Kakak kenapa?

9 0 0
                                    

"Ada apa dengan kakak, paman?!" ucapku penasaran, sangat penasaran
"Kakak mu kecelakaan By" aku mematung, kaki ku melemas. Aku rasa aku telah pingsan di tempat.

Hospital City
Aku sudah sadar saat di kendaraan, sepertinya ia mengangkat ku saat pingsan, saat di rumah sakit aku sangat sangat sangat takut. Aku tidak ingin kehilangan dia. Walaupun ia sering mengkasari ku, aku tetap menyayangi dia sepenuh hatiku. Dokter keluar dari ruangan kakak.
"Hah Dokter Strange? Anda keluarganya?" tanyanya
"Saya paman nya dan ini adiknya"
"Saudara Rayan mengalami patah tulang di bagian tangan kanan dan itu akan menghambat dia dalam pekerjaan hariannya, tapi kemungkinan besar akan sembuh dalam waktu sebulan atau 2 bulan" jelas dokter itu.
"Ah baiklah Wong saya mengerti itu, saya mau masuk"
"Dokter Strange, anda tidak bertugas?"-dokter Wong
"Saya mengambil libur"
"Ah baiklah saya permisi dulu"-dokter Wong
"Paman...."
"Umm Byan sebaiknya tunggu dulu di sini yah, nanti sama paman di panggil"
Aku tau apa maksud paman menyuruh Byan tunggu di sini. Agar jika kakak melihatku maka dia akan marah, jadi maksud paman itu agar ia tidak terlalu emosi. Iya aku yakin benar.

Stepen Strange
"Gimana kabar mu Yan?"
"Ah, paman. By- Byan udh makan belum? Byan gapapa kan paman? Tadi pagi belum aku kasih makan Byan nya. Paman?"
Kaget!! Maksudnya apa? Apa dia sudah menganggap Byan sebagai adik? Apa kepalanya terbentur sehingga pikirannya kemana mana?
"Rayan mau ajak masuk Byan?"
"Iya paman, Rayan mau ketemu sama Byan, Rayan mau minta maaf" ucapnya

Byanca
Di dalam hati ku, aku pastikan aku tidak boleh melihat kakak, mungkin aku tidak akan melihatnya lagi. Dia akan marah, dia makin benci, dan dia makin tidak suka dengan ku. Tetes demi tetes air mata yang keluar membuatku makin khawatir.
"Byan...." panggil paman
"Hah?"
"Ayo masuk" aku kaget bukan main, aku segera menghapus air mataku dan segera masuk. Tetapi aku masih menjauh dari tempatnya
"Hey, sini" ucapnya
"Hah?"
"Ayo hampiri dia" bisi paman "emm paman keluar dulu ya" lanjutnya. Aku menghampirinya perlahan, ia menggenggam tangan ku dengan tangan kirinya
"I-iya tuan ada apa?"-Byan
"Mulai sekarang, kamu panggil aku dengan kata favorit mu ya"-Rayan
"Kakak?" -Byan
"Nah itu"-Rayan
"B-Ba-Baiklah"-Byan
"Byan nangis yah"-Rayan
"Engga ko kak"-Byan
"Masa?, udah ah Byan jangan nangis yah. Ntar cantiknya ilang lho"-Rayan
"Ap-apa?" -Byan
"Iya... Byan cantik ko" -Rayan
"Mmm, kakak tidur aja yah, kaka pasti cape kan" -Byan
"Aku cape berbuat jahat By, aku pengen sayaaaang sama kamu, bisa jadi kakak yg ngurus adiknya dengan baik By, kamu maafin kakak kan?" -Rayan
"Byan ga pernah marah kok sama kakak.... Byan selalu sayaaaaang sama kakak" -Byan
"Makasih by /senyum/"-Rayan

Seminggu kemudian

Kakak dirawat di rumah sakit selama 5 hari , iya 5 hari doang. Tapi tangan kakak belum bisa di gerakin, masih sakit katanya. Sekarang juga pake penyangga di tangannya. Hari hari yg di jalani kakak terasa mudah, karna ada akuuu, katanyaa hahaha. Aku membantu kakak dalam segala apapun, seperti memasak menulis liriknya, membantunya memberesi rumah, dan lain lain.
Ku pikir, kami akan menjalankan hari hari bahagia selamanya. Tapi.... Rasanya tidak, apa lagi ini, apakah ini nasib kami?
Tok tok tok
"Sayang, itu ada yang ngetok pintu, tolong bukain dong" kata ka Rayan dari dalam kamar
"Iya kak bentar" seru ku di dapur
Aku membukakan pintu agar tau siapa yang datang
"S-siapa ya?" lelaki tinggi gagah berbalut seragam coklat dengan topi di kepalanya menatap tajam pada ku
"Apa kah ada saudara Rayan?"














To be continue
By di sini bukan baby yak, awas ae kalo salah(¬_¬)

ILY 3000 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang