Terkadang yang indah diciptakan bukan untuk dimiliki.
###
Bel pulang sudah berbunyi 5 menit yang lalu , semua murid sedang berkemas untuk segera pulang.
"Al lo pulang bareng siapa?" Tanya Dea.
"Kak Gian." Jawab Alma sambil merapikan bukunya.
"Gak bareng kita kita aja?" Tawar Gisel.
"Gak usah Kak Gian bisa jemput gue kok." Jawab Alma.
"Al." Suara itu membuat alma menoleh tak terkecuali Dea dan gisel.
"Apa Lo!?" Jawab Alma ketus. Jujur ia masih kesal dengan sahabat laki lakinya itu, Davian.
"Lah, kan gue yang marah kok dia yang ngegas." Gerutu Davian.
Davian mendekati Alma.
"Al ayo katanya mau pulang bareng gue? Jadi gak?" Tawar Davian."Katanya Gak Mau!" Ketus alma.
"Yah, Lo gak mau ya? Padahal gue mau nraktir es krim. eh tapi yaudah deh kalo lo gak mau." Davian memasang wajah sedih yang dibuat buat.
Alma bimbang ia sangat ingin menikmati es krim di hari yang melelahkan ini. Tapi, Ia harus berpura pura kesal terhadap Davian agar ia tau Rasanya berjuang! #Hidupbucin!
Alma membuang semua ego nya lalu mengejar Davian yang sudah keluar kelas. Sedangkan Gisel dan Dea hanya geleng geleng saja melihat tingkah laku Alma.
"DAVIIIIAAAANNNNN!!!" Alma berteriak disepanjang koridor.
Davian, Cowok itu menoleh dan tersenyum tipis melihat sahabatnya, Alma sedang berlari mengejarnya.
"Apa?" Tanya davian saat melihat alma masih sibuk menetralkan nafasnya yang terlihat terengah engah.
"Gue ikut pulang bareng lo ya. Kak Gian ada tugas tambahan dikampus. Jadi dia gak bisa jemput gue deh." Jelas Alma.
"Ngejilat ludah sendiri!" Ucap Davian.
"Hah? Makan es krim maksudnya?"
Astagaaa!! Bukan temen gue!!. Batin Davian
"Ck. Bacot. Ayo katanya mau pulang." Ajak Davian.
"Iya iya, ngegas amat sih." gerutu alma.
"Jadi ke Kedai es krim gak?" Tawar Davian.
Alma menatap berbinar kearah Davian.
"Beneran?"
"Iya Sayangg!" Goda Davian.
Alma sibuk menetralkan detak jantungnya. Astaga Davian sudah membuatnya terkena serangan jantung!.
"Ciee Baper yaa?" Goda Davian sambil menoel pipi Alma berulang kali.
"Davi!!" Pekik Alma kesal.
"Ayo ke kedai es krim." Rengek Alma.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us
Teen Fiction"Dav, Lo sayang gak sama gue?" Pertanyaan Alma membuat Davian tersenyum lalu mengusap kepala Alma. "Sayang lah, Kan Lo sahabat gue." Jawaban Davian membuat Selva tersenyum. Bukan tulus! lebih tepatnya senyum miris. Mengapa Davian tak pernah mencinta...