Sepulang sekolah sesuai perkataannya Fabian menunggu Mia di depan ruang osis sambil bersandar mendengarkan lagu lewat earphone.
Clek
Pintu ruang osis terbuka membuat Fabian terkesiap lalu melepaskan earphonenya.
"Loh, An? Lo ngapain disini?"
"Nungguin Mia," Fabian memasukkan kedua tangannya didalam saku menjawab dengan santai.
"Mia, pulang bareng gue," Tiba-tiba seseorang menyaut yang kini sudah menggenggam tangan Mia disampingnya. "Ayo, Mia."
Sebelum seseorang itu membawa Mia menjauh darisana Fabian dengan cepat meraih tangan Mia.
"Gak bisa, dia udah janji pulang bareng gue," tangkas Fabian sambil menatap cowok itu tajam, dengan kasar Fabian melepaskan tangan cowok itu dari tangan Mia. Lalu membawa Mia pergi menjauh dari cowok itu.
***
Lisa kini sedang menunggu angkot yang mengarah kostan bersama Mawar disampingnya karna mereka berdua sedang malas untuk naik bus. Setelah lama menunggu angkotpun datang.
.
.
.
Satu menitan akhirnya angkot berhenti tepat digang komplek kostan mereka, Lisa Mawar turun dari angkot lalu membayarnya.
Mereka memasuki kawasan komplek itu menempuh jarak yang lumayan jauh.
Sampai akhirnya Lisa berhenti membuat Mawar disampingnya ikut berhenti didepan kostan yang cukup lumayan besar itu, pagernya terbuka setengah hingga Lisa bisa leluasa melihat.
Maniknya menemukan motor ninja berwarna biru yang diyakini Lisa adalah motor yang menabraknya tadi pagi.
"Lis, ngapain berenti disini?" tanya Mawar heran.
"Bentar Mawar, " Lisa meninggalkan Mawar yang masih bingung lalu ia memasuki rumah besar tersebut.
Seorang laki-laki keluar sesekali bersiul, laki-laki itu menggunakan kaos hitam dengan celana boxernya, ia membawa seember air untuk membersihkan motor kesayangannya itu.
"Woyy! Lo siapa? Mau lo apain motor kesayangan gue?" cowok itu langsung menghampirinya.
"ASTAGFIRULLAH! MOTOR KESAYANGAN GUE!" cowok itu berteriak frustasi saat melihat ban motor kesayangannya dibocorin.
Cewek itu memutar bola matanya malas. Lebay pikirnya.
"Yaelah bannya doang yang bocor tinggal bawa ke bengkel apa susahnya, gak usah lebay deh lo jadi cowok dan gara-gara motor ninja lo itu lutut sama tangan gue luka-luka," Lisa menunjukkan semua lukanya.
"Heh! Cewek gila! Denger ya jaman sekarang nyari duit itu susah lo pikir bawa ke bengkel gak pake duit?Lagipula salah lo sendiri gak hati-hati kenapa jadi salah motor gue!" protes cowok bernama Jeka Ariantara itu tak terima.
"Lo bilang apa?! Cewek gila?! Dasar cowok sinting! jelas-jelas salah motor lo dan elonya karna bawanya ngebut, lo pikir jalanan punya nenek moyang lo, hah!" ujar Lisa sewot.
"Kalau itu jalanan punya nenek moyang gue mau apa lo? Lagi Lo siapa sih? Dateng-dateng udah ngajak gelud, terus ngerusakin motor gue,"
"Gue siapa itu nggak ada urusannya, gue minta sama lo pertanggung jawaban karna lo dan motor ninja lo itu bikin kaki gue pincang,"
"Idih, ogah!"
"Oh oke, kalau lo gak mau, gue bakalan rusakin motor lo lebih parah," Lisa mendekat ke motor ninja punya Jeka yang langsung disergah oleh cowok itu.
"Gila nekat, oke! Gue bakalan tanggung jawab, mana sini nomer hp lo,"
Sekalian modus bisa kali- batin Jeka.
"Buat apaan?"
"Katanya lo minta pertanggung jawaban, udah mana sini hp lo,"
Cewek itu pasrah ia lalu menyodorkan hpnya ke Jeka.
"Oke, nanti gue kirim chat ke lo," ujar Jungkook sambil menyodorkan kembali yang diterima cewek itu, Ingin bertanya lebih lanjut tapi suara seseorang membuat ia mengurungkan niatnya.
"Lis, ayo kita pergi darisini, ngapain sih lo?" Mawar mengahampiri Lisa.
"Urusan kita belum selesai ya, cowok sinting," ujar Lisa, lalu pergi sambil menarik pelan tangan Mawar.
***
Setelah sampai dikostan Lisa maupun Mawar mendudukkan dirinya disofa ruang tamu.
"Kaki lo masih sakit, Lis?" tanya Mawar.
"Masih Mawar,"
"Yaudah, kaki lo dilurusin aja Lis, jangan ditekuk gitu,"
"Gak bisa, Mawar. Ini sakit banget," lirih Lisa.
"Eh, kalian berdua udah pada pulang?" Neira yang lagi ngebawa jemuran kaget ngeliat dua human lagi pada duduk disofa.
"Udah, Nei."
Yebin mengangguk singkat lalu maniknya tak sengaja melihat lutut Lisa yang terluka.
"Lis, lutut lo kenapa? Kok bisa luka gitu?"
"Habis keserempet motor dia, Nei." bukan Lisa yang jawab melainkan Mawar.
"Yaampun, udah diobatin belom lukanya?"
"Udah,"
"Yaudah, nanti gue obatin lagi sekalian gue urutin," ucap Neira.
"Enggak usah, Nei. Ngerepotin mulu," tolak Lisa.
"Apasih enggak, Lis. Udah sana kalian berdua ganti baju habis itu makan gue udah masak banyak, gue mau jemur pakaian dulu abis ini baru urutin elo, Lis." ujar Neira.
"Nei, makasih ya. Kita berdua kayaknya ngerepotin kalian semua," ucap Lisa yang udah berdiri dibantu Mawar.
"Jangan ngerasa kalian itu ngerepotin gue ataupun yang lainnya, enggak sama sekali Lis Mawar. Kita semua ini keluarga, udah ah gue mau ngejemur," ucap Neira lalu melenggang pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOSAN 97'Line (Revisi)
Fanfiction-Tentang anak-anak kost 'Line's cewek yang gak pernah akur sama anak-anak kost 'Line's cowok.