ada di waktu malam-, bergantian bersama dengan Seokjin. Yoongi sebenarnya tidak suka ketika Jungkook mendapatkan shift malam hari karena dia tidak suka dengan pemikiran bahwa dia harus tidur sendirian tanpa pelukan beruang sang suami. Tapi tidak apa - apa, Jungkook mencintai pekerjaannya dan dia mendapatkannya dengan susah payah. Yoongi akan selalu menghargai apapun yang dilakukan sang suami. Lagipula, Jungkook kompeten dan hebat dengan tugasnya, Yoongi yakin dia akan selalu baik - baik saja disana. Seokjin juga ikut membantu-, kebetulan dia memiliki shift yang sama dengan Jungkook.

Yoongi mengerang. dia duduk dengan mata tertutup di sofa ruang keluarga. menghembus napas berat dan mentralkan kepalanya yang berdenyut. dia harus mengambil beberapa obat sakit kepala dan istirahat sebentar sebelum kembali memeriksa tugas anak bimbingannya.

Yoongi mulai bergerak untuk mencapai kotak p3k yang selalu di perbaharui oleh Jungkook. suami bocahnya itu selalu khawatir tentang kondisi tubuhnya yang memang terlalu rentan dengan penyakit hingga dia memastikan bahwa mereka memiliki obat - obatan yang cukup dan tersedia ketika Yoongi mendapatkan sesuatu di tubuhnya.

Yoongi mendesah, mengambil pil dan menuangkan air. dia meminumnya dengan baik dan tiba - tiba merindukan Jungkook. menunggu sebentar, dia mengeluarkan ponselnya yang kosong dan membuka aplikasi perpesanan. Melihat kontak Jungkook di bar paling atas dengan percakapan terakhir mereka dimana Jungkook izin pamit karena dia harus fokus dengan kerjaannya meski ada rengekan tak bersuara dari nada tulisannya.

"Ah.. malam ini harus tidur sendirian ya?" Dia menatap sayang kontak Jungkook sebelum kembali meletakkan diri di sofa. bergumam tentang betapa kesepiannya dia dan betapa dinginnya ruangan mereka yang baru disadarinya. tumpukan tugas di atas mejanya membuatnya sebal sebelum dengan enggan dia meraih dan fokus dengan apa yang dilakukannya. Dia menginginkan balutan selimut hangat dan lengan kekar sang suami bocahnya disela - sela mengoreksi tugas.

Tidak lama kemudian dia berhasil menyelesaikannya dengan erangan puas dan tubuh yang lunglai ke atas sofa empuk mereka. mendesah-, lagi - lagi dia merasakan kesepian. bibirnya cemberut dan dia menarik ponselnya lagi. pipi jatuh ke bahu sofa yang membuat wajahnya semakin terlihat bulat dan lucu. disana tidak ada tanda - tanda Jungkook mengiriminya pesan dan dia merasa kesepian.

Jam juga masih menunjukkan pukul delapan malam dan dia belum merasa mengantuk. obat tadi mungkin tidak memiliki efek mengantuk atau Yoongi saja yang kebal dan tidak merasa kantuk sama sekali. Yoongi kemudian merasa bosan. dia tidak tahu harus berbuat apa di jam seperti ini. biasanya dia dan Jungkook akan duduk dan menonton siaran apapun dengan Jungkook mengusap rambutnya dan sesekali menariknya untuk berbagi ciuman satu sama lain.

Mengambil waktu untuk membuka aplikasi game yang diunduhkan Jungkook padanya, dia mulai tenggelam dalam permainan. tetapi dia masih bosan dan tidak pernah memenangkan arcade sama sekali, jadi dia hanya membanting ponselnya keluar. Dia menutup mata dengan lengannya dan bergumam, bernyanyi apapun lagu yang disukai Jungkook dan dia benar - benar frustasi karena Jungkook selalu bisa membuatnya rindu seperti ini.

virus cinta bocah itu mengambil seluruh pikirannya dan sel - sel tubuh Yoongi. Yoongi sepertinya harus melakukan suntik penetralisir racun atau virus dari Jungkook agar dia terbebas dengan penyakit merindui suami bocahnya dan bertingkah mendramatisir seperti ini.

Anak Penerbangan (Kookga) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang