Attention:Banyak typo bertebaran dan cerita lebih banyak yang gaje😁
-----------------------
Happy Reading💙
-----------------------Author Pov
Dua orang perempuan yang baru saja keluar dari pintu sebuah perusahaan bernama Liam Comp itu terlihat wajahnya yang sedikit kusut mungkin faktornya akibat lelah bekerja dari pagi hingga sore.
Namun mereka masih bernafas lega sebab tak ada jadwal lembur bagi mereka.
Why? Mungkin Lyla bisa saja lembur tapi bagaimana dengan Weendy? Mana mungkin ia bisa lembur sementara ia hanya sebagai Personal Assistant dari Tuan Muda?Mereka kini sudah memasuki mobil dengan keheninangan yang tercipta diantara mereka,bahkan tak ada yang mau memecah keheningan di antara mereka berdua.
Mobil perlahan berjalan membelah lautan kendaraan dijalan raya yang tak ada batasannya."Ah iya Weendy,aku tadi di telepon oleh Dwi dan katanya dia sangat merindukan kita setelah tak berjumpa selama beberapa hari belakangan ini dan dia mengajak aku,kau dan Yolan untuk bertemu di sebuah cafe dekat-dekat rumah,bagaimana? Kau mau tidak?"
Tanya Lyla yang seperti nya tak tahan dengan keheningan yang menenggelamkannya,sesekali ia terlihat melirik ke arah Weendy yang sedang kelihatan berfikir."Mm tentu saja aku mau,tapi apakah kau sudah memberitahu Ibu dan Bundaku?"
"Tenang saja Weendy sayang,kita tak akan lama disana lagipula cafe itu dekat dari rumah bukan?"
Sepertinya Lyla berusaha menenangkan Weendy yang sekarang mulai terlihat gelisah."Iya aku tau,tapi setidaknya kabari Bunda atau Ibu terlebih dahulu!"
Weendy berusaha membujuk Lyla dengan menaikkan satu oktaf nada bicaranya.Weendy tersentak ke depan karena Lyla yang tiba-tiba mengerem mendadak lalu mendelik tajam ke arah Weendy yang kini sudah memucat karna takut melihat tatapan tak bersahabat dari Lyla.
"Memangnya apa yang bisa Bundamu katakan,huh?"
Weendy menatap tak percaya ketika mendengar pertanyaan semacam itu yang dilontarkan oleh saudari angkatnya sendiri,sementara yang ditatap membuang muka ke arah lain lalu mendengkus kasar."Lyla! Ada ap---"
"Oh baiklah aku mengakui aku salah,jangan dilanjutkan lagi lebih baik kita menuju cafe sekarang!"
Ucapnya masih dengan nada datar tanpa mau memandang ke arah bangku di sampingnya.
Dia tak menyadari sedari tadi ada tatapan yang menatapnya dengan sorot terluka dan tak percaya, lalu menghapus air matanya perlahan.
Tak lama mobil kembali berjalan maksimal hingga sampailah ke tempat yang dituju.Mereka berdua turun dari mobil lalu setelah itu melangkah memasuki sebuah cafe yang diatasnya tertera bertuliskan Sweet Cafe.
Setelah berada dalam cafe mata mereka mencari seseorang yang sejak tadi menjadi lantaran mereka berada disini.
Berhenti di satu titik,Lyla tersenyum merekah ketika melihat orang yang sejak tadi dicarinya melambaikan tangan sebagai isyarat dia ada disana.
Tanpa melihat ke belakang tempat Weendy berada,dia menghampiri meja tempat Dwi berada sambil berlari kecil sementara Weendy yang berjalan di belakang hanya berjalan santai."Hey Dwi aku sangat merindukanmu!"
Ucap Lyla lalu melangkah memeluk tubuh mungil milik Dwi dan setelah itu mereka seperti biasa,melakukan cupika-cupiki.