Awal cerita ku

17 1 0
                                    

House 08.00
Byanca
"BYANCA!!!" aku mendengar kakak berteriak memanggilku, tubuhku bergemetar sangat kencang. Karna, baru saja kemarin malam ia telah memukulku dengan sangat keras. Ia mengajakku melakukan hal aneh, yang pastinya aku belum waktunya untuk melakukan itu.

"BYANCA LO BUDEG APA HAH?" teriaknya yang kedua kalinya, setelah mengumpulkan niat yang sangat lama, aku terpaksa turun dari loteng. Ya, kamarku berada di loteng. Ia tidak menguzinkanku tidur di kamar, karna ia selalu membawa pacarnya.

"Iya kak?"
"Apa? Apa lo bilang? Kakak? Heh denger ya! Gue bilang apa dulu? Jangan pernah manggil gue KAKAK, Paham? Lo tu di sini cuma sebagai babu tau gak?!" ia mendorongmu dengan keras

"Ma maaf tuan, maaf, saya, saya janji tidak akan memanggil kata itu lagi, kumohon maaf" ia mencekik ku sangat keras
"Dasar bodoh" makin ya

Ia pergi begitu saja, membawa kunci mobil dan dompetnya, sepertinya ia akan berkencan dengan pacarnya. Sedangkan aku? Tentu menangis di tempat tak tau harus apa, aku berlari kembali ke loteng membawa buku diary ku dan lanjut menulis sambil menangis

Dear Dairy
Hari ini aku kembali di sakiti oleh kakak ku, aku tak tau harus apa, kebenciannya terhadapku sudah mendarah daging. Apa ia menginginkan ku mati? Aku ingin ia menyayangiku seperti kakak kakak lainya. Aku sangat iri pada mereka.... Aku tidak pernah memeluk dia, aku ingin di cium dia dengan tulus bukan seperti semalam. Aku cape kumohon kak.

Setelah menulis dairy itu, mataku lelah aku memutuskan untuk tidur terlebih dahulu sampai pikiran ku mendingan.

13.40
Ya tuhan, aku tidur selama ini. Kepalaku sangat pusing Aku terbangun karna ada suara yang membuatku tidak nyaman, apa dia sudah pulang? Aku segera turun ke bawah untuk memeriksa. Sapa tau itu maling kan jadi takut gitu loh.

"Ah Byan udah bangun yah" ternyata itu paman Stephen
"Paman, sejak kapan disini?" tanya ku
"Haha, itu tak penting by, sini makan dulu, paman tau kamu belum makan dari pagi" ajak paman Step
Ya hanya dia yg peduli padaku, dia juga yg membesarkan kita. Karna katanya istrinya tak bisa punya anak. Istrinya adalah seorang disainer terkenal, sedangkan paman. Ia seorang dokter saraf. Aku tu lagi mengikuti jejaknya tauuu.

"Paman? Byan mau nanya, apa kak Rayan bisa berubah? Apa kak Rayan bisa menyayangi Byan?" tanya ku setelah menelan makanan yg di mulutku.
"Kamu berdoa yaa sayang, semoga aja kakak kamu tuh bisa menyayangimu dengan tulus" balas paman ku dengan senyumannya. Aku membalasnya dengan anggukan dan senyuman andalan ku.
Tiba tiba ponsel paman step berdering
"Halo" ucap paman. Aku hanya melanjutkan memakan makanan ku saja dan menatap raut muka paman, ia sangat kaget
"Paman, ada apa?" tanya ku
"Byan ayo ke rumah sakit!"
"Hah? Untuk apa?" tanya ku
"Kakak mu...."










To be continue
Ada apa dengan kakaknya byan sampai di bawa ke rumah sakit? Apakah iaa.....

Oh iya itu bacanya bian oke bukan bayan

See u on the next chapter

ILY 3000 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang